x

Sumber Foto: Pexels/ Buku

Iklan

MUHAMAD ADITYA RACHMAN 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 April 2022

Sabtu, 23 April 2022 06:24 WIB

Teori, Kritik, dan Sejarah Sastra

Dalam kehidupan sehari - hari, umumnya orang menyukai tentang sastra. Mereka bertanya apa itu sastra?, disini penulis akan mengupas bagaimana penjelasan dari sastra itu sendiri, dan memaparkan bagian – bagian sastra, seperti, teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra, serta hubungan ketiganya. Untuk memahami dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman tentang apa itu sastra. Dengan mempelajari teori, kritik dan sejarah sastra, kita akan memahami fenomena kehidupan manusia yang tertuang di dalam ilmu sastra. Dan dengan demikian, kita dapat memahami makna sastra itu sendiri yang tertuang dalam ilmu sastra, kita akan memahami pula teori, kritik dan sejarah sastra. Untuk Informasi lebih lengkap, silakan dibaca dan disimak sampai habis artikel di bawah ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wellek dan Warren (1993), sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sederetan karya seni. Sedangkan teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan kriteria yang dapat dipacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah di bidang sastra. Sedangkan studi terhadap karya satra disebut kritik sastra dan sejarah sastra. Ketiga bidang ilmu tersebut saling mempengaruhi dan berkaitan secara erat. Teori sastra hanya ddapat disusun berdasarkan studi langsung terhadap karya sastra. Kriteria, kategori, dan skema umum mengenai sastra tidak mungkin diciptakan tanpa berpijak pada karya sastra kongkret.

Secara konseptual, yang dimaksud dengan teori fiksi (sastra) merupakan sebuah sistem ilmiah atau pengetahuan sistematik yang merupakan pola pengaturan hubungan antara gejala-gejala yang diamati, Yosep (1997:13), karena itu, teori hakikatnya berisi konsep atau uraian tentang hukum-hukum umum suatu objek ilmu pengetahuan dari satu titik pandang tertentu. Demikian pula, sebuah teori dapat didedukasi secara logis dan dicek kebenarannya (diverifikasi) atau dibantah (difalsifikasi) pada objek atau gejala-gejala yang diamatinya.

Teori sastra merupakan bidang ilmu yang mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia, sastra menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, dimana sudah di jelaskan bahwa sastra termasuk ke dalam bidang studi, yang mengkaji karya – karya keindahan dan sebuah pengetahuan yang bersifat sistematik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teori sastra juga merupakan ilmu pengetahuan yang di pandang sebagai unsur ilmu yang hakikatnya memiliki konsep pada satu titik pandang tertentu.

Kritik sastra juga bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang digunakan para pengkaji sastra ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra.

Untuk membuat suatu kritik yang baik, diperlukan kemampuan mengapresiasi sastra, pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis, mengulas karya sastra, penguasaan, dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan yang bersifat nonliterer, serta tentunya penguasaan tentang teori sastra.

Menurut H.B. Jassin, kritik sastra adalah pertimbangan baik dan buruknya suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan yang diungkapkan H.B. Jassin ini maksudnya adalah suatu kritik sastra harus disertai alasan dan berisi mengenai isi dan berbagai bentuk di dalam karya sastra.

Abrams didalam “Pengkajian Sastra” (2005: 57), beliau mendeskripsikan bahwa kritik sastra itu merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan suatu perumusan, klasifikasi, penerangan, serta juga penilaian karya sastra.

Sejarah sastra merupakan bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, seorang sejarawan sastra harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik.

Pengkajian sejarah sastra di Indonesia belum banyak dilakukan. Masih bayak yang dapat dilakukan oleh para peneliti sastra dalam menjajaki khasanah sastra Indonesia sebagai sumber pengkajian sejarah Indonesia (Teuw,1984 :317). A.Teuw mengatakan, sejarah sastra hendaklah bertolak dari beberapa cara, yaitu: cara yang dapat membantu peneliti sejarah sastra dalam meneliti sejarah sastra Indonesia sehingga sehingga diperoleh gambaran yang terarah tentang perkembangan sastra Indonesia.

Berbicara tentang sejarah sastra, sejarah sastra melatarbelakangi perkembangan sastra dari masa ke masa, sejarah sastra banyak mengulik tentang apa yang menjadi sejarah dalam perjalanan sastra.  Jika dilihat dari perkembangannya, banyak para ahli yang berpendapat, salah satunya Mursal Esten (1978 : 9), dimana berisi tentang sastra merupakan pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. 

Masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

Dinamika kehidupan masyarakat berupa kajian faktual dan imajinatif yang di kulik (jelaskan) berdasarkan berjalannya kehidupan sastra yang menjadi sejarah perkembangan manusia dengan peradaban yang terjadi dari masa ke masa.

Tentang teori sastra, materi ini bertujuan agar mahasiswa mampu memiliki pengetahuan tentang teori dan pendekatan kepada sastra yang lebih relevan dalam menganalisis karya sastra. 

Materi ini mencakup pengertian sastra, ilmu sastra dan cabang-cabangnya, genre sastra, model pendekatan terhadap karya sastra (mimetik, objektif, ekspresif, dan pragmatik) yang secara lebih spesifik dirincikan dalam model pendekatan formalisme, strukturalisme, semiotika, sosiologi sastra, psikologi sastra, dan sastra feminisme.

Kritik sastra membahas tentang :(1) variabel kritik sastra yang meliputi kritikus, karya sastra, wilayah studi sastra, dan penikmat / pembaca sastra, (2) penilaian dalam kritik yang meliputi perspektif, kriteria, dan syarat penerapan, (3) telaah kritik sastra Indonesia yang bertumpu pada realitas, karya sastra, pengarang, dan pembaca.

Sejarah sastra banyak mengulik tentang apa yang menjadi sejarah dalam perjalanan sastra, bagaimana kisah yang menjadi alasan mengapa sastra itu hadir, dan apa saja yang terjadi pada sastra yang terus berkembang mengikuti zaman. 

Untuk memperjelas istilah, sejarah sastra perlu dibatasi untuk membedakan dengan studi yang lain. 

Secara umum Sejarah berarti peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi itu adalah fakta. Dengan kata lain, sejarah sastra mengkaji data berupa fakta-fakta sastra dengan dua media yaitu berupa fakta tertulis dan fakta lisan.

Fakta tertulis berasal dari media-media tulis seperti surat kabar dan buku-buku sastra sedangkan fakta-fakta lisan berasal dari pelaku atau sumber yang dekat dengan pelaku sastra.

Tinjauan Pustaka:

A, Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan Pengantar Teori & Sejarah. Bandung. Angkasa.

Jassin, H.B. 1984. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei I. Jakarta: PT. Gramedia.

Taum, Yoseph Yapi. 1997. Pengantar Teori Sastra. Bogor: Penerbit Nusa Indah.

Wellek, Renee dan Austin Werren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.Gramedia.

Ikuti tulisan menarik MUHAMAD ADITYA RACHMAN 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB