Ody Yunanda alias Ody Cempeudak merupakan eks Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Malikussaleh, lahir di pedalaman Kabupaten Aceh utara tepatnya di Desa Cempeudak Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara pada 27 Maret 1993. Dibesarkan di daerah basis konflik Aceh Ody mengawali pendidkan di MIN Blang Ara pada tahun 1999 lalu melanjutkan ke MTsN Kutamakmur pada tahun 2005 dan SMAN 1 Kutamakmur yang tamat pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Nurdin AR dan Ermiani ini menempuh pendidikan di jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. sedangkan pendidikan keagamaannya, Ody pernah menjadi santri di Dayah Darul Falah Kutamakmur dan Dayah Darul Muridin (Nahdhatul Ulum saat ini) Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara.
Pada tahun 2010, Ody pernah mendirikan Organisasi Remaja Desa (OrDes) di desanya sendiri dan ia mejabat sebagai Wakil Ketua, pada tahun 2011 Ody bersama kawan – kawannya mendirikan Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ) juga di Desa Cempeudak, namun hanya bertahan selama dua tahun karena konflik internal gampong.
Pada tahun 2013, Ody masuk sebagai salah satu wartawan media cetak mingguan di Aceh, dari itu ia kembali mengembangkan bakat menulisnya setelah pada tahun 2009 pernah mendapatkan juara pertama lomba Essey Nasional.
Pada tahun yang sama pula, Ody belajar membuat sebuah situs berbasis Blogger dengan nama News Observasi. Ketidak mampuannya membayar orang lain, Ody belajar sendiri sampai menjadi sebuah portal berita berbasis citizen journalis. Dari itu juga, Ody belajar menjadi desain grafis demi membuat tampilan situs tersebut semakin keren dan diminati oleh pengunjung.
Pada september tahun 2014, Ody dihantam oleh sebuah masalah yang membuatnya hancur sampai pertengahan 2005, pada Mei 2005 Ody kembali bangkit dengan mengikuti Audisi Akademi Sahur Indonesia (AKSI, program pencarian bakar Da’i/Da’iah muda yang disiarkan salah satu stasiun Televisi Swasta.
Setelah mengikuti Audisi tersebut di Banda Aceh dan Medan, merasa dirinya tidak terpilih dalam ajang itu, kemudian ody mencari informasi di internet dan mengikuti Audisi Online Da’i Muda Nusantara hingga dirinya terpilih mewakili Aceh di Jakarta dan Surabaya.
Ody hanya mampu bertahan sampai empat besar ajang pencarian bakat tersebut, ia tersisih sebelum mencapai grand Final. Pada Desember 2015, Ody kembali terpilih mewakili Kota Banda Aceh pada Debat Ilmiah pemuda yang diselenggarakan di Seumarang.
Pada awal tahun 2016, Ody terjun ke dunia Entertainment bersama rekannya di Komite Mahasiswa dan pelajar Kutamakmur (KOMPAK), dirinya pertama kali menyutradarai Film berjudul Save Inland.
Dari situlah, Ody Cempeudak belajar menjadi seorang videografer hingga pada tahun 2017 ia berhasil melahirkan sebuah karya berupa Film Saleum Pang5.
Tak mau menyerah dengan keadaan, merasa dirinya lahir dari keluarga yang tak mampu, Ody terus berusaha belajar secara mandiri untuk menguasai berbagai skill. Hingga pada tahun 2019 Ody yang pernah menjadi pensyarah Syarhil Qur’an ini berhasil menguasai Bidang pembuatan Karikatur dan pada akhir 2021, Ody telah bisa menguasai Web Developer berbagai Jenis.
Delapan bidang yang berhasil ia kuasai tanpa pendidikan khusus dibidangnya yaitu Grapich Desain, Video Editor, Song Writer (Pembuat Lirik Lagu), Content Writer (Penulis), Publik Speaking, Film, Web Developer dan Karikatur. (bila)
Ikuti tulisan menarik Nabila lainnya di sini.
