x

Iklan

Muthiah Alhasany

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Februari 2022

Senin, 21 Februari 2022 16:37 WIB

Kenali Bakat Esport, Anak Bisa Meraih Prestasi

Kebanyakan orangtua menganggap bahwa game adalah sesuatu yang berdampak negatif bagi anak, padahal tidak selamanya demikian. Kegemaran bermain game bisa didorong untuk meraih prestasi di bidang eSport.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pada umumnya orangtua di Indonesia masih memandang game sebagai sesuatu yang dapat merisak anak-anak. Tidak heran jika para orangtua melarang keras anak-anaknya bermain game. Hal yang paling ditakutkan dari kebiasaan bermain game adalah pengaruh terhadap studi di sekolah.

Ketakutan tersebut sangat beralasan karena anak-anak sering lupa diri ketika bermain game. Hampir sepanjang waktu dihabiskan untuk bermain game sampai  makan terlambat, jarang belajar, lalai  beribadah dan kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun sebenarnya ada sisi positif dari permainan game yang kurang disadari oleh para orangtua. Misalnya game mampu merangsang kecepatan berpikir, melatih daya ingat, dan belajar mengambil keputusan.

Saya teringat puluhan tahun lalu saat keponakan-keponakan yang masih usia sekolah dasar senang bermain game. Dahulu ada tempat penyewaan Playstation, mereka sering ke sana. Bahkan ada yang sampai bolos sekolah gegara keasyikan bermain game. Tentu saja hal ini membuat orangtuanya marah besar.

Tapi saya melihat dari sudut pandang yang berbeda. Salah seorang dari keponakan menjadi mudah memahami bahasa Inggris karena sering mencari tahu apa arti istilah dalam permainan game.  Berarti hal ini berpengaruh positif terhadap perkembangan dia dalam mempelajari bahasa Inggris.

Lantas bagaimana supaya anak-anak tidak terlalu larut dalam bermain game?

Beberapa solusi yang saya gunakan:

1. Disiplin waktu

Tentu tidak mudah melarang anak bermain game. Kita sebagai orangtua harus mengajarkan disiplin. Misalnya dalam satu hari, beri waktu bermain game selama satu jam saja. Kalau dia melanggar, maka diberi sanksi. Pada saat wiken, berikan kebebasan pada mereka untuk bermain game sepuasnya. Tetapi dengan mengontrol mereka agar tidak lupa makan, beribadah dan mengerjakan tugas sekolah.

2. Orangtua Perlu Memahami Game

Untuk menyelami jiwa anak yang gemar bermain game, orangtua perlu memahami game yang dimainkan mereka. Dengan begitu orangtua bisa mengerti perasaan dan pemikiran anak tersebut. Ketika orangtua berbincang-bincang dengan anak, mereka bisa "nyambung" dalam pembicaraan mengenai game. Kalau sudah begitu, lebih mudah untuk mengarahkan anak agar dapat mengontrol diri, tahu kapan berhenti dan mengerjakan kewajibannya.

3. Beri Reward

Anak-anak main game diberi hadiah? Bukan itu. Maksudnya jika mereka berhasil menerapkan disiplin selama seminggu , maka di akhir minggu orangtua memberi hadiah. Misalnya dengan membelikan es krim atau coklat kesukaan mereka.

4. Beri motivasi

Sekiranya ada anak yang sangat piawai bermain game, berarti dia berbakat menjadi atlet eSport, beri motivasi padanya untuk meraih prestasi. Coba berikan mereka contoh agar menjadi profesional. Orangtua dapat mencari informasi tentang anak-anak yang telah berhasil menjuarai turnamen eSport di seluruh penjuru dunia.

Penting bagi orang tua untuk mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Termasuk eSport yang kian digemari anak-anak. Maka ketika menemukan anak bermain game, lihat dahulu apakah mereka bisa diasah menjadi atlet eSport dan mendorong mereka agar berusaha meraih prestasi dari hobinya bermain game.

Sebagaimana IndiHome yang telah memfasilitasi turnamen eSport karena menyadari potensi yang bisa digali dari anak-anak yang senang bermain game. Penyelenggaraan Akademi LEAD by IndiHome telah berlangsung sejak September 2021, kini telah memasuki inagurasi.

14 Akademia yang menjadi binaan LEAD by IndiHome adalah Henry Nathaniel Reynard, Herry Nathanael Rainler, Muhammad Sholeh Salamudin Putra Pratama, Dewa Fabian, Michael Daniel Tabaraka, Tedy Prihanto, Steven Verdianta, Andrew Kusuma, Justin Welly Panvito, Farid Andika, Muhammad Bevi Arianda Anwar, Sultan Yudha Patra, Hiskia Noel Songgigilan, dan Muhammad Tabina Widyatna.

Mereka diharapkan bisa menjadi atlet eSport terbaik, mampu bertarung dalam kancah nasional maupun internasional. Dengan demikian memberikan kontribusi terhadap negara dan mengharumkan nama bangsa. Kita patut bersyukur bahwa prestasi di bidang eSport ini dapat dimungkinkan melalui IndiHome dengan layanan tanpa batas. memaksimalkan potensi generasi muda di bidang eSport.

 

Ikuti tulisan menarik Muthiah Alhasany lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler