Aku mendatangimu dalam gulita
Di saat emosi mereda
Di saat kerinduan melanda
Di saat gemalau kebenaran meronta
Namun, cermin hati terbagi dua
Sedu
Kau ucapkan kata dalam parau
Menelaah kekalahan di huma kehidupan
Namun kau sibakkan tirai-tirai kematian
Mengundang sang Kondor untuk berdansa
Dalam megalo yang mengoyak delusimu
Panji kuning menari digelitik bayu
Gema gagak mengutuk sangkala
Kata-kata sendu dalam kelu
Bujur raga dalam beku
Kakumu, kakuku, kaku-kaku
Memang sudah sepantasnya kau pergi
Bersama abrasi nurani
Aku masih bisa bernyanyi melihatmu
Satu tujuh delapan empat lima
Satu tujuh delapan empat lima
Satu tujuh delapan empat lima
Ingatkah kau lagu itu
Lagu kemenangan kita
Namun dogma-dogma memperkosa atma
Mencaci nurani, lahirkan kesenjangan
Itu yang terjadi padamu, kawan
Walau sudah menjadi lawan
Ikuti tulisan menarik mas zamrud lainnya di sini.