x

Sastra

Iklan

Abdullah Muntadhir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Maret 2022

Kamis, 10 Maret 2022 17:45 WIB

Pentingnya Pembelajaran Sastra Interdisipliner Terhadap Kehidupan Manusia

menjelaskan tentang pentingnya pembelajaran sastra interdisipliner terhadap kehidupan manusia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jika dibandingkan dengan makhluk yang lain, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia dibekali dengan akal, pikiran dan perasaan yang lebih unggul untuk berkembang serta bermanfaat terhadap lingkungannya. Manusia juga dikenal sebagai makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan interaksi kepada makhluk yang lain.

Menurut Sugiyono (2005: 3) komunikasi antar pribadi merupakan dimana orang-orang terlibat hubungan komunikasi menganggap orang lain sebagai pribadi dan bukan sebagai objek disamakan dengan benda dan komunikasi antar pribadi yakni pertemuan antara pribadi-pribadi yang menciptakan sebuah hubungan komunikasi dan saling percaya diri untuk bertukar informasi. Tentu saja, kemampuan individu dalam komunikasi sangat menentukan keberhasilan hidup seseorang. Komunikasi merupakan elemen terpenting dalam hidup manusia agar mudah saling memahami dan terciptanya hubungan baik antar sesama.

Di dalam hidup, manusia membutuhkan media komunikasi untuk menyampaikan informasi dalam dirinya. Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata. Selain untuk menyampaikan informasi, komunikasi juga dapat mendidik, menghibur serta memberikan pengaruh. Sejalan menurut Badusah (2000), media komunikasi adalah perantara yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai media seperti gambar, berita atau lainnya untuk menyampaikan pesan atau pandangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa cara, yaitu:

  1. Komunikasi lisan

Komunikasi ini merupakan cara utama yang biasa dilakukan oleh manusia kepada manusia lain atau antar makhluk hidup. Komunikasi lisan dapat dijumpai melalui tatap muka, siaran televisi maupun radio.

  1. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal dapat berupa gestur tubuh, nada bicara, emosi dan mood saat bicara.

  1. Komunikasi visual

Komunikasi visual sangat banyak ragamnya, diantaranya seperti logo, poster, diagram, grafik dsb.

  1. Komunikasi tulisan

Komunikasi lewat tulisan dapat berupa surat elektronik (email), media sosial, buku, majalah, dll.

 

Dari beberapa kategori di atas, penulis tertarik membahas tentang komunikasi tulisan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Berbagai macam tulisan mengandung berbagai makna dan tujuan yang akan membawa pembacanya kepada pengaruh yang disebabkan oleh tulisan tersebut. Tulisan yang tertuang di media cetak ataupun media elektronik biasanya mengandung dua hal, yaitu sastra atau nonsastra.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata 'sastra' adalah karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.  Sunardi (2004:14) mengungkapkan sastra menjadi bahasa untuk berkomunikasi dengan bidang-bidang lainnya yang berkembang sesuai dengan perubahan masyarakat dimana ia hidup. Sedangkan Nonsastra atau biasa disebut dengan karya ilmiah, merupakan sesuatu yang berdasarkan fakta dan bersifat objektif.

Karya sastra merupakan ungkapan perasaan penulisnya yang mengungkapkan pengalaman, perasaan, ide, pemikiran, semangat, dan keyakinan dengan cara menggambarkan kehidupan dalam bentuk seni bahasa dan digoreskan dalam bentuk tulisan. Sumardjo dalam bukunya mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa sastrawanya, rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sasrta adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.

Karya sastra terbagi menjadi dua jenis, yaitu (1) karya sastra imajinatif, dan (2) karya sastra nonimajinatif. Sastra imajinatif yaitu karya sastra yang berusaha untuk menjelaskan, memahami, membuka sudut pandang baru, dan menyuguhkan makna realitas hidup dengan maksud agar manusia dapat mengambil pelajaran dan mengambil sikap yang semestinya. Sastra imajinatif bersifat khayalan, menggunakan bahasa konotatif dan memenuhi syarat estetika seni. Sedangkan karya sastra nonimajinatif lebih banyak menyuguhkan unsur faktual dan lebih banyak menggunakan bahasa denotativ dan tetap memenuhi syarat estetik seni.

Puisi, fiksi atau prosa naratif dan drama merupakan keturunan dari produk sastra imajinatif. Hasil dari karya sastra tersebut mampu mengubah pola pikir manusia, menjadikan pengalaman dan pengetahuan yang kekinian dan menyesuaikan sikap hidup terhadap berbagai masalah sosial. Sastra dapat menjadi pembuka cakrawala kehidupan yang dapat menyegarkan otak untuk berpikir, karena sastra dapat berupa sumber pengetahuan sekaligus hiburan bagi pembacanya.

Sebagian manusia menjadikan sastra sebagai kebutuhan jiwa. Hal ini senada dengan Abraham Maslow yang mengatakan bahwa salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah need of actualization dan need of esthetics. Kebutuhan aktualisasi diri dan kebutuhan estetika. Kebutuhan aktualisasi diri biasanya dimiliki oleh penyair dan para seniman. Sedangkan kebutuhan estetika banyak tersirat dalam kehidupan keteraturan dan keindahan seperti estetika seni dalam sebuah karya sastra.

            Di tengah pembahasan tentang nikmatnya sajian sastra yang sangat melimpah, tentu ada beberapa sisi dan kudapan yang disuguhkan tidaklah selalu sesuai dengan sudut pandang pembaca. Ada beberapa paham yang saling bergesekan dengan etika yang umumnya berlaku dalam kehidupan. Tentunya, sang penulis memiliki pandangan yang lebih mendalam tentang karyanya tersebut. Akan tetapi, jiwa penulis dan kandungan isi sastra yang ditawarkan tidak jarang mengandung unsur pemantik yang membuat pembaca memiliki sudut pandang yang sama atau bahkan menyikapi fenomena tersebut dengan mengusung pendapat sendiri.

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa untuk memahami karya sastra dapat dilakukan dengan menggunakan cara pandang interdisipliner. Sastra interdisipliner ini memungkinkan kita untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia seperti yang digambarkan dalam sebuah karya sastra. Alhasil, karya sastra dapat dijadikan pisau analisa dan alat sintesa untuk membedah dan memahami yang kemudian dapat membebaskan masyarakat.

Dengan cara pandang interdisipliner, manusia tidak akan melihat segala sesuatu dengan pandangan yang mesti sama. Tidak ada disiplin tertentu yang lebih unggul atau lebih difavoritkan daripada disiplin-disiplin yang lain. Tidak ada disiplin yang dianggap paling sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Dalam menyikapi fenomena kehidupan tentu terdapat berbagai gejolak yang hadir menyertainya, sudut pandang interdisipliner ini membantu manusia untuk bersikap secara khas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dengan demikian, urgensi pembelajaran sastra interdisipliner sangat memberikan dampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Manusia hidup dengan kebebasan yang memiliki aturan, pun dengan karya sastra juga memiliki aturan-aturan sebagai kritik dan dukungan sebagai pengaruhnya terhadap lingkungan hidup. Sastra interdisipliner dibutuhkan manusia untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang memiliki banyak sisi karena penjelasan yang menyeluruh terhadap satu fenomena dapat dengan mudah diperoleh.

Contoh sederhana yang dapat diambil dari pentingnya sastra interdisipliner ini misalnya seorang pejabat yang seharusnya amanah dan mengayomi justru malah korupsi, seorang kepala rumah tangga yang seharusnya menafkahi, malah memperbudak istri, seorang anak yang seharusnya berbakti kepada orang tua, malah membunuhnya, dan ada beberapa fenomena lain yang menurut sebagian yang lain hal tersebut dibenarkan. Namun, sastra interdisipliner memberi ruang untuk masyarakat untuk bersuara dan berpendapat.

Ikuti tulisan menarik Abdullah Muntadhir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler