x

Modul Nusantara PMM 2 Inbound UNDANA Kelompok 3

Iklan

Hanifah Choirunnisa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Desember 2022

Senin, 26 Desember 2022 12:07 WIB

Kontribusi Gizi Sampai Fatumnasi

Perjalanan Kontribusi Sosial Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Inbound Universitas Nusa Cendana di Desa Fatumnasi, Nusa Tenggara Timur

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kontribusi sosial merupakan salah satu agenda kegiatan Modul Nusantara yang wajib dijalankan oleh setiap mahasiswa pertukaran, pada dasarnya kami dibagi dalam tim untuk melakukan aksi partisipasi menyumbangkan pemikiran dan ilmu ke masyarakat di tempat kita bertukar.

Saya  adalah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan memilih Universitas Nusa Cendana di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melanjutkan studi sembari mengikuti kegiatan Modul Nusantara, setelah beberapa bulan berlalu kegiatan modul berjalan sampailah pada sebuah agenda kegiatan kontribusi sosial dimana saya kemudian dibagi ke dalam satu tim untuk melakukan sumbangsih ilmu kepada tempat-tempat tertentu yang sudah dipilih oleh dosen Modul Nusantara.

Ibu Theny Pah, selaku dosen Modul Nusantara saya sore itu menginisiasi saya dan tim untuk pergi melakukan kegiatan di sebuah desa bernama Fatumnasi, desa dengan potensi wisata yang menakjubkan di utara pulau Timor, dengan semangat Ibu “Thea” (sapaan akrab untuk Ibu Theny) mengajak kita untuk bersiap “Kita bagi tugas, yang melakukan kontribusi silahkan ikut Kak Dearly, sisanya bersiap untuk bangun tenda dan masak untuk makan malam” tutur Ibu sore itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebetulan saya berada di pihak yang melakukan kontribusi jadi saya beserta kelompok kontribusi yang beranggotakan (Dicky, Vika, Suci, dan Alya) segera mengikuti Kak Dearly dan menuju salah satu rumah warga untuk melakukan kontribusi sosial dan tentu kami tidak ikut membangun tenda, sesaat kemudian kami tiba di salah satu rumah Kader di Desa Fatumnasi, kami berkenalan dengan pemilik rumah dan meminta izin untuk melakukan kontribusi sosial dalam bentuk sosialisasi. Sosialisasi yang kami lakukan yaitu tentang makanan 4 sehat 5 sempurna.

Alasan utama kami menggunakan tema ini adalah karena kami melihat dari sudut pandang kita sebagai orang luar NTT bahwa anak-anak di tempat ini masih banyak yang asupan gizinya belum tercukupi apalagi di desa pedalaman, maka dari itu kami sepakat membagi ilmu tentang gizi ini dan menurut kami materi ini sudah termasuk dalam kebutuhan sehari-hari jadi lebih mudah dimengerti.

Selang waktu berjalan beberapa anak dan ibu menuju ruangan yang kami gunakan untuk kontribusi sosial dan duduklah mereka di tempat yang telah disediakan. Pembukaan kegiatan ini diawali Dicky dengan mengenalkan siapa kami dan tujuan kami disini untuk apa. Tak lupa disini kami pun dibantu oleh Kak Dearly.

Opening session oleh Dicky 

Kak Dearly disini membantu kami agar bisa berkomunikasi secara mudah dengan masyarakat disana, karena memang terlihat jelas bahwa jika kami sedang menjelaskan menggunakan Bahasa Indonesia banyak beberapa ibu dan anak yang kurang paham dengan apa yang kami sampaikan dan maksudkan.

Kak Dearly membantu menyampaikan maksud kedatangan kami

Dengan arahan dari Kak Dearly, kami mulai menjelaskan tentang pentingnya makanan 4 sehat 5 sempurna bagi kesehatan dan gizi untuk mencegah stunting di masa perkembangan anak. Penyampaian materi kami awali dengan mengenalkan jenis-jenis makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu.

Penjelasan materi oleh Suci dan Alya

<--more-->

Seusai penyampaian materi, kami bermain bersama adik-adik dengan menempelkan gambar pada piring makanan 4 sehat 5 sempurna.

Bermain bersama

Hasil bermain bersama dalam piring makanan 4 sehat 5 sempurna

Selepas bermain bersama, kami memberikan pertanyaan kepada adik-adik yang hafal tentang makanan 4 sehat 5 sempurna, dan siapa yang bisa menjawabnya mereka akan mendapat gift yang sudah kami siapkan.

Sesi tanya jawab kepada anak-anak tentang makanan 4 sehat 5 sempurna

Sesi tanya jawab kepada anak-anak tentang makanan 4 sehat 5 sempurna

 

Antusias anak-anak saat itu membuat kami senang bisa berkenalan dengan mereka, usai melakukan penyampaian materi, kami berfoto bersama.

Foto bersama

Keindahan Fatumnasi dengan sejuta misterinya

Cerita dari mulut ke mulut tentang Desa Fatumnasi ini cukup membuat merinding suasana karena katanya Desa tersebut yang masih kental akan adat dan budayanya. Namun, dibalik itu semua ada yang cukup menarik untuk saya perhatikan, yaitu kondisi anak-anak di Desa Fatumnasi yang cukup memprihatinkan. Tubuh yang kecil, kurus, kotor karena sehabis bermain.

Tubuh yang kecil dan masih dalam proses pertumbuhan sangat disayangkan apabila tidak di rawat dengan baik sedari dini. Karena minimnya pengetahuan akan makanan 4 sehat 5 sempurna pada ibu, ini juga merupakan fenomena yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat. 

Namun, dibalik itu semua, ada beberapa ibu-ibu yang membuat komunitas untuk memberantas stunting, dengan memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna di 1000 hari kehidupannya. Mereka diberi makanan 3 kali sehari dengan porsi yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Kader Desa Fatumnasi yang membantu anak-anak dalam memperbaiki gizinya

Disini kami juga turut membantu ibu-ibu Kader Desa Fatumnasi untuk menyiapkan makanan anak-anak dan menemani mereka makan

Alya dan Dicky membantu ibu Kader Desa menyiapkan makanan untuk anak-anak

Tak lupa kami pun mengajak adik-adik untuk mencuci tangan sebelum makan, karena memang kondisi mereka yang saya rasa kurang bersih dari awal dan sebelum makan. Kami pun membantu dan mengajarkan kepada adik-adik cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Saya dan Alya membantu anak-anak untuk mencuci tangan

Setelah membantu mereka untuk membersihkan diri, kami kembalikan mereka kepada ibunya untuk melanjutkan makan yang tertunda.

Anak-anak makan bersama ibunya dnegan menu makanan 4 sehat 5 sempurna

Bersama adik Jems saya turut membantu untuknya makan, karena ibunya tidak hadir di tempat

Bergerak Untuk Belajar

Sebagai bagian dari pelaksanaan Modul Nusantara yang memang ditujukan untuk mengenal NTT dengan keberagaman di dalamnya, kontribusi kami adalah suatu hal luar biasa untuk dipelajari dan diperdalam sebab-akibatnya. 

<--more--> Pemilihan lokasi ini memang sudah lama direncakan, namun memang peserta yang hadir tentunya menyesuaikan.

Selepas kami menetap di satu tempat untuk mengsosialisasikan makanan 4 sehat 5 sempurna, kami bergerak menuju tempat lainnya untuk mencari anak-anak dan sedikit memberikan edukasi serta gift agar mereka belajar tentang makanan 4 sehat 5 sempurna.

Potret Vika berbagi gift kepada anak-anak di Desa Fatumnasi

Potret Alya berbagi gift kepada anak-anak di Desa Fatumnasi

Potret Saya berbagi gift kepada anak-anak di Desa Fatumnasi

Potret Dicky dan Vika berbagi gift kepada anak-anak di Desa Fatumnasi

Setelah kami berkeliling desa sambil membagikan hadiah, tak lupa pun kami juga foto bersama mereka

Foto bersama

Foto bersama

Waktu yang terbatas, gift yang sudah habis, dan hari semakin gelap. Ibu Thea pun juga sudah menelfon Kak Dearly untuk menyuruh kami segera kembali ke tempat penginapan. Kami pun mengakhiri kegiatan pada hari itu. 

Disini kami banyak belajar mengenai kehidupan di pedalaman yang masih kurangnya pemerataan baik secara perekonomian maupun pengetahuan. Masih banyak ibu dan anak yang kurang paham akan pentingnya asupan gizi di masa pertumbuhan. 

Selain itu, kesan luar biasa yang dapat saya dapatkan adalah melihat keadaan lingkungan sekitar membuat saya sadar pentingnya bersyukur dalam menjalani kehidupan. Dari mereka pun, saya juga belajar bahwa saling tolong menolong suatu sama lain membantu mempererat tali persaudaraan. Serta, yang paling utama pentingnya menjaga kebersihan dan makan makanan yang bergizi di masa-masa pertumbuhan. 

Sekian dari saya, tak lupa kami kelompok kontibusi sosial juga melakukan foto bersama, semoga bermanfaat dan sampai jumpaa di lain kesempatan. 

Foto bersama kelompok kontribusi

Ikuti tulisan menarik Hanifah Choirunnisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB