x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 10 Januari 2023 09:02 WIB

Kiat Menyikapi Saat Rejeki Surut

tiga tahun sudah dunia diguncang pageblug global. Banyak orang menderita karena sakit dan surutnya rejeki. Bagaimana menyikapinya? Silahkan ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kiat Menyikapi  Rejeki Surut

Bambang Udoyono

 

Pageblug global sudah tiga tahun mengguncang dunia.  Saya kira dampak sosial ekonominya lebih dahsyat  daripada aspek lainnya.  Banyak sekali perusahaan gulung tikar di seluruh dunia. Akibatnya ratusan juta orang menderita kerugian finansial.   Sebagian karena diphk.  Sebagian lagi yang menjadi pemasok ikut rugi dan bahkan ikut gulung tikar.   Masalah surutnya rejeki menimbulkan masalah turunan seperti masalah psikis.  Ada juga pasutri yang sampai berpisah gara gara sang suami kehilangan penghasilan.  Timbullah pertanyaan di pikiran banyak orang.  Bagaimana menyikapi surutnya rejeki ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dari aspek spiritual ada saran yang sangat bagus.  Sedekahlah.  Seorang teman menyanggah.  Bagaimana mungkin sedekah kalau penghasilan surut bahkan sampai tidak ada, bahkan sampai hutang?

 

Sedekah ternyata tidak hanya dengan uang tapi bisa dengan banyak hal.   Sedekah dengan uang atau harta tentu saja baik.  Tidak ada jumlah minimum kok.  Anda boleh bersedekah dengan jumlah kecil.  Sedekah makanan minuman juga tidak harus mewah.  Tidak harus memberi makan minum orang senegara.  Sekuatnya saja.  Kalau Anda kaya raya, tajir melintir tentu mampu memberi banyak, melunaskan hutang, menyumbang orang yang sedang kepepet dsb.   Selain dengan uang atau harta ternyata senyum juga merupakan sedekah.   Saya tidak memiliki kompetensi manafsirkan Al Qur’an dan Hadist tapi saya berpendapat senyum ini bisa diartikan menciptakan suasana hubungan sosial yang enak dan nyaman.  Suasana keluarga atau komunitas RT, atau komunitas teman sekolah, teman kerja dsb.

     

Kata kata yang baik adalah sedekah.  Ada sebuah hadist yang berbunyi demikian. “Jagalah kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sepotong kurma.  Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata kata yang baik” (HR Bukhari no 6023 dan Muslim no 2346).  

 

Dalam hadist lain nabi berkata “Kata kata yang baik adalah sedekah” (HR Al Bukhari no 2707 dan Muslim 2332)

Dalam dunia maya Indonesia yang dipenuhi ujaran kebencian, kata kata kasar, dan hoax angat dibutuhkan orang yang mampu menyumbang ‘senyum’ seperti yang saya maksud di atas. Yaitu orang yang mampu menciptakan perdamaian.  Semoga ada suatu saat orang yang mampu meredam kekasaran netizen Indonesia. Ini adalah ladang amal yang masih terbuka luas. Tidak banyak orang yang berupaya meredam kekasaran netizen Indonesia.

Apakah pahala sedekah?  Banyak. 

Antara lain dilipatgandakan pahalanya, dilindungi dari bencana, dilindungi dari api neraka dan dibukakan pintu rejeki. 

Maka ketika rejeki surut mari sedekah dengan apa saja yang kita mampu.  Bisa dengan uang, makanan, minuman, senyum, ilmu, atau kata kata yang baik.   semoga rejeki kita akan semakin bertambah.

Selain itu tentu saja perlu tindakan nyata sesuai dengan kemampuan dan potensi masing masing.  Lain kali kita bahas tentang tindakan nyata ini. 

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu