Api Nyali Tak Lagi Membara

Rabu, 16 November 2022 17:40 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Harimau garangku yang pernah kusaksikan sendiri dua puluh empat tahun yang lalu, kini jadi ompong melompong, tak  terdengar lagi aumnya ...

Aku sudah tak habis pikir, hilang akal dan cara untuk menyemangatimu. Kenapa saat ini engkau jadi seperti ini? Bagai helai-helai dedaunan yang layu ditimpa terik mentari bertubi-tubi, siraman air tak kunjung menerpa. Lunglai tiada daya, enggan berupaya, apalagi kembali bangkit, tegak kokoh berdiri, tak nampak lagi ...

Harimau garangku yang pernah kusaksikan sendiri dua puluh empat tahun yang lalu, kini jadi ompong melompong, tak  terdengar lagi aumnya ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa? Kemanakah api nyalimu yang pernah membara di kala itu? Di kala dari titik nol reformasi menuju harapan baru, meski tak kesampaian jua ujungnya? Namun, setidak-tidaknya engkau telah berbuat, turut memberi andil, tumbangkan sang rezim otoriter selama tiga puluh dua tahun. Di tonggak 1998, titik nol,  semustinya dimulai dalam langkah-langkah menuju perubahan yang  berarti ...

Kecewakah engkau saat ini? Lantaran gaung reformasi justru berujung menjadi repot nasi, sibuk lakukan korupsi dengan cara yang lebih rapi berkompromi sana sini, agar tak gampang dikenali ... 

Reformasi berubah haluan menuju maraknya korupsi, gratifikasi, sabet sana sabet sini seperti sudah menjadi tradisi ... 

Karena itukah engkau jadi lunglai dan tak bergairah lagi? Api nyalimu enggan membara lagi, terhalang oleh bayang-bayang kawan seperjuangan yang sudah tak sejalan menurut hati nurani nan suci murni, terbuai oleh bisikan rayuan yang telalu sulit dihindari  ...

*****

Lumajang, November di hari keenam belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

Bagikan Artikel Ini
img-content
sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua