Sangsi Revolusi!
Biru telah lekang menjadi abu
Api telah padam melerai debu
Aku yang banyak bicara
Telah ruah di dalam dinding
Meratapi Ina inu yang semakin nyaring
Sangsikah ini, tuan!
Musim ke musim telah dijajal angka
Kota ke kota telah di cela luka
Aku nestapa, merangkak minta di timang
Seolah bayi mencari jari ibunya,
Sangsikah ini, tuan!
Isi kepala beku
Telah enggan epidermis ku melindungi dari sembilu,
Isi kepala beku
Telah ku caci segala yang memberi sangsi,
Sangsikah ini, wahai marah ?
Ku redam segala dogma
Ku hanyutkan segala dinamika
Ku awetkan segala merah!
Berharap ku tualang,
Kembali menuai padi,
Di dalam desa dan juga gua
Sangsikah ini, wahai marah ?
Aku menjelma ilusi
Mengubur diri
Melunta hati dan meminang Amorfati!
Ku sayangi engkau wahai anak - anak Revolusi!
Ku harap ini pagi,
Hanya sebatas mengeja mimpi
Di bahu kiri dan terkepal meninju hierarki!
jalan(g)raya/mertamerdeka/September 2022/
Ikuti tulisan menarik Merta Merdeka lainnya di sini.