x

illustr: DatingAdvice

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Jumat, 15 Juli 2022 10:52 WIB

Memilih Pasangan Hidup

Perjalanan hidup bisa baik dan bisa ruwet. Apa penentunya? Sila baca.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memilih Pasangan Hidup

 

Bambang Udoyono, penulis buku

Kata mutiara Charles Schutz

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

In life it’s not where you go. It’s who you travel with (Charles Schutz) “Dalam kehidupan yang penting bukan tujuan ke mana anda pergi.  Tapi yang penting adalah siapa yang menemani anda.”    Itulah kira kira terjemahan dari kata mutiara Charles Schulz, seorang  kartunis kondang dari negri Paman Sam.  Dialah yang menciptakan komik Peanut dengan tokoh  Charlie Brown dan Snoopy. Komik ini sangat terkenal dan digemari di dunia internasional.  Sayangnya di Indonesia kurang dikenal. Mungkin karena kendala bahasa.  Dia memakai bahasa Inggris.   Saya memiliki tafsir atas kalimat mutiara dari Charles Schulz.  Mari kita bahas.

 

Perjalanan hidup

 

Saya memperkirakan dia sedang bertamsil tentang perjalanan hidup manusia.  Dia menekankan pentingnya memilih pasangan hidup.  Faktor pasangan hidup ini dia nilai lebih penting daripada capaian dalam kehidupan.  Saya memiiki pandangan yang sama dengan Schulz.  Dalam pandangan saya kebahagiaan hidup ini tidak ditentukan oleh seberapa jauh capaian kita dalam apapun.  Setinggi apapun jabatan kita, sebanyak apapun harta kita, semuanya masih kalah berharga dengan keluarga yang bahagia. 

 

Idealnya memang hidup ini sukses dalam segala bidang.  Contoh terbaik kalau merujuk ke Islam adalah nabi Sulaiman dan nabi Daud.  Mereka raja dan nabi.  Artinya mereka memiliki kekuasaan dan kekayaan. Jabatan mereka tertinggi di negaranya.  Mereka sangat kaya raya.  Lagipula mereka nabi.  Sempurnalah kehidupan mereka.  Capaian mereka luar biasa. Hidup mereka sukses di dunia dan di akherat.    

 

Nah kalau tidak bisa meniru capaian setinggi itu ya paling tidak sebagian. Saya termasuk yang memiliki pandangan bahwa asset terbesar kita adalah keluarga bahagia.  Tentu saja materi adalah salah satu unsurnya. Kalau kurang ya mengurangi kebahagiaan.  Tapi itu bukan yang paling penting.  Keluarga pas pasanpun masih bisa bahagia asal berjalan di jalan hidup yang lurus.  Seseorang dari Amerika dulu pernah memberi saya nasehat bahwa “money has nothing to do with happiness”.  Uang tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan, katanya.

 

Allah swt maha adil.  Kebahagiaan diberikan kepada semua orang, tidak hanya kepada orang kaya saja, tidak hanya kepada orang berjabatan tinggi saja.  Jadi meskipun jabatan tidak tinggi, harta tidak terlalu banyak, ilmu juga tidak terlalu tinggi, manusia masih bisa bahagia asal keluarganya utuh, sakinah ma waddah wa rahmah dan menghambakan diri kepada Allah swt.  Karena itu kebahagiaan keluarga sangat ditentukan oleh pasangan kita.  Pemilihan pasangan hidup menjadi  crucial (sangat penting).  Kalau pilihan kita benar maka keluarga kita akan bahagia.  Sebaliknya kalau keliru memilih pasangan maka rumah tangga bisa berantakan.  Broken home kata orang Barat. 

 

Saya sudah membahas soal ini dengan gamblang dan rinci.   Saya paparkan kriteria (calon) suami dan (calon) istri. Intinya bibit, bebet dan bobot. Peganglah prinsip itu agar kita bisa menemukan pasangan yang baik.  Tentu saja semua orang punya kelemahan.

 

Jadi itulah arti kata mutiara Schulz yang mengatakan bahwa yang penting adalah bukan sampai ke mana perjalanan hidup kita tapi siapa teman kita dalam perjalanan hidup ini.  Tapi saya punya tafsir kedua berikut ini.

 

Perjalanan beneran.

 

Dalam perjalanan beneran,  perjalanan fisik, hal yang terpenting bukan ke mana destinasi wisata tapi siapa yang menemani.  Kalau Anda berwisata ke manca negara bersama teman yang tidak tahu apapun tentang destinasi yang didatangi, sama sama tidak suka membaca, apalagi gaptek, apalagi tidak bisa berbahasa asing lalu backpacking, maka lengkaplah sudah derita Anda.  Tidak banyak manfaat yang bisa Anda ambil dari situ.

 

Dalam perjalanan wisata ke manca negara idealnya Anda ditemani seorang professional tour leader.  Dialah yang akan mengelola perjalanan Anda agar aman, nyaman, lancar jaya dan Anda mendapat manfaat maksimal meskipun destinasinya dekat – ke Asia Tenggara misalnya.  Dengan bimbingan professional tour leader apalagi Anda lakukan secara berkala maka Anda akan mendapat insight dari perjalanan wisata. 

 

Perjalanan ke wisata ke manca negara bukan sekedar melihat alam cantik atau kota yang rapi jali dan modern serta bangunan bersejarah.  Bersama dengan tourist guide  dan  tour leader  Anda akan belajar dengan santai tentang budaya lain.  Harapannya Anda akan mendapat pengalaman yang akan memperkaya perspektif Anda.  Pandangan mental Anda akan diperkaya dengan budaya lain. Keluasan wawasan ini sangat penting.  Ini akan mempengaruhi kualitas permikiran Anda dan kinerja Anda.  Jadi pastikan Anda tidak kurang piknik.  Setelah Covid 19 pergi  jelajahilah dunia.  Perluas cakrawala pemikiran.

Ringkasan

Chales Schutz mengatakan teman perjalanan lebih penting daripada tujuannya.    Saya tafsirkan perjalanan hidup dan perjalanan beneran. Dalam perjalanan hidup kita harus mencari teman hidup yang memenuhi kriteria tertentu. Dalam perjalanan beneran apalagi ke manca negara sebaiknya ditemani seorang tour leader yang profesional agar mendapat manfaat dari perjalanan tersebut.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler