x

Peluncuran iPhone di Jakarta. TEMPO/ Yosep Arkian

Iklan

Muhammad Dika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Januari 2023

Senin, 16 Januari 2023 06:52 WIB

Iphone, Kebutuhan atau Keinginan?


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai konsumen tertinggi di dunia, Indonesia adalah negara yang masyarakatnya melakukan pembelian gadget dari brand asal Amerika Serikat tersebut. Apple, sebuah brand atau merk dagang yang menjual berbagai macam gadget serta alat telekomunikasi bagi mereka yang menggunakannya.

Pertama kali didirikan pada tahun 1977, Apple hanya berfokus pada perangkat komputer saja dan sama sekali belum mengenal ponsel ataupun perangkat yang berkaitan dengan komunikasi melalui sambungan suara. Semua produk yang dikeluarkan saat itu hanya berfokus pada komputer maupun perangkat penunjangnya.

Hingga akhirnya di tahun 2007, Apple menerbitkan IPhone sebagai perangkat seluler yang mereka luncurkan saat itu. Tidak membutuhkan waktu lama, Iphone menarik atensi masyarakat serta menjadi salah satu gadget yang diidam idamkan. Meski memiliki banyak pesaing di bidang yang sama seperti Samsung, LG, bahkan Nokia yang dulu sempat menjadi merk telepon seluler nomor satu diduni hingga akhirnya jatuh. Apple sama sekali tidak merasakan dampak yang berarti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semakin maju teknologi, justru ponsel yang dikeluarkan semakin canggih dari tahun ke tahunnya. Sudah 15 tahun berlalu sejak IPhone di luncurkan, dan seri terakhir saat ini yang hadir sejak akhir 2022 adalah IPhone 14. Fitur yang ditawarkan serta di sisipkan dalam setiap perangkat semakin berkembang dari tahun ke tahun. Beberapa produk dijual secara terbatas untuk memastikan banyaknya antusias serta keinginan masyarakat untuk memiliki barang mewah tersebut.

Di awal kemunculan, memang harga yang ditawarkan sendiri sudah cukup fantastis. Sedangkan seri terbaru yaitu IPhone 14 sendiri bisa menembus diatas Rp 30 juta/unit. Jika di pertimbangkan kembali, harga 1 unitnya saja bisa digunakan untuk membeli motor secara tunai dengan cc diatas 125cc.

Di Indonesia, sejak Covid-19 hadir hingga PPKM dihapus pemerintah, masyarakat kita justru membuat peningkatan sangat drastis dibanding tahun tahun sebelumnya. Segala macam kalangan dan usia memiliki Iphone dan setidaknya di satu rumah pasti memiliki 1 unit gadget yang harganya tidak tanggung tanggung. Bagi mereka yang sudah memiliki penghasilan tinggi, harga 15jt – 30jt mungkin hanya nominal saja. Namun, bagaimana dengan mereka yang ekonomi kalangan kebawah? Apakah mereka tidak tertarik setelah mengetahui IPhone sangat mahal?

Jangan meremehkan, masyarakat Indonesia adalah salah satu penduduk yang tidak ingin kalah saing dengan negara maju serta berkembang lainnya. Banyaknya perbankan serta pinjaman uang guna membeli barang impian sudah bukan lagi mimpi bagi mereka.

Kita masih belum bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Apakah kita membutuhkan iPhone dalam kegiatan sehari-hari? Apakah merek lain tidak memberikan hasil yang sama seperti iPhone? Ataukah ini karena ego masyarakat kita saja yang tidak ingin direndahkan oleh masyarakat lainnya?

Seperti yang diketahui masyarakat pada umumnya, metode penjualan para-Sales Representative dari merk Apple tersebut adalah melukai ego mereka yang hendak menanyakan produk produk dari Apple. Sikap yang terkesan jual mahal, cuek, tidak perduli serta santai itulah yang menyebabkan masyarakat merasa dianggap remeh. Seolah uang puluhan juta demi membeli produk impian mereka sangatlah sulit. Dengan menggunakan metode yang dingin seperti itu, masyarakat yang awalnya tidak ingin membeli pun merasa tertantang dan akhirnya membeli produk mereka.

Di tahun 2023 ini, sudah ada berita bahwa Apple akan meluncurkan produk baru yaitu iPhone 15 dengan serinya yang mungkin sama seperti produk produk sebelumnya seperti Plus, Pro dan Promax. Sangat sulit untuk menahan keinginan memiliki produk dari brand mewah tersebut dan menahan diri untuk tidak membeli sedangkan uang yang disiapkan belum tentu cukup hingga akhir bulan atau upah yang diterima selanjutnya cair. Selain itu, penggunaan gadget canggih nan mewah ini sudah berbaur dengan para anak–anak yang seharusnya belajar dan bermain bukannya mengikuti trend yang sedang terkenal di Indonesia.

Bagi para orang tua yang sudah melepaskan anak anak mereka menggunakan gadget, akan lebih baik melakukan pengawasan secara ketat kepada anak anak mereka. Ajarkan para anak anak ini untuk bersabar dan menggunakan sebuah benda atau produk secara wajar dan biasa saja. Banyak masyarakat di berbagai kalangan yang kurang berkenan memberikan anak–anak mereka

 

gadget, ditambah produk yang diberikan sangatlah mahal. Merubah pola piker masyarakat kita sangatlah penting. Mengingat, segala hal tidak mungkin di miliki hanya karena gengis yang terus diberi makan oleh pemiliknya.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Dika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler