Misteri Bebatuan Berirama Kenong di Desa Kaduara Barat

Senin, 23 Mei 2022 15:13 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di Dusun Brakas, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur terdapat bebatuan yang bisa dibilang unik. Bebatuan ini berbentuk bulat gepeng dan lonjong. Saat dipukul bisa mengeluarkan bunyi berirama nada menyerupai kenong. Adanya bebatuan ini masih misteri. Holli selaku Tokoh Masyarakat belum bisa memastikan kapan pastinya ada batu tersebut dikarenakan sudah ada sejak nenek moyangnya belum lahir.

PAMEKASAN - Di Dusun Brakas, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur terdapat bebatuan yang bisa dibilang unik. Bebatuan ini berbentuk bulat gepeng dan lonjong. Saat dipukul bisa mengeluarkan bunyi berirama nada menyerupai kenong.

Adanya bebatuan ini masih misteri. Holli selaku Tokoh Masyarakat belum bisa memastikan kapan pastinya ada bebatuan tersebut dikarenakan sudah ada sejak nenek moyangnya belum lahir. "Batu itu sudah ada sejak dulu. Kakek, nenek dan bebuyut disini belum lahirpun sudah ada," ujarnya, Minggu (22/5/2022)

Menurutnya, adanya batu itu bukan tanpa alasan, tetapi memiliki cerita unik tersendiri. Konon, ada yang namanya Ketel sedang dalam perjalanan di wilayah tersebut.

Saat itu, Ketel ini mengalami kehausan tepat di sekitar batu itu. Karena dalam perjalannya memegang tongkat, Ketel kemudian memukul batu dengan tongkatnya. Batu itu bergeser kemudian mengeluarkan air.

"Airnya kemudian diminum. Setelah itu, batunya dipukul lagi dan bergeser ke tempat semula. Mungkin kalau tidak dipukul, tempat itu sudah menjadi sumber mata air," katanya

Warga meyakini bahwa tempat itu keramat. Holli menjelaskan, warga tak berani mengotak-atik batu itu karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. 

Ia bercerita, sebelumnya pernah ada kejadian aneh saat ada orang yang memiliki niat buruk. Batu itu mau dipecahkan menggunakan palu besar namun akhirnya gagal.

"Pada saat dipukul dengan palu, semacam ada batu kecil yang masuk ke matanya. Selain batunya gagal dipecahkan, orang itu kemudian mengalami kebutaan, sampai meninggal seperti itu," jelasnya

Bagikan Artikel Ini
img-content
Fauzi A.F

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Humaniora

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua