Hujan dan kabut turun disepanjang gunung dan bukit
Rerintik rindunya pada tumbuhan hijau
Menghapus jejak kaki diatas debu jalanan
Awan hitam menghinggapi permukaan alam
Menyentuh pucuk-pucuk dedaunan
Terlalu hampir tetapi terlalu sepi
Berubah sekali terlepas kembali
Ah hujan, kau melepaskan rindumu pada pohon yang berbunga
Diatas lereng yang sunyi
Sekujur tubuhku dingin menggigil
Tersentuh terselimuti oleh desiranmu
Hingga hentakan kaki yang terbalut lumpur, jalan ku penuh ragu
Melewati deras indahmu yang
cukup keras
Hujan, aku menjajalkan harapan
Kau bukanlah duka yang dititipkan Tuhan bagi insan
Lewat sajakku berkali-kali
Tetaplah kau kembali.
O,O Donggo 2022
Ikuti tulisan menarik Irfansyah Baharudin lainnya di sini.