x

ilustr: Calabasas Child \x26 Adolescent Psychology

Iklan

Tiara Sabrina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Januari 2023

Senin, 9 Januari 2023 07:41 WIB

Kesehatan Mental Remaja Indonesia

Kesehatan mental remaja di Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Tiara Sabrina Aqila Putri (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)

Email: tiarasabrina52@gmail.com

Anak dan remaja ialah generasi penerus bangsa. Impak waktu mensugesti perkembangan anak dan remaja. Intinya, pubertas adalah versi perkembangan terakhir dari masa kanak-kanak. Anak-anak dan remaja menjadi generasi penerus menghadapi tantangan pada global terkini. Apa yang akan terjadi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa remaja memerlukan pengendalian diri untuk berpikir, bertindak serta berperilaku. Anak dan remaja yang patuh dan mempunyai moral yang baik apabila dapat memberikan perilaku yang sesuai menggunakan istiadat, nilai dan hukum yang ada di warga . Remaja yg menampilkan sikap yang bertentangan dengan istiadat, hukum serta nilai yang berlaku di warga dapat dianggap tidak bermoral (Reza, I.F., 2013).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Generasi muda lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, kecemasan, dan pikiran untuk bunuh diri dibandingkan generasi sebelumnya (Prawira, 2021). Kesehatan jiwa atau mental health merupakan aspek penting dalam mencapai kesehatan secara menyeluruh. Psikologi Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Pada masanya, remaja mengalami perubahan fisik untuk mencapai kesehatan psikotik. Menurut WHO, kesehatan mental adalah kesejahteraan yang memberikan perkembangan pribadi yang mampu mengatasi tekanan hidup secara alami untuk bekerja dan berpartisipasi dalam komunitas sosial (De 2012).

            Psikiatri Remaja merupakan aspek penting yang menentukan kualitas tempat suatu bangsa. Generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dapat menjadi aset bangsa yang tak ternilai harganya (Indarjo, S., 2009). Kesehatan jiwa individu yang baik adalah keadaan dimana individu tersebut bebas dari segala jenis gangguan jiwa dan berada dalam keadaan dimana individu tersebut mampu menjalani kehidupan yang normal, terutama tanpa masalah yang mungkin mereka temui sepanjang hidup. Saat ini, lebih dari 2,5 juta anak muda di Indonesia menderita gangguan mental. Pasien dengan penyakit psikologis tunduk pada berbagai stigma dan akibatnya, orang terdekat lebih memilih untuk menutupi kondisi penderita.

            Tidak mungkin mempertahankan dan mengoptimalkan kondisi mental sehat setiap individu. Ini menghalangi akses ke layanan medis dan layanan untuk perawatan yang tidak tepat. Oleh karena itu, remaja perlu diedukasi tentang kesehatan mental dan cara mengelolanya. Yang terburuk meninggalkan kondisi moral negatif bagi mereka yang terkena dampak hingga implementasi minimal dengan harapan menghilangkan persepsi masyarakat yang tidak tepat terhadap pasien dengan gangguan kesehatan mental.

Kesehatan psikologis sangat penting. Kesehatan psikologis juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesejahteraan kita yang sebenarnya. Terdapat berbagai pengertian kesehatan psikologis. 1) Kesehatan psikologis adalah keadaan di mana individu dipandang terbebas dari efek samping penyakit atau masalah mental. 2) Kesehatan mental merupakan konstruk keselarasan antara fungsi mental. Dalam UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014. Kesejahteraan emosional dicirikan sebagai kapasitas tunggal untuk tumbuh secara tulus, intelektual, signifikan dan sosial, sehingga mereka dapat memahami kapasitas mereka untuk secara produktif mengalahkan keadaan dan pekerjaan yang tidak menyenangkan.

Seperti yang ditunjukkan oleh Santrock (1999), penyebab kekacauan mental atau masalah mental sebagian besar dipisahkan dari sudut pandang fisik atau alami seperti kualitas keturunan, kegemukan, psikosis, kebingungan yang sangat memberatkan, skizofrenia, kepribadian sensitif yang berlebihan, penyakit dan cedera. Santorok menyatakan bahwa masalah psikologis juga dapat disebabkan oleh faktor mental, menghadapi ketidakpuasan, kekecewaan dan prestasi sangat membentuk perilaku, kecenderungan dan karakter mulai sekarang. Terdapat tiga belas Masalah mental adalah kondisi yang menunjukkan bahwa individu sedang mengalami penyesuaian keadaan pikiran.

Pedoman untuk memahami premis kesehatan emosional disajikan oleh Schneiders (1964). Menurut Schneiders, pedoman kesehatan emosional terdiri dari tiga komponen utama. Standar ini menggabungkan 11 standar dalam pandangan naluri manusia. Sebagai aturan umum, ini memasukkan perubahan yang tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan emosional dan kesejahteraan aktual. Menjaga kesehatan emosional tidak hanya mengharuskan orang tersebut untuk bertindak sebagai individu yang bermoral dan ketat, tetapi juga kemampuan interaktif, koordinasi dan pengelolaan diri, memperluas informasi diri, memperluas realisasi diri dan potensi diri, menjaga ide diri yang sehat. dan percaya diri sangat penting.Yang dibutuhkan kekuatan mental, rutinitas positif, kapasitas penyesuaian diri, kapasitas adaptasi perjuangan mental, kematangan dalam mengambil keputusan dan perasaan (Dewi, K.S., 2012).

Selanjutnya, kesejahteraan emosional remaja menggabungkan 1) sentimen remaja tentang diri mereka sendiri (membiarkan diri mereka apa adanya); 2) sentimen remaja tentang orang lain (membiarkan orang lain bertindak wajar); dan tiga) menggabungkan kemampuan yang memberdayakan kaum muda untuk mengatasi masalah sehari-hari. menciptakan kapasitas anak muda untuk mengambil peran serta relasional adalah fundamental.

Edukasi tentang kesehatan psikologis, masalah kesejahteraan emosional, dan perawatan sangat dibutuhkan oleh keluarga yang memiliki masalah mental, serta daerah setempat. Semua lapisan masyarakat memiliki komitmen dan hak untuk mendapatkan data selengkap mungkin tentang penyembuhan pasien gangguan jiwa, untuk menciptakan lingkungan sosial yang terlindungi untuk pemulihan penderita. Dengan membuat informasi mental atau psikiatris (termasuk psikososial) dapat diakses oleh masyarakat, stigma "orang aneh yang harus dibuang" terus berkurang. Ketersediaan berbagai macam pengobatan seharusnya menjadi jawaban atau solusi bagi masyarakat yang mempertanyakan atau meragukan kesembuhan pasien dengan ketidakstabilan psikologis atau masalah mental.

Saat ini terjadi perubahan paradigma dalam perkembangan kesejahteraan emosional yang lebih menekankan pada berita yang berhubungan dengan penanggulangan masalah mental dan bagaimana pekerjaan masyarakat dapat membantu meningkatkan kemampuan mental individu. Terdapat masalah dengan penanganan strategi dan gerakan yang dimulai. Kesehatan emosional, sebagai bagian lain dari kesejahteraan, dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor ekonomi dan harus cenderung melalui prosedur kemajuan, penangkalan, perawatan, dan pemulihan menyeluruh menggunakan metodologi yang mencakup keseluruhan. Secara umum, Rencana Kegiatan Kesejahteraan Psikologis ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis, mencegah masalah mental, menyampaikan administrasi, meningkatkan pemulihan, memajukan kebebasan dasar, dan mengurangi jumlah kematian, penyakit, dan kematian di antara individu dengan masalah mental, serta untuk mengurangi disabilitas.

Perubahan perspektif sedang terjadi dalam perkembangan kesehatan emosional, menunjukkan masalah yang lebih menonjol terkait dengan penanggulangan masalah mental dan peran yang dapat dimainkan masyarakat dalam meningkatkan kerja mental individu. Anak muda dan pemuda yang tunduk dan memiliki prinsip moral yang tinggi dapat bertindak sesuai standar, nilai, dan keputusan yang ada di mata publik. Remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang kuat dapat berubah menjadi sumber daya yang tak ternilai bagi suatu negara. Mengikuti kesejahteraan emosional membutuhkan pemahaman yang lebih penting tentang kemampuan interaktif, kemampuan relasional, pedoman diri, dan moral individu serta cara berperilaku yang ketat. Kesejahteraan psikologis, sebagai bagian yang berbeda dari kesejahteraan, dapat dipengaruhi oleh faktor keuangan yang berbeda dan harus cenderung dengan metodologi yang mencakup semua melalui sistem kemajuan, penanggulangan, pengobatan, dan pemulihan yang komprehensif. Penataan penyuluhan kesehatan jiwa, masalah kesejahteraan emosional, dan pengobatan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan bagi keluarga dengan gangguan jiwa, namun juga untuk masyarakat yang lebih luas.

 

Ikuti tulisan menarik Tiara Sabrina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler