x

Iklan

Romi Assidiq

Sajak, Puisi, Novel dan Cerpen
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Sabtu, 23 April 2022 13:33 WIB

Abadi Dalam Khayal


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(1)

Aku menangis di sudut-sudut malam.

Sepi menerkam isi kepalaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jiwaku hancur dikoyak-koyak pikiran.

Sungguh aku laki-laki malang.

 

(2)

Kutatap lamat-lamat diriku sendiri.

Nestapaku jauh lebih nelangsa daripada Majnun si laki-laki malang itu.

Derita ini bukan sekedar derita.

Laylaku, senyummu adalah terpaan beribu pelangi.

 

(3)

Jauh di lubuk hatiku, rindu ini menggebu-gebu.

Jiwa ragaku hanya untukmu, Layla.

Engkau takhanya cantik nan rupawan.

Rupamu menghilangkan dahaga terik di gurun pasir.

 

(4)

Namun, Laylaku.

Kau hanyalah fatamorgana.

Oase yang taknyata.

Kumohon, jangan lagi hadir dalam lorong-lorong sepi kehidupanku lalu hilang saat pagi datang membayang.

 

 

Bombana, 23 April 2022

Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler