Abadi Dalam Khayal

Sabtu, 23 April 2022 13:33 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

(1)

Aku menangis di sudut-sudut malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepi menerkam isi kepalaku.

Jiwaku hancur dikoyak-koyak pikiran.

Sungguh aku laki-laki malang.

 

(2)

Kutatap lamat-lamat diriku sendiri.

Nestapaku jauh lebih nelangsa daripada Majnun si laki-laki malang itu.

Derita ini bukan sekedar derita.

Laylaku, senyummu adalah terpaan beribu pelangi.

 

(3)

Jauh di lubuk hatiku, rindu ini menggebu-gebu.

Jiwa ragaku hanya untukmu, Layla.

Engkau takhanya cantik nan rupawan.

Rupamu menghilangkan dahaga terik di gurun pasir.

 

(4)

Namun, Laylaku.

Kau hanyalah fatamorgana.

Oase yang taknyata.

Kumohon, jangan lagi hadir dalam lorong-lorong sepi kehidupanku lalu hilang saat pagi datang membayang.

 

 

Bombana, 23 April 2022

Bagikan Artikel Ini
img-content
Romi Assidiq

Sajak, Puisi, Novel dan Cerpen

0 Pengikut

img-content

Tangisan Petani

Jumat, 5 Agustus 2022 07:32 WIB
img-content

Nyanyian Sang Petani

Jumat, 5 Agustus 2022 07:29 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua