x

DATA GOOGLE

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Rabu, 28 Desember 2022 05:43 WIB

Eskrim Pop Up (22)

Eskrim Pop Up (22). Sebuah puisi, menjadi kenangan, angan tiba, ataupun telah lalu. Sederhana saja. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Berkisah bening nan indah, sublim banget. Anugerah Ilahi, takkan tergantikan oleh apapun. Hadir, dari kebaikan hati. Salam cinta kasih saudaraku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

The writer becomes sunshine, bukan cerita pendek Edgar Allan Poe, kan. Kirain. Menjelma jadi kutu buku berkisah di sebelah mata kananmu. Hihihi, deket mata kiri ada jerawat rindu ya, itu artinya setiap hari waktu mengubah mimpi ganjilmu jadi kelereng ...

Penjelamaan dari kisah warna.warni hantu blau pengganggu cerita pagi secangkir teh hangat di pangkuanmu. Lantas kau bilang, kalau aku bisa mencuci bersih demokrasi dari rusuh pengintip kreativitas di media apapun, kangenmu akan bertambah untukku dengan syarat, aku, bisa ngejitak si pengintip itu. Waw (!)

Iya. Aku janji deh. Tapi kamu menjelma jadi puisi sewarna pelangi setiap hari ya ... Mengecoh anarkisme penggangu frekuensi jernih independensi kreativitas publik dimanapun. Lantas kau tera.kan kecupan di pusat keningku meski tak semancung hidungmu.kan (?)   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum tentu. Katamu. 
Wah (!) Kaget loh akyu (aku)

Kejar dulu aku, tangkap imajiku, 
lalu melukislah di langit 
di antara pelangi di mataku.
Bingungkan (?)

Wkwkwkwk ... 
Apa enggak ada syarat lain gitu
Susah amat. Iyaa ... Oke.    

*

Ketika aku bilang 'Yes' 
Kamu bilang 'No'
Yes atau No. Apa bedanya sih.

Itu, bedanya senja di secangkir kopi.
Sembari kau buang senyummu kekolong kursi.

Oh iya, aku belum gosok gigi
Ini senyummu. Ambilah kembali
Aku gosok gigi dulu ya.

Kalau kumbang berbanding terbalik dengan belalang
(Sembari senyum terbalik) Aku, tinggalkan teka.teki itu untukmu.

*

Deras hujan di balik jendela tak serupa rindu mengapung meski tenggelam bolak.balik. Ngeselin ya penyakit rindu. Enggak ngerti ya ... Menunggu. Penyakit paling nyebelin sepanjang abad di seantero planet. Capek tau dag dig dug ...

Kangen bikin geblek, waktu tak terhitung hingga bilangan jadi aksara, tersimpan jadi batu karang. Mau teriak. Malu. Sendirian menunggumu di antara kursi terbalik di sudut sunyi. 

Ngangenin deh. Rame banget di hatiku. Udah yaa ... Aku, mau mimpi lagi bertukar senyum dengan.mu hmmh ... 

***
 
Jakarta Indonesiana, Desember 27, 2022.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu