x

Dok pribadi

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Minggu, 4 September 2022 08:40 WIB

Semacam Puisi (6)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Oktober yang asing. Dingin. Bakarlah kembali pucat cinta. Sebelum rindu membatu. Sebelum kita hanya menjadi cerita. 

 

2. Siang yang lengang. Seorang perempuan sibuk memayungi matanya yang penuh hujan. Sebuah pesan datang, "Mari saling melupakan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

3. Sepagi ini rindu telah tumbuh beranak pinak. Kekasih, andai dapat kugunting jarak, lenganku tak memeluk sepi yang terisak. 

 

4. Riuh hujan di pelataran, menimang sendu ingatan. Jauh musim lalu kutinggalkan engkau dalam sajak-sajak yang tak terselesaikan. 

 

5. Malam yang biasa, rinduku menunggu di balik jendela. Sementara di punggung rembulan, puisi-puisi kesepian ditinggalkan harapan. 

 

6. Di pasar malam, beberapa hati ingin ditemukan dengan sebuah boneka dan permen di tangan. 

 

7. Beberapa ingatan dijatuhkan malam bersama riuh hujan. Seorang perempuan nanar memandang secangkir kopi yang diaduk dengan lengan kesepian. Pahit, sepahit kehilangan. 

 

8. Adalah kau, indah yang harus kulepaskan sebelum aku terjatuh. Sebab tak ingin hanya kugenggam mimpi yang semakin menjauh. 

 

9. Aku ingin menjadi buku yang kau baca. Menemani sepimu, mengajakmu berbincang tentang hujan di bulan Juni milik Sapardi. 

 

10. Cinta menjelma jalan panjang penuh angin. Aku, daun jatuh di halaman rumahmu. 

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler