#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Terjerembab daku di hening malam tiada kawan
Bagai serdadu banyak menyerbu, di bukit lara daku di tawan
Berteriak daku teramat kencang
"Mengapa pilu wahai rembulan!? "
Puing-puing angan harapan
Berjatuhan
Berserakan!
Bintang hilam malam gelam
Gemuruhnya sedu sedan
Indra bayu mulai marah, disertai datang derasnya hujan
Tiada lagi daku sanggup, menahan kalut relung pikiran
Yang menerpa
Menerkam
Yang hampa dan kelam
Habis lagi satu malam
Sendu selesai sudah kurangkai
Pulang, kunampak sembab mata hatiku
Tiada yang menanti
Apakah daku menggenggam duri, dalam sebuah tangkai?
Lupa akan bunganya mawar, dipucuknya tumbuh subur
Mohon ampun wahai Tuhanku, sungguh ku lupa nikmatnya syukur
Ikuti tulisan menarik Muhammad Alam Damai Insan Fatihah lainnya di sini.