x

Dok pribadi

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Minggu, 4 September 2022 08:41 WIB

Semacam Puisi (7)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Malam ini kusinggahi hujan yang asing. Tak ada apa-apa kecuali sepasang sayap patah dan sajak cinta di ujung lidah.

 

2. Cintaku satu, kekasih, ia lebih abadi dari prasasti. Segala rindu-rindu jatuh pada hatimu sebagai rumah tempatku kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

3. Hidup terus mengalir, cinta menemukan takdir. Entah pada malam yang mana rindu ingin lebih dari singgah, menyelesaikan perjalanan. 

 

4. Jatuhlah hujan, deras, mirip ingatanku padamu. Lalu kutanggalkan rindu yang tak tahu diri ini, dalam ampas kopi. 

 

5. Angin menggugurkan daun-daun, mengetuk pintu-pintu, menggetarkan jendela-jendela. Namun tak dapat menyentuh namamu di hatiku. 

 

6. Pagi berjingkat-jingkat lalu memeluk erat. Di kaki langit, kuning matahari mengalirkan hangat pada rindu yang terlalu.

 

7. Seorang laki-laki mungkin malaikat, keluar dari sajak rembulan sambil tersenyum ia berbisik, “Sayang, boleh kupadamkan sepimu?”

 

8. Entah ini pagi keberapa, percakapan rindu telah menjadi candu. Di dermaga, tak kulewatkan waktu menunggu.

 

9. Kekasih, malam ini secangkir kopi menunggu kau renggut, dengan bibirmu yang maut.  

 

10. Juli terlalu suka duduk sendiri. Di pantai, di bangku kayu, di lirih angin yang menjadikannya sunyi. 

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler