x

image: Medium

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 20 Desember 2022 15:28 WIB

Gambaran Tugas Hidup Manusia

Kehidupan manusia di bumi ini memiliki tugas. Dari siapa tugas itu? Apa saja tugasnya? Silahkan baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gambaran Tugas Hidup Manusia

 

Bambang Udoyono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“We are not human beings having a spiritual experience. We are spiritual beings having a human experience.”  (Pierre Teilhard de Chardin)  Kita bukan manusia yang memiliki pengalaman spiritual.  Kita adalah mahluk spiritual atau arwah yang memiliki pengalaman menjadi manusia.  Itulah kata mutiara dari Pierre Teilhard de Chardin, seorang cendekiawan Prancis.  Selain indah sekali kalimat mutiara ini juga dengan ringkas dan tepat melukiskan perjalanan hidup manusia.

 

Saya sering mendengar cerita orang yang mengaku mendapat pengalaman spiritual.  Tapi yang dia maksud dengan pengalaman spiritual ini ternyata hanya pengalaman bertemu hantu, yang tidak bisa dibuktikan.  Setiap orang juga bisa membual pernah melihat mahluk tak kasat mata.  Makanya saya tidak pernah percaya kepada obrolan semacam itu. 

 

Alih alih membualkan pengalaman demikian lebih baik kita mengingat kembali bahwa kita sejatinya adalah arwah yang diturunkan ke bumi, dimasukkan ke dalam raga berujud manusia dengan tugas tertentu.  Kita diberi tugas menjadi khalifah fil ard alias manager atau pengelola bumi ini. Jadi kita mengemban tugas dari sang khalik, sang pencipta dunia agar mengelola ciptaannya yang berujud bumi ini. 

 

Bagaimana kita menjalankan tugas mulia ini?  Ya dengan profesi, kompetensi masing masing.  Ada orang yang diberi ilmu dan ketrampilan sebagai guru, pedagang, pemimpin, seniman, penulis, penerjemah, tentara, nelayan, penjahit, dsb.  Setiap orang idealnya memberi sumbangan positif kepada masyarakat malalui pekerjaannya, melalui kemampuannya masing masing.

 

Sumbangan positif itu nanti akan kembali lagi kepada dia.  Semua itu ibarat tabungan yang tak nampak mata tapi sangat nyata.  Tabungan itu akan makin besar dan suatu saat akan dia nikmati.  Kalau diniatkan sebagai pengabdian kepada Allah swt maka insya Allah tabungan kebaikan itu tidak hanya dinikmati di dunia tapi juga sampai ke akherat.

 

Jadi mari kita niatkan mengabdi hanya kepada Allah swt saja sembari berkarya dengan kemampuan masing masing.  Karya itu diniatkan sebagai persembahan kepada sang khalik, sang pencipta jagad raya yaitu Allah swt. 

 

Pengabdian kepada sang khalik tidak perlu dilakukan dengan cara bertapa menyendiri di lembah sunyi. Dalam bahasa Jawa ada frasa yang tepat sekali mengambarkan konsep ini. Topo ngramé. Topo artinya bertapa. Ngramé artinya bermasyarakat.  Jadi maksudnya adalah berkarya sesuai dengan profesi dan kompetensi masing masing.

 

Jika semua orang melakukan tugas hidupnya dengan baik dan memberi sumbangan positif maka insya Allah Indonesia tercinta ini akan maju menjadi negara adil makmur, gemah ripah loh jinawi.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB