x

Gambar tersebut menunjukkan 3 anak sedang membaca buku cerita.

Iklan

Ria Fauziah W

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Juli 2022

Kamis, 7 Juli 2022 14:07 WIB

Kekhasan Sifat Cerita Anak

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang cerita anak dan kekhasan sifat cerita anak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak adalah karya sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak. Isi sastra anak sesuai tingkat perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian dan sebagainya, yang merupakan rekaan belaka, bersifat imajinatif dan fiktif. Arti leksikal tersebut diperkuat dengan pengertian bahwa cerita anak bukanlah cerita yang ditulis oleh anak, melainkan cerita karangan orang dewasa yang dikonsumsi oleh anak.

Sebagaimana disebutkan di atas, cerita anak ditulis oleh orang dewasa dan dikonsumsi oleh anak-anak. Dalam proses penciptaannya, pengarang mengimaji­nasikan suatu kehidupan yang sudah jauh dilewatinya, yaitu kehidupan masa kanak-kanaknya. Kondisi itulah yang menyebabkan munculnya jarak intelektualitas yang terselip dalam proses penciptaannya. Oleh karena itulah, pengarang harus berusaha memperhitungkan tingkat intelektualitas dan daya ima­jinasi pembaca (anak-anak). Pengarang harus sekuat-kuatnya memper­timbangkan selera anak-anak. Cerita anak harus berada tidak jauh dari daya pikir dan daya kreasi imajinasi pembacanya, yaitu anak-anak.

Kekhasan pengertian cerita anak memunculkan sifat tersendiri dalam cerita anak tersebut. Sifat itu muncul karena uniknya dunia anak yang harus ditampilkan dalam cerita anak. Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi, namun terbatas dalam hal kedalaman intelektualnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada intinya cerita anak-anak merupakan pengembangan imajinasi atau fantasi hingga tingkat yang serba mungkin. Pengembangan yang serba mungkin ini bersifat antromorfomis (pengenaan sifat-sifat manusia kepada tumbuhan, hewan, atau benda mati). Anak-anak kerap menganggap sesuatu itu berjiwa atau bernyawa seperti mereka. Hal itu disebabkan oleh kemampuan mereka dalam mengembangkan imajinasinya untuk memberikan ciri-ciri kemanusiaan pada segala sesuatu sungguh besar, sehingga benda-benda mati pun mereka ubah seolah-olah hidup, berbicara, bertingkah laku, dan berperasaan seperti manusia.

Karena itu, sungguh khas jika dalam cerita anak ada tokoh-tokoh cerita yang merupakan benda mati. Pada sisi lain, munculnya tokoh-tokoh seperti itu dalam cerita orang dewasa sering dianggap sebagai sesuatu yang absurd. Berdasarkan hal itu, anak-anak akan menganggap sesuatu memiliki imbauan dan nilai tertentu masing-masing. Benda mati maupun benda hidup memiliki imbauan tertentu, mempunyai kualitas-kualitas manusia. Di sinilah letak kekhasan sifat cerita anak.

Selain itu manfaat dari cerita anak bisa melatih kemampuan bahasa anak, menumbuhkan kreativitas anak, dan meningkatkan kecerdasan anak. Adapun ciri-ciri cerita anak yaitu, alurnya lurus atau berurutan, mengandung tema yang mendidik, tidak ada unsur dewasa, ceritanya mudah dimengerti, dan gaya bahasa yang sederhana atau mudah dipahami.

Ikuti tulisan menarik Ria Fauziah W lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler