Koperasi Simpan Pinjam CU Florette menjadi Koperasi Inklusi di Manggarai

Rabu, 28 Desember 2022 05:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette menyatakan dirinya sebagai Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, Sabtu (17/12/2022) lalu, pada acara Launching Program Kelompok Usaha dan Bisnis Inklusif (KUBIK) yang beranggotakan 25 orang penyandang disabilitas di Aula Hotel Spring Hills Ruteng

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette menyatakan dirinya sebagai Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, Sabtu (17/12/2022) lalu, pada acara peluncuran program Kelompok Usaha dan Bisnis Inklusif (KUBIK) yang beranggotakan 25 orang penyandang disabilitas di Aula Hotel Spring Hills Ruteng. Program inovatif ini merupakan Kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan NLR Indonesia. Acara launching tersebut dihadiri oleh Bupati Manggarai,  PLT Kepala Dinas Koperasi,UMKM dan Tenaga Kerja, Camat Langke Rembong, Pimpanan Bank BUMN, Manager Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Florette, Tokoh Masyarakat,dan para penyandang disabilitas.

Srianus Syukur, Manager KSP CU Florette, dihadapan para peserta acara launching, menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Ayo Indonesia dan NLR yang telah mempercayakan  lembaganya untuk mengelola pinjaman bisnis bagi 25 orang penyadang disabilitas di Kabupaten Manggarai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para penerima bantuan modal usaha dalam program kubik, ungkap Rian, mulai hari ini merkea telah menjadi anggota sekaligus pemilik dari KSP CU Florette. Dengan demikian, mengacu kepada Pola Kebijakan KSP CU Florette NOMOR :  01 /POLJAK/CU.F/IV/2020, mereka berhak akses kepada pinjaman umum yang bertujuan untuk kesejahteraan, seperti pengadaan asset berupa rumah, tanah dan fasilitas lain. Selain itu, mereka juga berhak, meminjam modal untuk bisnis, mendapatkan perlindungan simpanan/pinjaman, menerima santunan duka dan solidaritas duka anggota. Bunga pinjaman dipatok sebesar 1.6 persen menurun.

Sedangkan terkait dengan program Kubik, kata Rian, Koperasi Simpan Pinjam CU Florette bersama Yayasan Ayo Indonesia akan melakukan pendampingan kepada para penyandang disabilitas peserta program, baik untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam hal berbisnis maupun pendampingan bersifat motivatif, seperti mengajak mereka untuk berjejaring, memfasilitasi pembentukan kelompok bisnis yang bertujuan untuk saling belajar agar usaha mereka berkelanjutan.

Yeremias Apriliano Santoso, Koordinator Porgram Kubik di Yayasan Ayo Indonesia ketika ditanya tentang alasannya untuk bekerjasama dengan KSP CU Florette mengatakan bahwa KSP CU Florette memiliki komitmen terhadap layanan keuangan yang inklusif bagi disabilitas. Dia menilai Lembaga koperasi ini, sebagai salah satu koperasi simpan pinjam yang sungguh-sungguh hadir untuk memberdayakan semua anggotanya termasuk para penyandang disabilitas agar mereka  bisa mandiri secara ekonomi dengan membangun bisnis dan juga mengajarkan anggotanya tentang melek keuangan,

“Pendampingan teknis terkait melek keuangan kepada para penyandang disabilitas sangat penting dan dibutuhkan. KSP CU Florette akan mengajarkan mereka, menabung uang secara rutin supaya menjadi perilaku, dan cara mengatur pengeluaran keuangan yang berorientasi kepada kebutuhan bukan keinginan,”ungkap Yeremias.

Leornardus Sedu, 25 tahun, penyandang disabilitas, salah satu sasaran dari program Kubik di sela-sela acara launcing program Kubik kepada bagian publikasi program dari Yayasan Ayo Indonesia, menyampaikan terima kasih kepada NLR dan Yayasan Ayo Indonesia atas upaya keduanya memfasilitasi para penyandang disabilitas yang berjumlah 25 orang untuk bergabung menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam CU Florette. “Dalam progam bisnis ini saya akan meminjam modal di Koperasi Simpan Pinjam CU Florette untuk meningkatkan volume usaha pembuatan sarung parang dan jasa menjahit sepatu,”ujarnya dengan penuh semangat di atas kursi roda.

Karena keterbatasan modal, Leo yang tinggal di kampung Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat mengaku bahwa kedua jenis usaha ini masih berskala kecil dan diharapkan dengan pinjaman modal bisnis nanti jumlah produk yang dihasilkan berupa sarung parang dan jasa menjahit sepatu terus  bertambah atau lebih banyak sehingga penghasilannya juga meningkat.

“Saya berharap, Yayasan Ayo Indonesia dan KSP CU Florette melakukan pendampingan usaha dan mengajarkan tentang rencana bisnis, kemudian setiap minggu mereka datang mengambil uang hasil jualan sarung parang dan jasa menjahit sepatu dari saya, untuk mencicil kewajiban pinjaman dan simpanan/menabung,” kata Leo. Leo ternyata ikut membiayai hidup keluarganya dari bisnis kecil-kecilan yang digelutinya selama ini.

Pada acara launching program Kubit tersebut, Herybertu GL Nabit, Bupati Manggarai menyerahkan buku anggota Koperasi Simpan Pinjam CU Florette kepada 25 orang penyandang disabilitas, peserta program Kubik.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rikhardus Roden

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler