Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Sementara, menurut Myers & Marquis (dalam Kotler, 2016: 454), inovasi produk merupakan hasil dari berbagai macam proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Dengan dilakukannya inovasi produk, diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut didukung oleh Kotabe (dalam Tamamudin, 2012: 289), yang menunjukkan bahwa meningkatnya kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan pembelian, dipengaruhi oleh inovasi produk yang dilakukan perusahaan.
Inovasi memiliki ciri khas dalam setiap aspeknya, bisa berupa ide, gagasan, tatanan hingga sistem, yang biasanya bersifat unik atau spesifik. Inovasi juga berarti sebuah ide yang baru, yang belum pernah dipublikasi sebelumnya yang dilakukan secara terencana, dan secara sengaja dipublikasi dengan tujuan tertentu. Inovasi juga memiliki berbagai tujuan seperti meningkatkan kualitas, mengurangi biaya, menciptakan pasar baru, mengganti produk layanan, hingga mengurangi konsumsi energi.
Inovasi juga memiliki banyak manfaat, seperti memecahkan masalah, menciptakan kualitas yang unik, dan meningkatkan produktivitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola berpikir inovatif dan kreatif sangat diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha. Seorang wirausaha harus memiliki sikap kreatif, dan memiliki kemampuan untuk menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam suatu permasalahan dan peluang yang ada.
Dalam persaingan bisnis yang ketat, inovasi dan kreativitas adalah salah satu cara agar suatu usaha atau bisnis dapat tetap survive dan bersaing di kalangan kompetitor. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak perusahaan yang berlomba-lomba melakukan inovasi. Berinovasi juga merupakan strategi suatu perusahaan untuk meningkatkan omzet penjualan. Bayangkan jika suatu usaha tidak melakukan perubahan sama sekali, lambat laun para customer mungkin akan berpindah ke para kompetitor yang dianggap lebih inovatif.
Konsumen juga pasti akan lebih menyukai hal-hal yang baru dan unik. Seiring dengan perkembangan zaman, minat konsumen terhadap suatu produk juga pastinya akan terus berganti. Kebutuhan para konsumen yang berubah – ubah juga merupakan alasan utama para perusahaan melakukan berbagai inovasi dengan harapan memberi kepuasan lebih kepada para konsumen. Sebelum melakukan tahap inovasi, lazimnya para perusahaan melakukan survei terlebih dahulu untuk mengukur sejauh mana minat calon konsumen terhadap inovasi tsb.
Inovasi dapat diterapkan di segala bidang usaha, termasuk dibidang F&B, contohnya McDonalds yang merupakan brand restoran fastfood terbesar di dunia, tergolong brand yang paling gemar melakukan inovasi. Dibanding para pesaingnya, McD dinilai sebagai brand fastfood yang paling sering melakukan terobosan baru. Mulai dari hadirnya menu ciri khas Indonesia seperti Bubur Ayam McD hingga Nasi Uduk. Munculnya kedua menu ini didasari oleh kebiasaan orang Indonesia yang kerap kali mengawali hari dengan sarapan bubur dan nasi uduk. Siapa sangka, menu ini bahkan menjadi menu tetap karena tingginya antusias para konsumen. Setiap musim atau peringatan hari tertentu, McD juga selalu berinovasi dengan mengeluarkan produk dengan edisi-edisi khusus, hal ini lah yang akhirnya menumbuhkan rasa penasaran para calon konsumen. Seperti saat menjelang lebaran tahun lalu, McD mengeluarkan menu baru yaitu Ayam Gulai, yang akhirnya menjadi menu tetap karena tingginya minat masyarakat terhadap inovasi baru ini.
Selain itu, White Chocolate Strawberry Pastry Pie, juga salah satu menu khusus yang disiapkan McD secara khusus untuk menyambut hari Valentine 2022 lalu, hingga beberapa menu special kemerdekaan yang secara khusus dirancang untuk memeriahkan HUT-RI. McD juga berinovasi dengan menyediakan “Happy Meal” yang merupakan paket makanan yang ditawarkan untuk anak-anak, karena paket ini dilengkapi dengan mainan edisi khusus. Tema mainan anak ini biasanya merupakan karakter kartun terkenal. Tidak hanya menarik perhatian anak – anak, bahkan Happy Meal juga kerap kali diburu oleh para kolektor mainan, lantaran mainan yang ditawarkan bersifat terbatas dan hanya tersedia di waktu tertentu.
Selain melakukan inovasi dengan mengeluarkan menu seasonal, McD juga sempat berinovasi dengan berkolaborasi dengan boyband terkenal asal Korea Selatan yaitu BTS. Dengan meluncurkan “BTS Meal” yang menggunakan packaging khusus yang dapat di simpan, membuat semakin tingginya antusiasme para penggemar. Dibalik kontroversi timbulnya kerumunan di tengah pandemi yang disebabkan oleh kolaborasi tersebut, inovasi dan kreativitas dalam kolaborasi ini dianggap sangat berhasil. Pada periode kolaborasi tsb, penjualan bersih fastfood asal Amerika tersebut naik hingga 57% menjadi USD 5,89 miliar atau setara dengan Rp. 85 triliun, angka tersebut melampaui ekspektasi analis yang memprediksi sebesar USD 5,6 miliar atau setara dengan Rp. 80,93 triliun.
Disamping itu, McD juga kerap meluncurkan menu – menu baru yang unik, seperti McLobster yang berbahan dasar Lobster yang membuat harga jualnya mahal, selain itu McD juga berinovasi dengan meluncurkan Onion Nuggets dengan mengganti bahan dasar nugget yang semula ayam menjadi bawang bombay. Tetapi sayangnya, kedua menu produk inovasi tersebut kurang laku di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa tidak semua menu hasil inovasi dapat beerbuah manis. Untuk menghindari kegagalan dalam berinovasi, perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa inovasi akan berjalan tanpa hambatan. Terdapat hambatan yang sering terjadi dalam berinovasi contohnya, waktu dan sumber daya yang terbatas.
Sebuah inovasi dapat dikategorikan gagal jika tidak memberikan nilai nyata dan sepi peminat. Inovasi juga terhitung gagal jika saat melakukan pengembangan, implementasi dan pemasarannya tidak tereksekusi secara maksimal. Meskipun ide yang ditawarkan untuk membuat produk baru terdengar sempurna, bukan berarti proses inovasi akan langsung berhasil. Sebagian besar bisnis lebih fokus pada tujuan jangka pendek ketimbang tujuan jangka panjang perusahaan industri itu sendiri.
Dalam tahap pencapaian target jangka pendek ini, biasanya perusahaan akan mengalokasikan banyak dana untuk keperluan pemasaran dan penjualan. Hal ini yang membuat anggaran untuk berinovasi biasanya menjadi berkurang. Minimnya anggaran dalam inovasi produk juga alasan kuat penyebab terjadinya kegagalan dalam berinovasi. Jika perusahaan tidak didukung dengan anggaran yang maksimal, proses inovasi dipastikan juga tidak akan berjalan secara maksimal. Selain itu, teknologi juga memainkan peran utama dalam proses terjadinya inovasi bisnis, terutama jika perusahaan tsb merupakan perusahaan digital.
Inovasi juga bisa gagal jika perusahaan tidak mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para konsumen. Hal ini lah alasan mengapa penting bagi perusahaan untuk melakukan penelitian dan pengembangan terlebih dahulu dengan tujuan mencari tahu apa saja pro dan kontra yang nantinya di akan sebabkan dari adanya inovasi produk ini. Kesalahan dalam mencari dan menentukan target pasar juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya kegagalan inovasi suatu perusahaan.
Keberhasilan suatu inovasi juga ditentukan oleh berbagai faktor. Seperti orientasi produk, orientasi pasar, orientasi perusahaan hingga orientasi konsumen. Kunci utama demi mencapai tujuan suatu perusahaan mencakup penentuan keinginan dan kebutuhan dan memberikan kepuasan lebih dibanding kompetitor. Konsumen pasti menginginkan produk dengan kualitas yang tinggi, dibanderol dengan harga yang terjangkau, serta mudah dijumpai di banyak tempat.
Ikuti tulisan menarik Tiara 115192002 lainnya di sini.
