Membaca nyaring (Dalman, 2014: 64) adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap atau memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang.
Tujuan membaca menurut Tierny, Redence dan Dishner(via Sukartiningsih, 2003: 21) dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam mendapatkan pemahaman mengenai segala sesuatu di dunia, untuk meningkatkan apresiasi dan perhatian, untuk memecahkan masalah individu maupun kelompok dan untuk mengembangkan strategi-strategi agar siswa dapat memahami segala sesuatu dengan bebas.
Untuk menguasai metode membaca nyaring siswa harus melalui 4 tahapan persiapan, yaitu: tujuan pembacaan, memilih bahan bacaan, membaca kembali, dan merencanakan tanggapan.
Pada jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) dapat dipastikan semua siswa sudah menguasai metode membaca nyaring dengan baik. Hanya di jenjang ini sebagian siswa lebih memilih untuk fokus pada bacaannya sendiri atau lebih sering menggunakan metode membaca dalam hati. Karena membaca nyering lebih menyita banyak energi, tingkat pemahaman pada bacaan tidak menyeluruh, dan terkadang sedikit siswa dapat terganggu apabila ada temannya yang membaca dengan metode membaca nyaring.
Jadi pada jenjang SMA metode membaca nyaring sudah mulai jarang dipraktikan, jika saja dipraktikan karena sang guru yang meminta. Untuk aktivitas belajar siswa lebih memilih untuk menggunakan metode membaca dalam hati karena lebih efektif.
Ikuti tulisan menarik Zahwa Nur Fitriah lainnya di sini.