Kepalaku, stasiun berisi langkah kaki dengan sedikit alunan lagu berjudul Eleanor Rigby.
aku masih mantap menatap satu-satunya jadwal kereta yang tidak pernah tepat waktu;
Menarik panjang, pendek peluk kita.
Di dadaku yang bandara
Aku adalah pria dewasa yang berusaha menyembunyikan bahasa gugup.
degub dingin yang memilih akrab dengan perasaan-penasaran:
Bisakah kita melepas sabuk pengaman yang bernama kesibukan? Atau
apakah kesibukan memang mencintai kita se-erat ini?
Kebanggaanku masih di kedua bahuku yang kadang tegak-kadang tidak.
Ia ingin menjadi pelabuhan;
Bersedia menyiapkan satu tempat paling lengang dan tenang untuk matamu
yang sebentar lagi tiba dari entah segala macam cuaca lautan.
Ikuti tulisan menarik Andi Nurcholis BA lainnya di sini.