x

Tetes air hujan perlahan membasahi bumi\xd \xd Mengalahi derasnya air mataku\xd \xd Yang membasahi wajah ini\xd \xd Karna begitu sempitnya hidup ini

Iklan

Gimien Artekjursi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Juli 2022

Sabtu, 6 Agustus 2022 08:57 WIB

Catatan Perjalanan Kesekian

Seseorang yang memiliki mimpi dan dengan penuh percaya diri akan merealisasikan mimpinya menjadi kenyataan. Akan tetapi pada suatu ketika dia mendapati masalah dan mengalami kondisi yang tidak seperti diinginkannya. Hingga dia menyadari bahwa yang dia miliki hanyalah mimpi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

CATATAN PERJALANAN KESEKIAN

Puisi: Gimien Artekjursi


selamat pagi!
kubuka jendela seperti ketika tuhan membuka semesta dengan sapuan tangan-nya
dan menyapa setiap makhluk
sambil menjanjikan mimpi-mimpi hari kemudian dengan menghadirkan adam

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

dan pagi adalah hari pertama adam
menatap cerlang matahari, merasakan sejuk embun di kaki
di rerumputan surga dengan segenap kesegaran dan gumpalan ilusi
yang tiba-tiba dirasa telah hadir dalam diri
tatkala tuhan memberikan pedang kekuasaan  tentang pengetahuan semesta
yang tak disadari adam 
bahwa yang ia dapat itu sebenarnya tak lebih dari  mimpi

demikianlah akhirnya setelah pagi pertama itu
adam menapakkan kaki dengan keyakinan: surga adalah milikku!
menyapa setiap yang lewat dengan senyum keangkuhan sang penguasa
pun kepada iblis yang kemudian disebutnya 'penghianat terkutuk' itu
dan tak satupun makhluk membeberkan rencana  tuhan yang sesungguhnya

sampai ketika tiba-tiba adam mendapati diri telanjang
tanpa apa-apa:
tanpa keangkuhan, tanpa kekuasaan (kecuali sisa-sisa mimpi)
semua tumbuhan merunduk
para malaikat menyembunyikan diri di balik jubah masing-masing
dan ketika tuhan datang -–dengan sikap tak pernah tahu
tak satupun ada yang mau jadi saksi apalagi pembela

demikianlah
kemudian surga dinyatakan tertutup bagi manusia
dan adam harus mempertaruhkan jiwa untuk hidup
di bumi
tertatih-tatih meratapi semesta, meratapi mimpi-mimpinya
sampai ke kubur

begitulah bermusim-musim kemudian
aku senantiasa mengucapkan 'selamat pagi' pada semesta
membuka jendela dan menyapa setiap yang lewat
seperti ketika adam di surga
tapi dengan kesadaran: keangkuhanku hanya ilusi sia-sia

karena aku tahu
sesungguhnya surga hanyalah impian buat manusia
sesungguhnya duka-lara dan nestapa adalah kehidupan bukan kutukan
sesungguhnya dosa adalah garis takdir yang harus dibuat manusia
sesungguhnya hanya mimpi milik manusia satu-satunya
hanya mimpi, hanya mimpi

2022

Ikuti tulisan menarik Gimien Artekjursi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler