Sepagi tadi hamba terkesiap, kaget, kagum, disergap oleh news, jurnalis, Antara Foto/Syifa Yulinnas, berikut catatan jurnalisme singkat di bawahnya.
Foto di halaman ini membanggakan. Sebuah kekuatan. Keajaiban. Keberanian. Tekad, para ananda Indonesia, demi mencapai citacita pendidikan memajukan negerinya kelak, mengibarkan Sang Dwiwarna, menuju langit tertinggi. Tanpa, pamrih 'subsidi', dalam bentuk apapun.
Para ananda itu 'Putra Putri Indonesia Berbahasa Satu Bertanah Air Satu, Indonesia', hamba bangga, sangat kagum, dengan upaya para ananda itu, sekuat jembatan tali baja penghubung Dusun Sarah Sare dan Dusun Durian, sebagai titian mereka untuk menyeberangi sungai menempuh pendidikan, berangkat sekolah maupun sepulang sekolah, dari sekolah di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Sebuah foto berjuta kisah. Para ananda itu, trengginas, dahsyat, mengagumkan. Kekuatan Ilahi memberi kesehatan, menjaga para ananda untuk sampai pada citacita. Ya Allah, Engkaulah Segala Maha Pelindung Mereka.
Hamba jadi ingat, Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) TNI AD. Tangguh, mumpuni. Sekaligus, mempunyai fungsi teknis sipil militer di ranah konstruksi, sebagai satuan bantuan tempur multi-dayaguna administratif, kembali pada konsep TNI masuk desa, membangun desa bersama rakyat setempat, keren.
Semoga kakak-kakak TNI, bersedia membantu membuatkan jembatan darurat setara konstruksi besi, agar adik-adik, para ananda di wilayah seperti tersebut di atas, bisa berangkat ke sekolah lebih cepat. Salam Kasih Sayang Indonesia.
***
Jakarta Indonesiana, Oktober 31, 2022.
Sumber Antara News.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.
