x

Iklan

Hauzaani Nazhiif Albahiy

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Juni 2022

Jumat, 17 Juni 2022 18:59 WIB

Metode dan Pendekatan Rasulullah SAW Terhadap Pendidikan Orang Dewasa


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendidikan Orang Dewasa

Hauzaani Nazhiif Albahiy Psikologi UIN Walisongo Semarang - Rasulullah Muhammad Saw telah berhasil membina masyarakat menjadi masyarakat yang paling beradab, karena tujuan diutusnya Rasulullah Saw adalah menyempurnakan akhlak. Kunci keberhasilan pendidikan yang beliau lakukan adalah konsep ajaran yang beliau sampaikan adalah ajaran yang benar dan tepat, kesungguhan dan keikhlasan beliau dalam melaksanakan tugas. Lantas apa yang harus dilakukan ketika sudah menjadi dewasa?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses belajar bagi anak-anak dan orang dewasa tidak sama. Belajar bagi anak-anak bersifat untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Sedangkan bagi orang dewasa lebih menekankan untuk apa ia belajar. Konsep diri pada seorang anak adalah bahwa dirinya tergantung pada orang lain. Ketika ia beranjak menuju dewasa, ketergantungan kepada orang lain mulai berkurang dan ia merasa dapat mengambil keputusan sendiri. Selanjutnya sebagai orang dewasa, ia memandang dirinya sudah mampu sepenuhnya mengatur diri sendiri.

Dalam proses pembelajaran orang dewasa (andragogi), ia menghendaki kemandirian dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak, misalnya ia diberi ceramah oleh orang lain tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Apabila orang dewasa dibawa pada situasi belajar yang memperlakukan dirinya dengan penuh penghargaan, maka ia akan melakukan proses belajar dengan penuh penghargaan pula. Ia akan melakukan proses belajar dengan pelibatan dirinya secara mendalam. Situasi tersebut menunjukkan orang dewasa mempunyai kemauan sendiri untuk belajar. Oleh sebab itu perlu diketahui cara-cara yang efektif untuk pembelajaran orang dewasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi orang dewasa dalam belajar dapat bersifat psikis dan fisik.

Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok pemimpin dengan multi talenta. Rasulullah Saw telah membuktikan keprofesionalannya dalam mendidik para sahabat dan para umatnya. Artikel ini akan membahas tentang pendekatan dan metode pendidikan orang dewasa yang dikembangkan Rasullullah Saw. Pendekatan yang dipakai Rasulullah Saw lakukan terhadap orang dewasa sebagai berikut :

  1. Pendekatan Filosofis. Pendekatan filosofis ini memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan kepada sejauh mana pengembangan berfikir dapat dikembangkan.
  2. Pendekatan Sosio-Kultural. Pendekatan ini sangat efektif dalam membentuk sifat kebersamaan dalam lingkungannya, baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat. Pola pendekatan ini ditekankan pada aspek tingkah laku dimana pendidik hendaklah dapat menanamkan rasa kebersamaan, dan peserta didik dapat menyesuaikan diri, baik dalam individu maupun sosialnya.
  3. Pendekatan Induksi-Deduksi. Tujuan pendidikan ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berfikir ilmiah, membanding, menimbang antara bagian-bagian dan mengambil kesimpulan dan prinsip-prinsip umum tersebut. Dan Tujuan dari pendekatan ini sama dengan induksi, yang membedakan terletak pada sifat kekhususan dan keumumannya saja, dan sama-sama membimbing peserta agar dapat mengambil kesimpulan dari berbagai persoalan analisis yang ada.
  4. Pendekatan Fungsional. Dengan berdasarkan kepada pendekatan ini, materi yang dipersiapkan untuk disampaikan kepada peserta didik adalah materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam bermasyarakat. Karena harus disadari sepenuhnya, bahwa materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik tidak hanya sekedar umtuk memajukan aspek kognitifnya, tetapi juga untuk kelangsungan kehidupannya di masa-masa mendatang.
  5. Pendekatan Emosional. Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi murid dalam meyakini, memahami dan menghayati ajaran agamanya. Melalui pendekatan emosional, setiap pendidik selalu berusaha memberikan sentuhan ruhani (bathiniyyah) kepada peserta didik diyakini sangat besar konstribusinya dalam memicu dan memacu semangat mereka dalam beribadah dan menuntut ilmu.

Lalu Rasulullah Saw sebagai suri teladan dan rahmatan lil'alamin. Ada beberapa metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan yang digunakan oleh Rasulullah untuk meningkatkan potensi peserta didik. Metode-metode tersebut antara lain:

  1. Metode Keteladanan. Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam kehidupannya. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan peserta didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah Saw, yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan peserta didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
  2. Metode Lemah Lembut/Kasih Sayang. Pentingnya metode lemah lembut dalam pendidikan, karena materi pelajaran yang disampaikan pendidik dapat membentuk kepribadian peserta didik. Dengan sikap lemah lembut yang ditampilkan pendidik, peserta didik akan terdorong untuk akrab dengan pendidik dalam upaya pembentukan kepribadian.
  3. Metode Perumpamaan/Pemecahan Masalah. Perumpamaan dilakukan oleh Rasulullah Saw sebagai satu metode pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada sahabat, sehingga materi pelajaran dapat dicerna dengan baik. Matode ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit. Dengan metode perumpamaan tersebut dapat menambah pemahaman, menggambarkannya agar melekat dalam ingatan serta mengasah pemikiran untuk memandang permasalahan yang terjadi.
  4. Metode Memberi Kemudahan/Motivasi. Memberikan kemudahan bagi pelajar merupakan hal penting, dalam arti mengajarkan ilmu pengetahuan harus mempertimbangkan kemampuan si pelajar. Sebagai pendidik, Rasulullah Saw tidak pernah mempersulit, dengan harapan para sahabat memiliki motivasi yang kuat untuk tetap meningkatkan aktivitas belajar.
  5. Metode Tanya Jawab/Diskusi. Metode tanya jawab, apakah pembicaraan antara dua orang atau lebih, dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik tertentu. Metode dialog berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya. Metode tanya jawab berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya, melalui dialog, perasaan dan emosi pembaca akan terbangkitkan, jika topik pembicaraan disajikan bersifat realistik dan manusiawi. Uraian tersebut memberi makna bahwa dialog dilakukan oleh seseorang dengan orang lain, baik mendengar langsung atau melalui bacaan.

Demikian yang saya sampaikan semoga bermanfaat dan sebagai generasi muda harus paham dan mengerti apa yang harus dilakukan setelah menjadi dewasa, Rasulullah Saw adalah suri tauladan untuk generasi muda karena generasi muda sekarang adalah pemimpin di masa depan. Semoga kita bisa meneladani Rasulullah Saw dan kelak di hari akhir mendapatkan syafaatnya. Amiin Allahumma Amiiin.

Ikuti tulisan menarik Hauzaani Nazhiif Albahiy lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler