Mahasiswa KKN MBKM Unej Peduli Penggerakan Potensi Kewirausahaan di Desa Sukojember

Rabu, 20 April 2022 07:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk. Kuliah Kerja Nyata Unej Membangun Desa (KKN UMD) Universitas Jember Periode 1, Tahun 2022. Terdapat 7 Tema dalam KKN UMD ini yang diharapkan dapat diterapkan di desa, salah satu tema yang kelompok kami angkat yaitu pengembangan UMKM dengan PJ nya yaitu Dwi Indrawati.

Mahasiswa KKN MBKM UNEJ Peduli Penggerakan Potensi Kewirausahaan di Desa Sukojember

   Di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk. Kuliah Kerja Nyata Unej Membangun Desa (KKN UMD) Universitas Jember Periode 1, Tahun 2022. Terdapat 7 Tema dalam KKN UMD ini yang diharapkan dapat diterapkan di desa, salah satu tema yang kelompok kami angkat yaitu pengembangan UMKM dengan PJ nya yaitu Dwi Indrawati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

  Pada kegiatan minggu ke 2 ini kami seluruh anggota kelompok melakukan interview kepada Mitra-mitra dari Tema yang kita usung. Salah satunya ialah Pengembangan UMKM. Interview dilakukan setelah kelompok kami melakukan survey data kepada Kepala Dusun. 

  Dalam wawancara yang dilakukan pada kali ini akan membahas mengenai usaha sangkar burung yang ada di salah satu dusun di desa sukojember. Di dusun leces satu terdapat Lima pengrajin sangkar burung, Dan kebetulan saya berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan Salah satu pengrajin sangkar burung tersebut. 

   Dalam hal ini penulis menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha. Ada 2 faktor analisis, meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdirimdari strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) sedangkan faktor eksternal terdiri dari opportunity (kesempatan/ peluang) dan threat (ancama ). 

Strength

   - bahan baku mudah diperoleh

   - harga terjangkau   

Weakness

   - kurang adanya variasi dari kerajinan sangkar burung

   - pemasaran kurang meluas

   - pengetahuan pengrajin terkait manajemen keuangan kurang

   - penjualan masih terbilang tradisional 

Opportunity

   - peminat dipasaran lumayan. Karena akhir- akhir ini banyak kaum laki-laki yang suka atau hobi memelihara burung, sehingga bisa dipastikan akan membutuhkan sangkar.

Threat

   - harga yang tidak berubah dikarenakan kurangnya variasi, dapat juga menjadi ancaman persaingan, bisa ketinggalan dengan yang lain.

   - tertinggal oleh mereka yang sudah memasarkan produk sangkar burung melalui media online.

   Rencana pengembangan untuk usaha sangkar burung yang diharapkan oleh mahasiswa dengan didampingi oleh DPL : dr YUDHA NURDIAN, M.Kes. adalah dengan memanfaatkan media online sebagai media penjualan. Sehubungan dengan zaman yang semakin canggih dan banyaknya masyarakat digital, berdasarkan maraknya fenomena yang terjadi saat ini dimana banyak masyarakat membeli melalui media e-commerce, sehingga mahasiswa ingin memanfaatkan peluang yang ada untuk pengembangan pemasaran dari usaha sangkar burung agar lebih meluas penjualannya. Tentunya hal ini membutuhkan partisipasi penuh dari pengusaha agar dapat berjalan dengan lancar. Selain dari hal pemasaran perlu juga variasi baru atau menambah beberapa pernak pernik atau warna untuk sangkar burung sehingga menarik minat pembeli. 

  Sangkar burung biasa dibeli oleh para pecinta burung yang menginginkan kandang yang nyaman bagi peliharaan mereka. Hobi memelihara burung sebenarnya adalah hobi yang sudah lama ada, namun pecinta burung hias atau kicau selalu menunjukkan eksistensi mereka selama ini. Selain adanya burung yang memiliki suara yang bagus dan bulu yang cantik, sangkar burung menjadi salah satu elemen yang tidak kalah penting sebagai pelengkap dari keindahan burung yang ada di dalamnya. 

  Dalam satu hari, pengrajin di Dusun Leces satu dapat mengerjakan tiga sangkar burung sekaligus. Biasanya pengerjaan sangkar burung ini dilakukan bersama dengan sang istri. Sementara itu, strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pengrajin ini adalah dengan cara menjual kepada tengkulak yang menjadi langganan mereka. Pengrajin tidak hanya memproduksi sangkar burung ketika dia mendapatkan pesanan saja. Ketika tidak ada pesanan pun mereka masih memproduksi sangkar burung ketika ada waktu luang.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler