Doa-doa datang padamu ketika langit menjunjung kejauhannya sendiri. Kota ini ingin mematikan mata lampu membiarkan buku-buku pulang pada pembaca yang hilang, sepi. Gelap akan datang, menyusun tubuhnya kembali. Orang-orang bersembunyi menutup muka jendela, diburu berita korupsi dan harga-harga yang naik lagi.
Kausadari perlahan buku-buku memelukmu di ujung ranjang, meredakan lelahmu, menemani setiap kau berulang tahun. Kelahiran yang hendak kauberi nama, berharap tak ada satupun kata kaulupa sia-sia.
Aku ingin mencintaimu seperti buku-buku yang luas dan doa yang panjang. Meredakan lelahmu dan memeluk setiap kau berulang tahun. Jika cahaya jatuh aku adalah kamera yang menua. Masa kecil yang abadi. Imaji yang selalu dapat kaujangkau.
#LombaPuisiTerokaIndonesia
Ikuti tulisan menarik Harashta lainnya di sini.