Stop Perundungan

Jumat, 4 November 2022 13:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai guru tentunya tak berputus asa untuk terus mengingatkan dan menyosialisasikan kepada warga sekolah bahwa bagaimana dampak dari perundungan tersebut yang dapat memengaruhi jiwa dan perkembangan peserta didik seperti salah satunya adalah tidak semangat untuk belajar dan hilangnya rasa kepercayaan dirinya serta seringkali diikuti dengan kekerasan fisik dan akhirnya merenggut karakter positif pada anak.

Salah satu tiga dosa besar yang disebutkan oleh Mas Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah perundungan atau bullying. Perundungan kerap kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun pada lingkungan sekolah. Sebagai guru, sosialisasi dan aktualisasi pencegahan perundungan dalam dunia pendidikan khususnya pada ekosistem sekolah harus dan segera diterapkan.

Sosialisasi dilakukan pihak sekolah terkait dengan bagaimana bentuk-bentuk perundungan dan cara pencegahannya, sehingga segera dapat dituntaskan bentuk perundungan tersebut yang sering terjadi pada ekosistem sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bentuk-bentuk perundungan yang sering terjadi terhadap korban adalah perundungan verbal, fisik, sosial/relasi, dunia maya/cyberbullying, dan body shaming.

Perundungan harus dicegah dan dituntaskan sedini mungkin, agar tidak merambah dan memengaruhi psikis dan fisik warga sekolah, sehingga berdampak pada kualitas serta kuantitas hasil belajar peserta didik.  

Sosialisasi dan strategi telah diaktualisasikan oleh pihak sekolah salah satunya adalah melakukan sosialiasasi pencegahan perundungan yang terintegrasi dengan proses pembelajaran, yang mana setiap pertemuan mata pelajaran akan ada kegiatan  menyimak video bersama tentang pencegahan perundungan atau video yang memuat pencegahan tiga dosa besar ( Intoleransi, Perundungan, Kekerasan seksual) dengan durasi 2- 5 menit.

Konten/video tersebut dibuat langsung oleh Puspeka Kemdikbudristek yang dapat diakses melalui chanel youtubenya yakni cerdas berkarakter.kemdikbud.co.id. Sedangkan sebagai tindak lanjut dari menyimak video tersebut adalah peserta didik akan memberikan tanggapannya, sehingga dari kegiatan ini diharapkan warga sekolah dapat memahami bentuk-bentuk perundungan, dampak, dan bagaimana pencegahannya. Sehingga bertumbuh ekosistem dan pertemanan positif di lingkungan sekolah.

 Sebagai agen/duta penguatan karakter (APK) yang diamanahkan oleh Puspeka Kemdikbudristek untuk wilayah Kalimantan Utara, maka koordinasi dan kolaborasi dari berbagi pihak sangat penting dilakukan agar proses sosialisasi dapat terlaksana dengan baik.

Selain itu, sosialisasi dilakukan di RRI Pro setempat dengan harapan dapat menjangkau segala penjuru dan kalangan. Bukan saja itu, melakukan webinar bersama komunitas guru baik di regional maupun di luar regional.  

 Sebagai guru tentunya tak berputus asa untuk terus mengingatkan dan menyosialisasikan kepada warga sekolah bahwa bagaimana dampak dari perundungan tersebut yang dapat memengaruhi jiwa dan perkembangan peserta didik seperti salah satunya adalah tidak semangat untuk belajar dan hilangnya rasa kepercayaan dirinya serta seringkali diikuti dengan kekerasan fisik dan akhirnya merenggut karakter  positif pada anak.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler