x

Ribuan ekor Sapi potong di Jawa Timur, terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku. Foto- Antara.

Iklan

Putri Santoso

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Jumat, 8 Juli 2022 13:04 WIB

Wabah PMK Merebak, Ini Cerita Pakde Yadi Penjual Hewan Kurban Idul Adha

Apa itu PMK? Penyakit pa hewan berkuku genap seperti sapi dan kambing yang memberikan dampak sangat besar terlebih menjelang Hari Raya Iduladha

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebentar lagi umat Islam akan memperingati Hari Raya Iduladha 1443 H. Hari Raya Iduladha sendiri erat hubungannya dengan ibadah haji. Dimana pada saat umat muslim sedang sholat Iduladha, para jamaah haji juga sedang bergerak dari Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumrah sebagai bagian dari ibadah haji.

Pada saat Hari Raya Iduladha, umat muslim melaksanakan kurban hewan. Di Indonesia sendiri, kurban hewan identik dengan kambing dan sapi. Sayangnya saat ini Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) sedang mewabah di Indonesia. Lantas bagaimana dampak mewabahnya PMK dengan pelaksanaan kurban? Yuk simak cerita berikut ini.

Hukum Pelaksanaan Kurban

Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurban lah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) - QS. Al Kautsar [108]: 2

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana hukum melaksanakan kurban? Hukum melaksanakan kurban adalah sunnah muakadah atau sangat dianjurkan bagi umat Islam yang berkecukupan harta. Dalam pelaksanaan qurban, ada syarat-syarat hewan untuk qurban. Apa saja?

1# Jenis Hewan Kurban 

Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak - QS. Al-Hajj [22]: 34

Ada pun jenis hewan kurban untuk Iduladha yang diperbolehkan adalah unta, sapi, kerbau, dan kambing atau domba.

2# Umur Hewan Kurban

Setelah mengetahui jenis hewan kurban, selanjutnya kita perlu memperhatikan umur sah hewan untuk dijadikan kurban, antara lain : 

  • Unta sudah berumur lebih dari 5 tahun  
  • Sapi atau kerbau minimal berumur lebih dari 2 tahun 
  • Kambing jenis domba atau biri-biri berumur 1 tahun
  • Kambing jenis domba boleh berumur 6 bulan, jika yang usia 1 tahun sulit ditemukan. 
  • Kambing biasa harus berusia lebih dari 1 tahun 

3# Kondisi Kesehatan

Syarat hewan untuk qurban selanjutnya adalah kondisi kesehatannya. Kondisi kesehatan hewan kurban ini penting diperhatikan karena, setelah hewan kurban disembelih akan dibagi ke masyarakat atau keluarga. Jadi kondisi hewan kurban harus sehat dan tidak ada kondisi yang menyebabkan hewan tidak sah untuk kurban, seperti :

  • Terdapat kaki yang pincang
  • Hewan dalam kondisi sakit sehingga badannya kurus
  • Terputus sebagian atau seluruh telinganya
  • Terputus sebagian atau seluruh ekornya

Kondisi kesehatan hewan kurban ini benar-benar harus kita perhatikan sebelum membeli hewan kurban. Apalagi saat ini sedang terjadi wabah PMK yang menyerang hewan berkuku genap/belah seperti sapi, kerbau, dan kambing. 

Mengenal PMK Lebih Dekat

Tumbuh dan besar di keluarga petani dan peternak hewan, tentu aku turut merasakan euforia yang dirasakan para peternak hewan kurban. Kakekku di Tulungagung-Jawa Timur adalah peternak kambing. Walau bukan dalam jumlah besar, tapi setiap menjelang hari Raya Iduladha beliau bisa menjual beberapa kambing. 

Kemudian di sebelah rumah orangtuaku, ada Pakde Yadi di Tanah Laut- Kalimantan Selatan seorang peternak sapi. Sapi beliau cukup banyak. Ada juga sapi titipan. Menjelang hari Raya Iduladha, biasanya ada yang datang langsung ke rumah beliau untuk melihat dan membeli sapi. 

Bagaimana dengan tahun ini? Saat melakukan video call dengan kakek pekan lalu, beliau cerita tahun ini memilih tidak menjual kambingnya selama belum ada pemeriksaan hewan dari dinas terkait.

Kalau Pakde Yadi sendiri masih menjual sapi untuk Iduladha. Hal ini dikarenakan hewan ternak beliau dinyatakan sehat. Jadi bisa dijual untuk ibadah kurban Hari Raya Iduladha. 

“Memang kemarin pas tau ada wabah PMK, khawatir kalau sapi pakde terjangkit. Untungnya di rumah ada Mas Tedi yang bisa cari informasi lewat internet cepat tentang PMK,” tutur Pakde Yadi. 

Lantas apa sih sebenarnya penyakit PMK yang menyerang hewan ini?

“Penyakit Kuku dan Mulut atau PMK ini hanya menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti kerbau, sapi, dan kambing. Penyebabnya apa? Kalau dari petugas penyuluh kemarin dijelaskan bahwa PMK disebabkan oleh virus tipe A dari family family Picornaviridae, genus Apthovirus dengan masa inkubasi 2-14 hari sejak tertular sampai muncul gejala, “ jelas beliau.

Cara Penularan

Gejala PMK

(sumber : https://bogorkab.go.id/post/detail/mengenal-bahaya-penyakit-mulut-dan-kuku)

Tentu banyak dari kita yang mempertanyakan, bagaimana bisa PMK ini menjadi wabah di Indonesia? Data Kementerian Pertanian (23/5/2022) sendiri menunjukkan persebaran wabah PMK di 15 provinsi dengan jumlah ternak mati 3,9 juta ekor.

Pakde Yadi sendiri menghimpun beberapa data seputar PMK. Kata beliau, data ini beliau dapat selain dari penyuluh juga dari internet cepat yang bersumber dari website resmi seperti dinas kesehatan dan kementerian kesehatan. Beruntung banget sekarang ini di tempat tinggal beliau sudah ada jaringan wifi rumah dari IndiHome, milik Telkom Group. Zaman aku masih sekolah dulu, disini belum terjangkau jaringan wifi. Hadirnya internet cepat ini tentu sangat bermanfaat untuk mencari informasi terbaru apalagi di tengah merebaknya wabah PMK. 

Adapun cara penularan PMK sebagai berikut : 

  1. Kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi melalui leleran hidung, lendir dari saluran pernapasan, dan adanya bagian kulit hewan yang terkelupas. 
  2. Terbawa manusia atau vektor hidup lainnya
  3. Dari mobil angkutan ternak, alas kandang atau lainnya yang pernah menjadi tempat hewat penderita PMK
  4. Bisa juga tersebar melalui angin. 

Ciri Hewan Kurban Terindikasi PMK

Pakde Yadi juga memaparkan ciri hewan kurban yang terindikasi terjangkit PMK, sehingga kita bisa memenuhi syarat sah hewan kurban yang harus dalam keadaan sehat. 

  1. Cek kondisi lidah, gusi, hidung, dan kuku hewan. Apabila ditemukan luka melepuh berisi cairan maka bisa jadi hewan tersebut terinfeksi
  2. Hewan tidak mampu berjalan (pincang)
  3. Air liur yang dikeluarkan berlebihan 
  4. Hilang nafsu makan

Apabila tidak ada 4 tanda di atas dan hewan kurban bergerak aktif, nafsu makan baik, rambut dan bulu tidak kusam, hingga mata bersinar maka kalian bisa membeli hewan kurban tersebut. 

Dampak PMK

Sekitar satu bulan yang lalu, aku dan suami mengunjungi rumah aqiqah di Kampung Arab Banjarmasin. Hal ini kami lakukan untuk cek ombak harga kambing sebagai persiapan aqiqah anak kami.

Ada beberapa rumah aqiqah yang terkenal di sini. Saat kami minta daftar harga dari masing-masing tempat, para pedagang memberikan signal “jangan kaget sama harganya”.

“Sekarang harga kambing sangat mahal. Biasanya menjelang Hari Raya Iduladha memang harga hewan seperti kambing dan sapi naik. Tapi tidak signifikan saat ini. Jadi mau tidak mau kami menaikkan harga. Sekarang untuk paket aqiqah kambing kecil sampai sedang 3,5jt, dari harga normal 2,7jt. Hal ini disebabkan karena wabah PMK, jadi pasokan hewan dari Jawa ke Kalimantan tidak bisa masuk,” tutur salah satu pedagang. 

Sedangkan kata Pakde Yadi sebagai penjual hewan kurban, tahun ini memang pembelian hewan kurban lesu. Tapi hal ini bukan hanya karena dampak kenaikan harga, tapi juga karena kehati-hatian masyarakat dalam membeli hewan kurban di tengah wabah PMK.

“Saran pakde, beli dekat hari raya aja dan lakukan pemeriksaan hewan kurban dengan teliti. Walaupun bukan zoonosis (tidak menular ke manusia), tapi setelah dari melihat hewan kurban sebaiknya langsung membersihkan diri,” pungkas Pakde Yadi.

Penutup

Wabah PMK telah menghadirkan kekhawatiran tersendiri, terleboih menjelang Hari Raya Iduladha dimana banyak umat muslim yang akan melakukan kurban. Semoga wabah PMK ini dapat segera ditangani dengan baik dan tidak mengurangi makna Hari Raya Iduladha sendiri.

Ikuti tulisan menarik Putri Santoso lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB