Kau seperti sinden yang menari diatas genteng rumahku,
Nyanyianmu membawaku ke alam selimut yang kian dalam,
Kadang, seharian penuh kau tak ijinkan sang mentari menyembul,
Membuatku tenggelam dalam kemalasan,
Burung-burung kau buat meringkuk di dalam sarang,
Dan aku, harus bergerak cepat melapisi badan biar tak basah dan terlambat memburu sesuap nasi,
Namun, di sudut lain,
Kau adalah anugerah yang tak terhingga,
Kau turun membasahi bumi,
Mengisi ladang-ladang yang kekeringan,
Kau buat ceria wajah-wajah petani,
Segar padiku,
tumbuh tegak memberi harapan,
Anak-anak menari bersamamu,
Merayakan cinta yang kau toreh di bumi mereka,
Kau juga adalah penolong,
Kau selamatkan sang melankolis dari sepi yang mengoyak-ngoyak itu,
Kau isi buku-buku kosong dengan puisi,
Aku sendiri, kembali menatap kaca menuliskan kisah tentangmu,
Bombana, 18 Juni 2022
Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.