x

Status

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 3 Januari 2023 20:10 WIB

Gawaimu Harimaumu, Suatu Hari Dia Menggigit Kamu

Gawaimu bisa menjadi harimau. Apa maksudnya? Silahkan baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gawaimu Harimaumu, Suatu Hari Dia Menggigit Kamu

Bambang Udoyono

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita semua pasti sudah akrab dengan peribahasa ‘Mulutmu harimaumu’.  Artinya mulut atau lisan kita diibaratkan sebagai harimau.  Sifat harimau adalah kuat dan buas.  Dia bisa menerkam siapa saja. Jadi lisan kita punya kekuatan.  Apabila kekuatan ini tidak dikendalikan dengan baik maka kekuatannya bisa melukai orang lain dan pemiliknya sendiri.

 

Di zaman kekinian ada perkembangan baru dalam teknologi dan ekonomi sehingga banyak sekali orang yang punya gawai dan akses internet. Akibatnya masyarakat jadi keranjingan gawai.  Setiap hari warga net memposting gambar, foto, video dengan narasi.  Sayangnya narasinya banya sekali yang melanggar etika sosial dan bahkan melanggar agama.

 

Masyarakat Indonesia saat ini sudah terbagi dalam dua kubu yang saling melecehkan. Setiap hari media sosial dikotori dengan debat dan bahkan pertengkaran. Mereka rajin menuliskan kalimat kalimat yang jauh dari tata krama orang Indonesia.  Akibatnya hubungan kedua kubu semakin hari semakin memanas.

 

Media sosial di kalangan orang Indonesia sudah berubah menjadi media anti sosial.  Media sosial itu tujuannya sebenarnya adalah untuk menjalin hubungan baik di antara saudara, teman, mitra kerja, tetangga dan semua orang.  Tidak hanya hubungan natar individu saja yang idealnya dieratkan, tapi juga hubungan antar komunitas.

 

Idealnya media sosial itu untuk merekatkan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan.  Ada berbasis partai atau pandangan politik, agama, kelas sosial, suku dll. 

 

Apabila dikelola dengan bijaksana media sosial bisa merekatkan mereka yang terpisak oleh jarak sosial dan jarka geografis. Sehingga suku Jawa bisa berhubungan bak dengan suku Sunda, Batak, Bali dll. Demikian juga ummat Islam dengan memanfaatkan media sosial bisa mempererat hubungan dengan pemeluk agama lain.

 

Sayang sejuta sayang, situasi terkini di media sosial sudah kadung carut marut.  Barangkali tidak ada gunanya untuk menyalahkan sesuatu pihak. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa situasi itu tidak sehat dan bisa semangkin buruk.

 

Ada baiknya kita mengingat ayat Al Qur’an dan hadist berikut ini.

Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat suatu perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,  (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu atas izin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.  Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, tidak dapat tetap tegak sedikit pun.  Allah meneguhkan (iman) orang-orang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim. Dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.  (Q.S Ibrahim: 24-27)

 

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. – (Q.S Al-Isra: 53)

 

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka merasa khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. – (Q.S An-Nisa: 9)

 

 “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (Al Furqan 63)

 

“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya (dizalimi). Allah itu Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa’ [4]: 148)

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

 

Jadi jelas bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berkata kata baik. Dalam konteks kekinian tentu tidak hanya lisan saja tapi juga tulisan. Dan tulisan di saat ini tidak hanya yang tercetak tapi juga yang tersebar di internet.

 

Hadist

"Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mukmin pada hari kiamat seperti akhlak yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar." (Hadis Riwayat At Tirmidzi nomor 2002)

 

“Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang kotor ucapannya.” (HR. Bukhari).

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Kata kata yang baik adalah sedekah” (Bukhari Muslim)

 

Hadist tentu sesuai dengan Al Qur’an. Intinya larangan untuk berkata kata buruk dan perintah untuk berkata kata baik.  Tentu berlaku untuk lisan maupun tulisan di mana saja.

 

Perbuatan buruk tentu akan dihukum apabila tidak bertaubat dan sebaliknya perbuatan baik termasuk berkata kata, akan mendapat pahala.

 

Jadi jelas bahwa gawaimu bisa menjadi harimaumu.  Memiliki gawai ibarat memiliki macan. Apabila tidak dikendalikan dengan baik dia akan menggigitmu, artinya dia akan merugikan orang lain dan diri sendiri.  Oleh karena itu orang beriman harus memakai gawainya dengan bijaksana. Gawai harus dipakai untuk kebaikan. Kata kata yang tersebar harus baik dan membawa manfaat untuk dia sendiri, keluarganya dan masyarakat. Kalau sudah demikian gawaimu tidak akan menjadi harimaumu.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler