asanya tak terkalahkan
kepeduliannya terhadap sesama
semangat kemanusiaannya kian membara
kian hari semakin bertambah kuat
tak peduli seberapa tinggi tembok menghadap
tak pedului seberapa kuat desutan angin begejolak
namun ia tetap tangguh dan perkasa
berdiri dengan gagah tanpa senjata
tak terasa kini satu abad kenangannya
masih ada benih-benih harapan yang tersisa
menjadi penompang para anak bangsa
baris demi baris yang mendayu-dayu
kata perkata yang penuh makna
tersentak diri ini terdiam
suara rintisan hujan penuh tanya
kemana, kemana aku kan mencari
telah ku susuri tepian kota
namun hanya terdengar alunan kata dari pujangga
memang sudah tak mungkin untuk menggapai
kemana lagi aku mencari jawaban
hanya kerinduan yang melekat dalam dada
Namun itu takkan pudar
karena jiwa dan raga ini kan terus besandar
untuk melanjutkan irama para pujangga yang penuh harapan
Bengkulu, 3 Agustus 2022
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Shadiq Iswandi lainnya di sini.