x

Iklan

Dewi Anggraini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Mei 2022

Senin, 30 Mei 2022 06:17 WIB

Pengaruh Peristiwa Masa Orde Baru Terhadap Kesusastraan Indonesia

Dengan banyaknya peristiwa yang terjadi di masa Orde Baru ternyata juga memengaruhi kesusastraan indonesia. Apa saja peristiwa yang berkaitan dengan kesusastraan indonesia tersebut? yuk simak lebih lanjut!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orde Baru selalu identik dengan pemerintahan Soeharto. Beliau menjabat selama 32 tahun dalam kurun waktu 1966-1980. Di mana ciri khas dari pemerintahan Orde Baru yakni, kuatnya pengaruh militer ABRI, pemerintahan yang sentralistik, terbatasnya pilihan politik, dan pembangunan yang masif. Tidak hanya itu, pemerintahan Orde baru ini juga mempengaruhi kesusastraan indonesia dimana rentetan pemerintahan soeharto yang represif terhadap  karya sastra dan jurnalistik serta faktor-faktor lainnya yang mendukung hal tersebut. 

Manifesto Kebudayaan 

Manifesto kebudayaan secara garis besar merupakan konsep kebudayaan nasional pada tahun 1963 yang digagas oleh pengarang terkait humanisme. Di mana aliran manifesto ini tidak selaras dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama periode ini dua kubu tersebut melakukan banyak pergolakan yakni, saling menjatuh dan menghancurkan. pelarangan terhadap Manifes Kebudayaan diumumkan oleh Presiden Soekarno secara resmi, serangan terhadap pendukung Manifes Kebudayaan tidak lantas berhenti, situasi ini membuat lekra menjadi agresif.

Lekra dan para pendukungnya melakukan tekanan kepada para penerbit dan toko-toko buku agar tidak bersedia menerbitkan dan mengedarkan buku-buku para sastrawan pendukung Manifes Kebudayaan. Pelarangan Manifes Kebudayaan tersebut juga membuat beberapa media massa yang dipakai sebagai sarana para manifestan ”bersuara” ditutup. Salah satu media massa yang ditutup adalah majalah Sastra yang dipimpin oleh H. B. Jassin. Karena pelarangan  tersebut membuat para manifestan tidak dapat mempublikasikan lagi tulisannya. Begitu sulitnya manifestan untuk memuat karya-karyanya di media massa sehingga mereka menggunakan nama samaran ketika mengirimkan karya-karyanya. Taufiq Ismail, misalnya, yang menggunakan nama Nur Fajar sebagai nama samarannya. Bahkan Goenawan Mohamad harus meminjam nama seorang wartawan yang bernama Ed Zoelverdi agar tulisannya dapat dimuat.

Pelarangan Manifes Kebudayaan tersebut tentunya juga berpengaruh terhadap kehidupan kesusastraan Indonesia. Pelarangan tersebut membuat Lekra dan kawan-kawannnya semakin berkuasa di bidang kesusastraan. Situasi ini membuat sebuah iklim kesusastraan yang gersang. Arah sastra seakan hanya tertuju pada Lekra. Pada masa itu, karya-karya sastra diwarnai oleh karya-karya sastra yang bertemakan rakyat. Rakyat yang dimaksud dalam hal ini adalah buruh dan petani yang menjadi soko guru revolusi bagi PKI/Lekra. Keindahan dalam mencipta suatu karya sastra pun tidak lagi dipentingkan. Karya sastra yang muncul pada masa itu lebih mementingkan isi daripada keindahan.

Majalah Horison 

Majalah Horison merupakan wadah bagi kesusastraan pada masa Orde Baru di mana setelah terjadi pergolakan antara  Manifesto Kebudayaan dan Lekra yang mengakibatkan terjadinya pembelengguan terhadap seniman dan sastrawan yang berlawanan dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama pada saat itu. Diberi nama ‘Horison’ yang berarti 'kaki langit' maka ini dimaksudkan untuk mengajak para pembaca agar kita harus terus menjadi horison, dalam arti supaya kita dengan sadar menghapuskan batas-batas pemikiran, penelahaan, kemungkinan-kemungkinan daya kreatif kita di semua bidang penghidupan bangsa kita. 

Majalah horison hadir karena kepedulian akan kebebasan para seniman pada masa itu yang tidak bisa leluasa dalam mengemukakan pendapat. Selain itu, digunakan sebagai sarana untuk menjembatani komunikasi antar sastrawan dan para pembaca melalui karya sastra dari semua seniman Indonesia.

Melalui tujuan cita-citanya yang membawa semangat baru, Horison tidak  hanya memuat  karya-karya sastra puisi & cerpen dari sastrawan Indonesia, tetapi memuat karya-karya dari sastrawan luar negeri dan di alih bahasakan. Dalam majalah Horison juga memuat opini dan esai sehingga menimbulkan hadirnya tulisan-tulisan esai dari Goenawan Mohamad dan Arif Budiman memberikan ragam yang khas pada majalah Horison.

Kemampuan para pengarang atau sastrawan dalam membuat karya sastra pun semakin berkembang. Bahkan Horison pun berhasil dalam mencetak orang-orang yang berpengaruh dalam dunia kebudayaan dan kesusastraan Indonesia, seperti W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono Umar Kayam, dan lain sebagainya. 

Selain itu, pada tahun 1996 majalah Horison memberikan buku sastra secara gratis sekitar 25 ribu eksemplar ke sekolah  seluruh Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh pada kemajuan dunia sastra di negara kita ini sehingga kita tidak heran  jika dunia sastra di Indonesia bisa berkembang pesat.  

Heboh Sastra 

Heboh Sastra adalah peristiwa pada tahun 1968 di mana terbit sebuah cerpen yang berjudul "Langit Makin Mendung" karya  Kipanjikusmin dimuat dalam majalah Sastra No.8 Th. VI, bulan Agustus hlm. 3—8 yang menimbulkan kontroversi dimana cerpen tersebut berisi penghinaan Nabi Muhammad SAW dan agama Islam  sehingga timbul pergolakan yang  melibatkan banyak sastrawan dari harian dan akhirnya Kipanjikusmin secara terbuka meminta maaf dan melibatkan pengadilan.

Walaupun Kipanjikusmon sudah meminta maaf dan sudah mencabut cerpen tersebut akan teteapi, majalah Sastra masih tetap berurusan dengan pengadilan. Perlu diketahui, bahwa nama Kipanjikusmin merupakan  nama samaran. Nama sebenarnya hanya diketahui oleh redaksi majalah Sastra. Dengan kata lain, mestinya Kipanjikusminlah yang mempertanggungjawabkan cerpen Langit Makin Mendung di pengadilan. Akan tetapi, karena redaksi majalah Sastra tidak mau membukakan identitas Kipanjikusmin yang sebenarnya, maka yang menanggung jawab dalam  majalah Sastra dalam hal ini H.B. Jassin-lah yang harus berhadapan dengan pengadilan.

 

Ikuti tulisan menarik Dewi Anggraini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB