x

Iklan

Ahmad Habibi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Januari 2023

Jumat, 13 Januari 2023 21:59 WIB

Krisis Moral Remaja Indonesia Bukti Perlunya Pendidikan Karakter dan Moral

Krisis Moral yang terjadi dikalangan remaja belakangan sangat tinggi, apa yang menyebabkan dan bagaimana pendidikan karakter dapat memperbaiki karakter dan moral

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Pendidikan bukan hanya pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan." Begitulah sebuah kutipan, dimana dapat kita lihat, pendidikan bukan sekedar mendapatkan gelar. Tetapi bagaimana kita dapat memperluas pengetahuan dan ilmu kehidupan. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter melebihi pendidikan ilmu pengetahuan.

Minimnya pendidikan karakter terhadap anak menyebabkan terjadinya krisis moral seperti masalah sosial di masyarakat, tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras, bullying dan hal lainya. Sesuai data UNICEF pada tahun 2016, data kekerasan sesama remaja Indonesia diperkirakan mencapai 50%, sedangkan sesuai data Kementerian Kesehatan RI terdapat 3,8% remaja Indonesia yang menyatakan pernah menggunakan Narkotika pada tahun 2017.

Sesuai data survei karakter siswa yang dilaksanakan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan tahun 2021 secara rata-rata menghasilkan angka indeks menurun dibandingkan hasil indeks tahun lalu. Tahun ini indeks karakter siswa jenjang pendidikan menengah berada di angka 69,52, turun dua point dari angka indikatif tahun lalu (71,41).

Sebetulnya, apa itu karakter?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesuai KBBI, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (tabiat, watak, kepribadian). Karakter memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan tata laku dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pendidikan karakter sangat penting untuk diajarkan sejak anak-anak.

Pendidikan Karakter dan Macam-macamnya

Menurut F.W. Foerster yang pertama kali mencetuskan pendidikan karakter (1869-1966) Pendidikan karakter berfungsi untuk membangun karakter seseorang untuk menjadi lebih baik, karakter tersebut yang akan mendominasi sidat dan merupakan suatu bentuk bukti diri dari orang tersebut.

Lebih lanjut Williams (2000) menjelaskan bahwa makna dari pengertian pendidikan karakter tersebut awalnya digunakan oleh National Commission on Character Education (di Amerika) sebagai suatu istilah payung yang meliputi berbagai pendekatan, filosofi, dan program. Pemecahan masalah, pembuatan keputusan, penyelesaian konflik merupakan aspek yang penting dari pengembangan karakter moral. Oleh karena itu, di dalam pendidikan karakter semestinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sifat-sifat tersebut secara langsung.

Macam-macam pendidikan karakter diantaranya, yaitu:

1.  Pendidikan karakter Internal

Sesuai dengan namanya, pendidikan karakter ini dilakukan dari keluarga dalam pembentukan karakternya. Dapat dikatakan pendidikan karakter internal dalam hal ini orang tua dan keluarga dekat memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan karakter bagi tumbuh kembang anak. Lebih utama lagi, orang tua merupakan tempat pertama bagi seorang anak mendapatkan sosialisasi mengenai pendidikan karakter. Anak lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah bersama orang tua, sehingga orang tua memiliki peran penyumbang terbesar pendidikan karakter pada anak.

Menurut Lazarusli et al. (2014) keluarga memiliki fungsi sebagai tombak dari suatu kelompok yang menyosialisasikan nilai-nilai karakter yang harus dilaksanakan oleh anggotanya. Keluarga sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengembangkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, taat aturan, mau bekerja sama dengan orang lain dan lain-lain.

2. Pendidikan karakter Eksternal

Yang kedua yaitu eksternal atau lingkungan diluar keluarga. Hal ini bisa berasal dari sekolah, tempat bermain, tempat les atau bimbingan, organisasi, dan juga dari lingkungan sekitar saat anak sedang bermain dengan teman.

Pendidikan karakter eksternal juga tidak kalah penting, dimana seperti yang sama-sama kita ketahui, lingkungan tempat bermain, teman bermain, serta pergaulan anak memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan karakter. Oleh karenanya, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui serta memantau dengan siapa anak bermain dan bergaul. Serta penting pula dalam memilih pembibing belajar atau tempat anak anak bersekolah.

Manfaat dan Metode Pendidikan Karakter

Sesuai penjelasan diatas, secara umum sudah sangat jelas apa manfaat dari pendidikan karakter, yaitu untuk membangun karakter sesorang menjadi lebih baik. Namun, secara detail manfaat dari Pendidikan karakter diantarannya :

1. Mengenali Jati Diri dan Membentuk Karakter Lebih Baik

Hal ini merupakan manfaat utama dari pendidikan karakter, dimana diharapkan dengan adanya pendidikan karakter akan dapat mengenali jati diri anak serta membentuk pribadi yang lebih baik. Dengan memiliki kepribadian yang baik maka anak akan mampu memperlakukan teman, orang tua serta lingkungan sekitar dengan baik.

2. Menambah Kepedulian dan Menghargai Orang Lain

Selanjutnya yaitu menambah kepedulian anak dan sifat toleransi. Manuasia merupakan makhluk sosial dimana kita selalu memerlukan orang lain dalam hidup. Dengan adanya pendidikan karakter maka akan tumbuh sifat peduli terhadap sesama serta rasa saling menghargai.  Dari sini akan tumbuh  kehidupan yang harmonis antar sesama.

3. Melatih kecerdasan dan Moral

Manfaat yang tidak kalah penting selanjutnya yaitu melatih kecerdasan dan moral anak. Mencegah untuk melakukan perilaku-perilaku yang buruk dan tercela. Memperbaiki keadaan pikiran dan moral individu dapat menciptakan suasana yang kondusif dan mencegah perpecahan.

4. Membangun Bangsa yang Jujur dan lebih baik

Dengan adanya pendidikan karakter akan membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter dan berakhlak baik. Dengan karakter yang kuat maka seseorang akan lebih stabil. Hal ini sangat diperlukan untuk membangun bangsa yang jujur dan lebih baik bagi penerus. Dapat disimpulkan bahwa dengan pendidikan karakter bukan hanya sekedar untuk kebaikan tiap-tiap individu melainkan untuk kebaikan bangsa pula.

Cara melakukan Pendidikan Karakter

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, pendidikan karakter dibedakan menjadi dua macam yaitu internal dan eksternal. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan baik dari internal maupun eksternal untuk melakukan pendidikan karakter bagi anak yaitu:

1. Memberikan Contoh Perilaku Sebagai Teladan

“Anak merupakan peniru yang ulung” begitulah kira kira kalimat yang sering kita dengar. Hal tersebut dijelaskan oleh psikolog, Roslina Verauli. Pendidikan karakter dapat dimulai orang tua dengan memberikan contoh perilaku yang baik sejak anak masih kecil. Bukan hanya sekedar memberitahukan mana perilaku yang benar, tetapi dengan memberikan contoh langsung.

Sebagai contoh, ketika orang tua mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya maka sebagai orang tua harus memberikan contoh dengan membuang sampah pada tempatnya pula. Dari situ anak akan mengamati dan mulai meniru kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua. Hal ini tidak hanya berlaku ketika di internal, tetapi juga eksternal, seperti halnya guru yang memberikan contoh kepada siswanya.

2. Menerapkan Sistem Pendidikan Dini dan Pembiasaan

Menanamkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, saling menghormati, menghargai, sopan santun, baik hati, ramah, dan menaati peraturan harus dilakukan sejak dini. Hal tersebut merupakan poin-poin dasar yang perlu ditanamkan sehingga seiring pertumbuhan anak ia akan mulai terbiasa dengan hal-hal tersebut. Kita bisa karena terbiasa, begitulah pepatah menyebutkan. Semakin dini nilai-nilai tersebut ditanamkan maka anak akan lebih mudah untuk membiasakan berperilaku baik dan bermoral.

3. Memberikan Apresiasi dan Penghargaan

Ketika anak mampu meraih hasil yang baik atau melakukan suatu kebaikan, maka perlu diberikan apresiasi atau penghargaan. Dengan begitu anak akan merasa dihargai dan merasa termotivasi untuk terus melakukan kebaikan, serta mengusahakan hasil yang terbaik.

4. Bersikap Jujur dan Terbuka

Selalu bersikap jujur dan terbuka kepada anak, sehingga ketika mereka melakukan suatu kesalahan mereka tidak akan takut untuk bersikap jujur dan mengakui kesalahan yang mereka perbuatan.

Jadi, dapat kita simpulkan terjadinya krisis moral pada remaja di Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh pendidikan karakter dan moral. Orang tua dan sekolah memiliki peranan dalam pendidikan karakter anak. Terutama orang tua, sangat penting untuk dapat memberikan pendidikan karakter, dikarenakan karakter tersebut yang menentukan pembawaan diri setiap individu. Pendidikan karakter juga sangat diperlukan bagi setiap individu untuk menjadi lebih baik dan dapat menjujung tinggi nilai kemanusiaan sehingga dapat tercipta kemakmuran.

 

Oleh : Ahmad Habibi / Mahasiswa Manajemen UPJ

Ikuti tulisan menarik Ahmad Habibi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB