x

Pemetaan bakat dan minat siswa SMK agar tidak salah masuk jurusan dan salah dalam meniti karier

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Minggu, 20 Februari 2022 18:44 WIB

Apakah Setiap Anak Memiliki Bakat?

Setiap anak memiliki bakat masing-masing. Orang tua tidak perlu khawatir anaknya tidak memiliki bakat tertentu. Mungkin saja bakat itu belum terlihat. Atau masih belum terasah. Jadi diperlukan kejelian orang terdekat untuk mendukung bakat di anak. Tidak semua anak yang berprestasi, adalah anak yang berbakat. Karena prestasi lahir dari motivasi eksternal, seperti keinginan mendapatkan nilai bagus, meraih juara atau bahkan pujian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mungkin sebagian orang bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Apakah anak saya memiliki bakat?” “Apasih bakat anak saya sebenarnya?” Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bakat.

Dalam istilah bahasa inggris, bakat memiliki sebutan yang bermacam-macam namun masih dalam satu arti yaitu ada talent, aptitude, genius, gifted dan intelligent. Bakat juga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dan sudah melekat dalam dirinya. Bakat dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan orang biasa.

Namun ada beberapa orang juga yang mengatakan bahwa bakat itu bersifat turun temurun. Ada beberapa pendapat lain mengenai bakat menurut para ahli :

  • Menurut S.C Utami Munandar bakat adalah sebuah kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang ingin diwujudkan.
  • Menurut Kartini Kartono bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada didalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, keterampilan dan kecakapan tertentu.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi dapat diambil kita ambil kesimpulan dari pendapat para ahli bakat itu merupakan kemampuan yang sudah ada didalam diri seseorang sejak ia masih kecil. Kemampuan tersebut sudah melekat dalam diri seseorang dan perlu diasah untuk dikembangkan lagi.

Setiap orang pasti memiliki bakatnya masing-masing. Setiap orang juga memiliki bakat yang berbeda-beda dan bentuknya sangat beragam. Misalnya bakat dalam menari, bernyanyi, bermain musik atau sebagainya. Dalam hal ini juga bakat dipengaruhi oleh beberapa faktor karena suatu bakat bisa cepat atau malah lambat berkembang. Faktor itu, antara lain, tingkat pendidikan yang didapatkan seseorang. Faktor lingkungan sekitar juga dapat mendukung atau tidaknya bakat seseorang. Selain itu struktur saraf motorik yang baik, motivasi dan minat seseorang untuk belajar juga bisa mengasah bakatnya.

Bakat juga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Bakat umum, yaitu kemampuan yang berupa potensi dasar yang ada didalam diri seseorang yang sifatnya umum. Dengan kata lain, bakat umum ini dimiliki oleh setiap individu dan menjadi sesuatu yang lumrah. Contohnya mampu berbicara, mampu berjalan, mampu berpikir, mampu menulis dan membaca dan yang lain-lain.
  2. Bakat khusus, yaitu kemampuan atau potensi khusus yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki bakat khusus yang sama antara satu orang dengan orang lainnya. Contohnya :
  • Bakat verbal adalah kemampuan khusus seseorang dalam mengeluarkan atau dalam berkata-kata.
  • Bakat numerial adalah kemampuan khusus seseorang dibidang bentuk angka atau matematika.
  • Bakat skolastik adalah kemampuan khusus seseorang dalam hal yang berhubungan dengan angka dan kata. Jenis bakat ini mencakup kemampuan berpikir, penalaran, mengurutkan, menciptakan hipotesis dan lainnya. Biasanya bakat ini ditemukan pada seorang ilmuwan, akuntan, pemograman atau sejenisnya.
  • Bakat abstrak adalah kemampuan khusus seseorang dalam membuat pola, rancangan, ukuran, bentuk atau posisinya.
  • Bakat mekanik adalah kemampuan khusus seseorang dalam bentuk prinsip umum IPA, alat-alat, tata kerja atau lainnya.
  • Bakat relasi ruang adalah kemampuan khusus seseorang dalam hal mengamati atau menceritakan pola dua dimensi maupun berpikir tiga dimensi. Biasanya bakat ini dimiliki oleh seorang fotografer, artis, arsitek atau profesi lainnya.
  • Bakat bahasa adalah kemampuan khusus seseorang dalam penalaran analisis bahasa. Bakat ini sangat dibutuhkan pada bidang hokum, editing, pramuniaga, jurnalistik, penyiaran atau profesi lain yang sejenisnya.
  • Bakat ketelitian klerikal adalah kemampuan khusus seseorang dalam hal tulis-menulis, meramu dan dibidang laboratorium.

Jadi dapat diketahui bahwa setiap anak itu pasti memiliki bakat dan bakat anak berbeda-beda. Jadi kita tidak perlu khawatir apakah anak kita memiliki bakat atau tidak. Mungkin saja bakat anak masih belum terlihat atau masih belum terasah jadi masih bisa dibilang perlu dikembangkan lagi agar dapat terlatih dengan benar.

Namun tidak semua anak yang berprestasi adalah anak yang berbakat. Mengapa demikian? Karena prestasi lahir dari sebuah motivasi eksternal, seperti keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus, sebuah juara bahkan pujian. Sedangkan anak yang berbakat biasanya lebih memiliki motivasi diri untuk hal yang ia sukai. Dan sudah pasti hal itu akan ia tekuni.

Namun bakat itu semua dapat terjadi dan berkembang secara baik apabila orang tua, guru maupun orang terdekat anak membimbing dan mengarahkan si anak untuk melatih serta mengembangkan bakatnya. Sebab jika tidak dilatih dan dikembangkan, anak akan hanya diam dan stuck di satu tempat saja. Dia tidak akan berkembang lebih baik lagi.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu