x

podo blangkon

Iklan

Hajar Budi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Senin, 22 Agustus 2022 18:36 WIB

Meng-Indonesia-kan Anak Negeri melalui Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia semakin tergilas, semakin luntur karena datangnya bahasa-bahasa asing lain. Anehnya, kita menyambut dengan senang hati kedatangan bahasa asing itu dan seakan melupakan bahasa nasional kita sendiri. Jika sekadar menyerap bahasa asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, maka hal itu tidak menjadi masalah, dan bahasa asing tersebut turut serta dalam memperkaya bahasa Indonesia. Tetapi jika sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia dan lebih memilih menggunakan bahasa asing maka sebenarnya kita sedang turut serta dengan sengaja memasukkan atau mencampurkan bahasa asing dalam usaha menenggelamkan bahasa Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Bahasa Indonesia digunakan untuk berinteraksi antaretnis,antar suku budaya Indonesia yang merupakan penyambung lidah pembicaraan antar budaya dan suku di Indoneisa.  Artinya, bahasa Indonesia itu sendiri beragam logat pelapalannya. Pada saat berbahasa Indonesia, masyarakat cenderung menggunakan norma atau tata nilai kebudayaan daerah. Agar interaksi antaretnis dapat berlangsung secara harmonis diperlukan pemahaman lintas budaya, yaitu lintas antarsubbudaya Indonesia. Pemahaman lintas budaya itu setidaknya berupa pemahaman sistem nilai, yang dapat mencakup antara lain santun berkomunikasi suatu subbudaya, sterio tipe suatu subbudaya, tata makna kata dalam subbudaya. Dalam perkembangannya, hubungan antara budaya Indonesia dengan budaya daerah/lokal sebagai subbudaya tersebut ternyata menimbulkan polemik dalam kaitannya pengembangan bangsa ke depan.

Bahasa Indonesia semakin tergilas, semakin luntur karena datangnya bahasa-bahasa asing lain. Anehnya, kita menyambut dengan senang hati kedatangan bahasa asing itu dan seakan melupakan bahasa nasional kita sendiri. Jika sekadar menyerap bahasa asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, maka hal itu tidak menjadi masalah, dan bahasa asing tersebut turut serta dalam memperkaya bahasa Indonesia. Tetapi jika sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia dan lebih memilih menggunakan bahasa asing maka sebenarnya kita sedang turut serta dengan sengaja memasukkan atau mencampurkan bahasa asing dalam usaha menenggelamkan bahasa Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, media yang seharusnya menjadi sarana bagi masyarakat untuk belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar,ikut-ikutan nginggris. Contohnya, stasiun televisi yang menyuguhkan acara-acara yang diberi judul bahasa Inggris sepertiMaster ChefIndonesian Idol, Take Me Out dan “Save Our Nation”, mau menyelamatkan Indonesia tetapi tidak menggunakan bahasa Indonesia. Padahal yang menjadi segmen pasar dari acara-acara itu adalah orang Indonesia. Mau tidak mau bangsa kita jadi terlihat kebarat-baratan dan membuat bahasa Inggris terlihat semakin keren, pintar dan ilmiah.

Tidakkah kita ingat dengan sumpah pemuda yang dulu diucapkan sesepuh kita pada 28 Oktober 1928 yang salah satu pasalnya berbunyi “menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Jika kita tidak menjunjung tinggi bahasa Indonesia, maka sebenarnya kita sedang melanggar sumpah pemuda.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling kuat di kawasan Asia Tenggara dan menjadi lambang tradisi komunitas Melayu di masyrakat Afrika Selatan. Bahasa Indonesia juga diakui oleh sastrawan di dunia sebagai bahasa yang sangat indah. Oleh karena itu, kita wajib menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Menghormati bahasa Indonesia tidak lantas membuat kita menutup diri terhadap bahasa luar, misalnya bahasa Inggris. Harus kita akui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa Internasional dengan jumlah penutur terbanyak dan tersebar di dunia. Tidak salah jika kita fasih berbahasa Inggris. Tapi kita harus tahu kapan dan dimana menggunakannya.

Kita harus mengubah paradigma tentang bagaimana melihat sebuah bahasa, bahwa bahasa adalah alat yang dipakai untuk berjuang dalam menunjukkan jati diri bangsa di dunia. Bangsa yang menghargai budayanya – dalam hal ini bahasa – akan dihargai.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah kecintaan terhadap budaya, sebagai upaya dalam mempertahankan keaslian dan salah satu bentuk penghargaan kita terhadap jasa-jasa pahlawan. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki bahasa Indonesia yang indah, mudah dimengerti dan pantas dijadikan sebagai bahasa pergaulan antar bangsa, layaknya bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Selamat berjuang dalam menggunakan bahasa Indonesia, meneruskan apa yang dahulu pernah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Menunjukkan kembali jati diri kita sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia.

Penyadaran pada siswa akan pentingnya pemahaman lintas budaya menjadikan modal untuk dapat hidup harmonis  dalam masyarakat Indonesia yang beragam dilihat dari latar suku, etnik, bahasadan budaya atau subbudaya Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Hajar Budi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB