mengenangmu, tidak, tidak
tak ada yang layak dikenang akanmu, tak ada.
tak juga puisimu
aku hanya mengenangmu
untuk satu kata saja, ayah.
kau berdetak seribu tahun lebih lama dari denyutku
kau memang binatang jalang
berlari meninggalkanku
jadi asing sendiri
tiada ada, adamu tiada
ayah.
"panggil aku Chairi saja,"
pesan itu perlahan sampai padaku
jarak merentang, rasanya
"aku masih muda,"
lah, kau memang tak pernah tua
selalu lebih muda seribu tahun dari siapa pun
termasuk aku, Evamu
bolehkah?
tak memanggilmu penyair?
ayah saja, ya....!
Bulukumba, Agustus 2022
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Yumiko Nozomi lainnya di sini.