Bisnis dan Budidaya Jamur Merang
Jumat, 13 Januari 2023 09:59 WIB
Memanfaatkan limbah sawit menjadi rupiah
Berbagai macam jenis jamur dapat di jumpai di Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis. Indonesia memiliki kelembaban yang cukup baik untuk berbagai varian tanaman jamur. Baik di dataran tinggi atau dataran rendah jamur tetap dapat tumbuh dengan subur, tentunya dengan varian yang berbeda. Bahkan di dalam hutan hujan tropis dapat dengan mudah ditemui tanaman jamur liar. Bahkan pada sisa – sisa makanan pun jamur dapat hidup dengan cepat di sini.
Jamur merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak diminati di Indonesia. Selain kandungan gizinya yang cukup banyak, rasa jamur ini juga tergolong nikmat dijadikan berbagai olahan makanan ataupun penyedap masakan. Beberapa jenis jamur bahkan menjadi bahan utama daging sintetis yang diminati para kaum vegan dan banyak orang yang dalam masa diet. Masyarakat pun cukup kreatif membuat berbagai olahan jamur menjadi penganan yang sangat nikmat. Diantara berbagai jenis jamur, jamur merang salah satu varian yang sangat diminati walaupun dengan harga jual yang cukup tinggi dibandingkan varian jamur lainnya.
Jamur Merang
Tanaman yang memiliki nama latin Volvaria volvacea adalah jamur pangan yang banyak tumbuh di Asia Tenggara. Cocok dengan iklim dan suhu di daerah Tropis dan Subtropis. Seperti namanya jamur merang umumnya tumbuh atau di budidayakan di media tanam merang atau Jerami. Tumbuh di dataran rendah dengan suhu antara 30 – 38 ºC, dengan suhu optimal di 35ºC. Jamur merang merupakan golongan tanaman heterotroph yang berarti tidak dapat mengolah makanannya sendiri dan tidak memiliki klorofil. Habitat nya berada pada iklim yang sempit sehingga suhu, kelembababan, dan komposisi udara harus berada pada kisaran tertentu. Media untuk tumbuh pun harus sesuai dari kadar air, nutrisi, pH. Jika terjadi pergeseran maka akan memberi ruang jamur lain untuk tumbuh.
Ciri-ciri jamur merang biasanya berbentuk bulat seprti telur berdiameter 4 – 15 cm, cenderung tidak simetris. Berwarna putih bersih atau putih kehitaman. Terdapat bilah atau ruang kecil di dalam bulatannya. Tumbuh secara berkelompok. Memiliki tekstur yang kenyal dan cenderung lembut. Banyak di masak sebagai bahan pengganti atau pelengkap daging. Mengandung protein dan kandungan asam amino essensial yang biasa terdapat pada telur.
Berbagai manfaat yang diberikan jamur merang. Dengan mengkonsumsi secara teratur jamur merang dapat membantu mencegah tumbuhnya sel kanker. Dipercaya dengan mengkonsumsi jamur merang dapat membantu mengurangi kadar gula pada penderita diabetes karena jamur merang mengandung insulin alami yang baik untuk hati dan pancreas. Jamur merang juga memiliki kandungan vitamin D yang cukup tinggi sehingga baik untuk kesehatan tulang.
Jamur merang mengalami kenaikan permintaan pasar cukup tinggi belakangan ini. Pasokan jamur merang juga tidak sebanyak pasokan jamur lain, seperti jamur kuping atau jamur tiram. Harga jamur merang cenderung lebih tinggi dan stabil. Harga per kilo jamur merang saat ini menembus angka Rp35 40 ribu rupiah per kilogram dimana varian jamur lain seperti jamur tiram harga pasarnya berkisar Rp10 ribu rupiah per kilogram. Meskipun proses pembudidayaan jamur merang tergolong lebih lama yaitu kurang lebih 10 hari dibanding jamur tiram, tapi dengan harga jual yang berkali lipat dengan jamur lain menjadikan jamur merang salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di pasar perdagangan.
Pembudidayaan jamur merang pun mengalami banyak perkembangan. Salah satunya media tanam yang digunakan para petani jamur merang. Yang biasanya menggunakan sekam padi untuk hasil panen yang unggul, kini para petani jamur merang pun mulai menggunakan media tanam lain yang mudah didapat tanpa mengurangi kualitas panen.
Adalah Agus Yulian salah satu dari banyak pembudidaya Jamur Merang dari Dusun Dwidarma negara ratu daerah Natar, Lampung Selatan. Agus menjelaskan “Terbatasnya media tanam jerami, gergaji kayu dan sekam padi yang banyak di gunakan petani untuk pupuk dan banyak pabrik garmen yang tutup selama masa pandemi menyebabkan sulitnya di temukan limbah kapas di daerah Lampung. Sehingga mengharuskan pembudidaya jamur merang di daerah Sumatera khususnya Lampung mencari alternatif solusi media tanam. Alternatif solusi yang banyak di temui di daerah Lampung adalah Tandan Kosong Sawit di singkat Tankos sawit”.
Apakah itu Tankos?
Tankos atau tandan kosong sawit merupakan bagian dari hasil pohon kelapa sawit berupa tandan yang sudah di ambil biji sawitnya dan sudah kosong. Umumnya tankos akan di buang atau di bakar sebagai limbah dari kelapa sawit. Saat ini Tankos lebih banyak digunakan untuk keperluan pupuk kompos atau bahan baku pembuatan arang briket. Harga tankos pun cenderung terjangkau, saat ini di kisaran 700 - 800 ribu untuk harga 1 truk ukuran penuh atau sekitar 7 ton. Angka ini sedikit lebih ekonomis dibandingkan dengan sekam padi.
Cara budidaya dengan tankos
- Menyiapkan rumah budidaya jamur atau ‘Kumbung’
Kumbung merupakan rumah untuk membudidayakan jamur yang berbentuk gubug yang besar dan tinggi. Di dalam kumbung terdapat rak yang disusun bertingkat 2 – 4 rak. Menggunakan kayu atau bambu sebagai tiang penunjang. Sebagai penutup di gunakan stereoform atau plastik yang berfungsi untuk menghalangi udara dingin masuk ke dalam kumbung. Ukuran kumbung biasanya 4 x 6 m dengan tinggi 2.5 m. Kumbung ini nantinya akan dilengkapi dengan saluran berupa pipa untuk proses penguapan.
- Membuat instalasi penguapan
Penguapan di perlukan dalam budidaya jamur merang, agar suhu dalam kumbung tetap stabil sesuai dengan suhu yang perlukan untuk pertumbuhan jamur merang. Instalasi penguapan biasanya menggunakan drum besi sebagai tungku air yang di susun di luar kumbung lengkap dengan pembakaran dibawahnya seperti kompor kayu bakar. Pada bagian atas drum di berikan pipa besi seperti penyedot asap/uap yang berfungsi mengalirkan uap panas hasil rebusan air ke dalam kumbung melalui pipa.
- Menyiapkan tempat perendaman Tankos
Selain tempat pembakaran, diluar kumbung juga harus disiapkan tempat untuk perendaman tankos. Ini berfungsi untuk tempat mengolah tankos menjadi media tanam. Di butuhkan kolam atau bak besar dengan ukuran yang di sesuaikan dengan banyaknya media tanam tankos. Umumnya ukuran bak rendam 2 x 2 m dengan kedalaman 1.5 m.
- Tempat pengomposan atau composting
Tempat pengolahan berikutnya yang perlu disiapkan adalah lahan terbuka kurang lebih berukuran 2 x 1,5 m yang nantinya digunakan untuk menjemur tankos dan untuk proses pengkomposan. Pengkomposan atau Composting merupakan proses meniriskan media tanam dan pencampur media tanam dengan bahan lain yang diperlukan seperti dolomit / mineral karbonat yang berfungsi untuk menetralisasi Ph pada media tanam dan bekatul yang berfungsi untuk menutrisi bibit-bibit jamur merang.
- Pengukur suhu ruangan
Pengukur suhu ruangan yang akan ditempatkan di dalam kumbung sangat dibutuhkan selama proses pembudidayaan jamur merang untuk memonitor dan menjaga agar suhu di dalam kumbung tetap stabil untuk mengoptimalkan pertumbuhan jamur.
Langkah – langkah pembudidayaan
- Persiapan media tanam
Tankos yang akan digunakan sebagai media tanam harus melalui proses penjemuran selama 2 hari, sampai jamur liar atau jenis jamur lain keluar dari limbah tankos yang dijemur. Setelah tankos bersih dari jamur liar ataupun tumbuhan lain yang biasa muncul di permukaan tankos, proses selanjutnya adalah perendaman tankos. Tankos bersih kemudian di pindahkan kedalam bak perendaman yang sudah diisi dengan air bersih selama 2 hari atau 2 x 24 jam sampai tankos menjadi lembab kembali.
Setelah tankos cukup lembab, barulah proses composting dilakukan. Tankos di tiriskan kembali dan disusun berjajar di tempat penjemuran. Kali ini tankos yang sudah dicampur dengan dolomit dan bekatul harus ditutup rapat menggunakan plastik atau terpal selama kurang lebih 14 hari agar bahan-bahan campuran tadi benar-benar meresap kedalam tankos. Setelah proses pengomposan, tankos dipindahkan dan disusun ke dalam kumbung untuk selanjutnya dilakukan penguapan. Untuk hasil yang maksimal, penyusunan tankos di kumbung dilakukan dengan di balik agar pengomposan yang dilanjutkan di dalam kumbung merata.
- Penguapan
Langkah selanjutnya adalah penguapan, yaitu proses memasukan uap air ke dalam kumbung yang tertutup rapat dengan tankos yang sudah di susun di atas rak. Proses penguapan ini di lakukan selama 8 jam dengan suhu stabil di angka 70 ºC.
- Inkubasi
Setelah proses penguapan langkah selanjutnya adalah menebarkan bibit di atas tankos. Setelah penebaran bibit, untuk selanjutnya kumbung harus di tutup rapat agar kompos dapat ditumbuhi jamur secara merata. Kondisi ideal yang harus diperhatikan selama masa inkubasi adalah:
- Kelembaban > 90%
- Suhu kompos 31 – 35 ºC
- Waktu 4 – 6 hari
- Udara segar 0%
- Cahaya 0%
- Kadar Co2 berkisar 5000 – 10.000 ppm (udara terasa pengap)
- Pembentukan bakal jamur
Setelah proses inkubasi selesai, masuklah kita pada proses pembentukan bakal jamur. Ini adalah pembukaan plastik kumbung agar udara segar dapat masuk. Proses ini dilakukan setelah muncul rintisan jamur.
- Panen
Proses panen pada jamur merang merupakan salah satu proses yang paling menentukan. Panen harus dilakukan secara terjadwal dan direncanakan dengan baik mengingat jamur adalah tanaman yang tumbuh dengan cepat. Jika mengalami keterlambatan panen sekitar 7 jam saja maka jamur merang akan mekar seperti jamur tiram. Jika jamur merang sudah mekar tetap bisa dikonsumsi, hanya saja harga jualnya akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sebaiknya panen dapat dilakukan selama 2 kali dalam sehari. Cara memanen jamur yaitu dengan memutar jamur atau memotong batangnya. Ini harus dilakukan secara hati – hati agar tidak merusak jamur atau media tanamnya.
Jamur merang terus akan tumbuh selama 14-15 hari sejak panen hari pertama. Jadi selama 14 hari petani jamur bisa terus memanen hasil jamur merangnya. Umumnya 1 hari petani jamur menghasilkan 5 – 20 kg jamur merang dari setiap kumbung. Lalu tankos yang sudah menjadi limbah hasil panen biasanya diproses untuk dijadikan pupuk tanaman.
Dari penjabaran budidaya jamur merang dengan menggunakan media alternatif seperti tankos, terbukti bahwa kreatifitas dengan berinovasi merubah limbah yang nilainya sangat rendah bisa menghasilkan sesuatu yang cukup menjanjikan dan meningkatkan perekonomian. Contohnya budidaya jamur merang ini. Dari permintaan pasar yang cukup tinggi sementara pasokan yang terbatas, menjadikan jamur merang sebagai potensi usaha yang bisa diperhitungkan. Modal yang cenderung rendah dengan persiapan dan proses yang cukup sederhana sehingga siapapun bisa menjadi petani jamur merang sukses.

Mahasiswa Blended Learning Manajemen Universitas Pembangunan Jaya
0 Pengikut

Bisnis dan Budidaya Jamur Merang
Jumat, 13 Januari 2023 09:59 WIB
Asyiknya Menjadi Akuntan untuk Diri Sendiri
Rabu, 28 Desember 2022 19:18 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler