RENJANA
Hanya aku sayang, manusia kecil yang mencoba tegar terkurung di bingkai sembilu
Yang terus berlari kebelakang dan bergumam dalam pilu
Sayang oh sayang yang terbuai layang
Teruntuk engkau yang teramat aku sayang
Dengar hai dengarrrrrrrrr
Senandung pedihku yang penuh kias dan juga iba
Geming lirih bercampur waspa yang tak bermakna
Tak kusanggah walau melayat kabar
Rajutan hasrat telah kubentang di palung rindu
Hanya alas doa yang selalu ku sanding dalam kalbu
Karna insan nista hanya bisa mengadah
Memohon guratan yang lampau dan asa menerima salah
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Winda Pipit lainnya di sini.