PMM UMM Lakukan Gerakan Menanam dengan Memanfaatkan Barang Bekas

Kamis, 10 Maret 2022 11:29 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam rangka kegiatan PMM, Mahasiswa Kelompok 77 dari Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan kegiatan Adiwiyata bersama anak-anak di SDN Tapakrejo 02, Desa Tapakrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupeten Blitar. Pada kegiatan ini, kelompok 77 mengajarkan bagaimana cara mendaur ulang sampah yang ada sekitar lingkungannya sehingga dapat digunakan kembali. Pengolahan sampah yang dilakukan menggunakan metode 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Reycle. Daur ulang yang dilakukan memanfaatkan botol plastik yang sudah tidak digunakan yang kemudian dirangkai kembali menjadi sebuah pot. Pot plastik yang sudah jadi akan digunakan untuk kegiatan mananam tumbuhan Rombusa bersama anak-anak. Kemudian, pot plastik yang berisikan tanaman itu disusun untuk mempercantik lingkungan sekolah.

Lingkungan yang bersih serta sehat pastinya jadi dambaan institusi pendidikan kapanpun serta dimanapun. Lingkungan sekolah yang bersih serta sehat dapat mencerminkan keberadaan warga sekolah. Warga sekolah yang ada dimulai dari siswa, guru, staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah, bahkan sampai orang tua dari siswa. Sangatlah tepat, himbauan yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama.

Pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi kasus yang belum bisa ditangani dengan baik. Aktivitas pengurangan sampah baik dimasyarakat selaku penghasil sampah ataupun di area sekolah masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sedangkan lahan TPA tersebut sangat terbatas. Di perkirakan kalau 500 juta hingga 1 milyar kantong plastik disantap diseluruh dunia tiap tahunnya. Ini berarti kalau nyaris menggapai 1 juta kantong plastik per menit. Ini menjadi salah satu pemicu rusaknya lingkungan kita, khusunya di sekolah.

Salah satu perihal yang dapat membantu lingkungan sekolah dikala ini ialah dengan menggunakan benda sisa dengan memakai prisnsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) selaku media untuk menanam tumbuhan semacam yang diinisiasi oleh mahasiswa yang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 77 dari Universitas Muhammadiyah Malang di desa Tapakrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Sabtu (5/Maret). Ada jenis tumbuhan yang sudah ditanam merupakan tumbuhan rombusa, Kelompok 77 PMM UMM ini mengatakan aktivitas penanaman ini selaku sebagai kenangan dari mahasiswa PMM kelompok 77 yang dapat diteruskan ataupun berguna untuk SD Negeri Tapakrejo 02.

Sikap akan pentingnya peduli lingkungan hendaknya sudah ditanamkan melalui pembiasaan di sekolah dengan mengajak siswa siswi untuk melakukan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Penanaman karakter peduli lingkungan yang diberikan kepada anak dengan gerakan 3R di sekolah penting untuk dilakukan sedini mungkin. Dengan ini diharapkan cepat atau lambat akan terbentuk kesadaran dan motivasi internal dalam diri anak. Misalnya siswa yang sebelumnya membuang sampah sembarang akan menjadi lebih peka terhadap lingkungannya dengan memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang yang berguna.

Hal yang melatarbelakangi kegiatan ini yaitu pada situasi dan kondisi berdasarkan SD Negeri Tapakrejo 02. Rendahnya tingkat kesadaran warga sekolah akan pentingnya pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, kelompok 77 PMM UMM ini mengawali gerakan dengan menanam tanaman rombusa sebagai salah satu upaya guna mewujudkan Program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan salah satu program dari Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terbentuknya pengetahuan dan kesadaran setiap warga sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan agar seluruh warga sekolah dapat  berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang lebih sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Adapun tujuan Program Adiwiyata ini untuk mencipatakan kondisi lingkungan yang baik bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga pada hari-hari selanjutnya warga sekolah dapat turut serta bertanggung jawab sebagai upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah itu sendiri. Program Adiwiyata ini harus dijalankan berdasarkan norma-norma kebersamaan, kejujuran, keadilan, kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan sumber daya alam.

Dengan adanya kegiatan ini, kelompok 77 PMM UMM ini berharap supaya warga SD Negeri Tapakrejo 02 dapat ikut berkreasi bersama dengan mahasiswa dalam memanfaatkan barang bekas dengan menggunakan prinsip 3R. Hal ini guna mewujudkan Program Adiwiyata yang dapat memberikan banyak manfaat, salah satunya yaitu sekolah menjadi lebih asri dan hijau.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Milca Yogasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler