x

Iklan

Nuhria Arsal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Agustus 2022

Sabtu, 21 Januari 2023 13:09 WIB

Fenomena Lato-Lato

Lato-lato merupakan permainan anak-anak yang terbuat dari bahan plastik dan terdiri dua bandulan pendulum serta disambungkan dengan seutas tali atau benang nilon. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakan dua banduan tersebut. Namun selain itu pula ternyata permainan ini memiliki sejarah serta dampak positif dan dampak negatif dari bumingnya permainan ini, eits.. bahkan ada makna yang terkandung dalam permainan ini lho, apa sajakah itu.....

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Baru-baru ini disela -sela pergantian tahun sangat banyak sekali fenomena-fenomena alam yang terjadi baik yang di akibatkan oleh alam itu sendiri ataupun kejadian yang dilakukan murni oleh manusianya bahkan terjadi juga fenomena alam yang terjadi akibat campur tangan manusia.

Gempa Bumi, banjir, tanah longsor, penculikan, perampokan,kecelakaan lalulintas, tawuran, pembegalan hingga pembunuhan sangat hangat akhir-akhir ini menghiasi televisi serta media sosial kita, berbagai warna kejadian dan fenomena yang kian hari kian menjadi, namun tidak kalah dari semua itu munculah satu permainan lama yang kini menjadi buming di masyarakat, dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa, baik di kalangan masyarakat umum hingga merambah ke dunia pendidikan, baik dari perkotaan hingga pedesaan bahkan pelosok desa sekalipun turut berpartisipasi memainkan permainan Lato-lato. 

Lato-lato merupakan permainan anak-anak yang terbuat dari bahan plastik dan terdiri dua bandulan pendulum serta disambungkan dengan seutas tali atau benang nilon. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakan dua banduan tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara memainkan lato-lato pun terlihat cukup mudah bagi sebagia orang, yakni dengan membenturkan dua bendulan sehingga menimbulkan suara tek-tek-tek.

 

A. Sejarah Permainan Lato-lato

Mengutip Bisnis.com, lato-lato berasal dari negara Amerika Serikat pada 1960-an. Namun, mulai populer di negara Paman Sam tersebut pada 1970.

Pada 1970-an, permainan lato-lato sempat di larang oleh penjabat sekolah AS. Menggunakan material kaca, permainan yang harus dibanting ini rawan pecah. Pecahan kacanya pun tak bisa diprediksi. Berterbangan ke mana-mana, pecahan lato-lato pun kerap mengenai tubuh seseorang.

Selain di Amerika Serikat, lato-lato juga mirip dengan boleadoras atau bolas, senjata pilihan untuk gaucho koboi Argentina. Permainan koboi ini juga ternyata menelan korban, sehingga dilarang penggunaannya oleh pemerintah setempat.

Meski berasal dari negara Amerika Serikat, kata lato-lato merupakan sebutan permainan tradisional yang berasal dari bahasa Bugis, Sulawesi Selatan.

 

B. Dampak Dari Permainan Lato-lato

Meskipun asik dan terlihat seru saat memainkan permainan tersebut ternyata pada akhir-akhir ini mulai ramai di perbincangankan terkait dengan sisi positif serta sisi negatif dari permainan tersebut di berbagai media. 

1. Dampak Positif

Dimana sisi positifnya terutama bagi anak-anak yaitu berkurangnya kecanduan gadget yang selama ini menghantui dunia anak-anak, selain itu pula banyak dikalangan masyarakat bahkan sampai di dunia pendidikan mengadakan turnamen atau perlombaan yang berhadiah menarik bagi pemenangnya jika dapat memainkan permainan tersebut dalam waktu lama karena mamang perlu sebuah kelincahan dalam memaikannya dan tidak semua orang justru bisa memainkan dengan waktu yang lama bahkan ada dalam suatu perlombaan yang diadakan oleh panitia penyelenggara dengan cara memainkan Lato-lato sambil berjoget dan lain sebagainya. 

2. Dampak Negatif

Dampak negatif dari permainan ini tentu saja karena cara memainkannya dengan cara di benturkan mengakibatkan kebisingan, apalagi jika anak-anak yang memainkannya tidak melihat tempat terkadang di depan rumah orang, dilingkungan sekolah bahkan di lingkungan tempat beribadah sehingga mengganggu orang-orang yang berada di sekitar, mengganggu ketenangan anak-anak lain saat belajar di sekolah,mngganggu kekhusyukan saat beribadah dan apalagi jika di mainkan saat malam hari tentu mengganggu istirahat orang lain. 

Selain itu pula karena permainan ini dimainkan dengan cara di benturkan mengakibatkan serpihan atau pecahan dari permainan tersebut tidak sedikit yang akhirnya mengenai mata yang mana mengakibatkan seseorang yang terkena serpihannya bisa bermasalah pada matanya bahkan ada yang sampai masuk ke rumah sakit. 

 

3. Makna Dari Permainan Tersebut

Merry Riana menjelaskan bahwa mainan yang sedang viral ini bisa bertahan lama bila keduanya sejajar dan seimbang. Juga akan semakin bertahan lama bila talinya juga tidak terpelintir.

Tak lupa Miss Merry, panggilan akrabnya menambahkan, "barulah benturan-benturan terbentuk itu akan membuat bola lato-lato melambung ke atas".

Selanjutnya penulis buku "Mimpi Sejuta Dolar" ini memberikan perumpamaan, bahwa benturan itu bisa diibaratkan sebagai kesulitan hidup. 

Siapa yang tak punya kesulitan hidup? Semua manusia pasti punya jatahnya. Meskipun hanya berbeda di ceritanya sama.

Maka tidak semua benturan itu akan membawa kita pada kehancuran. Kadang di tangan yang tepat, setiap benturan akan membuat kita melambung ke atas", tambahnya lagi.

"Terbentur terbentuk terbentur barulah nanti akan terbentuk," begitu tutup Merry Riana di akun tiktok-nya. 

Begitupun dengan hidup kita saat ini yang mungkin sedang banyak benturan. Berapapun banyak benturan yang terjadi, mari tetap dijalani tak lupa juga untuk nikmati agar bisa dihayati, ayaknya ketika kita sedang bermain Lato-lato, yang tentu saja begitu menikmati bunyi di setiap benturan bolanya.

Namun, bila ada seseorang yang merasa terganggu, maka kita akan memilih untuk berhenti dan mencari tempat yang baru. Begitu juga dengan kehidupan ini.

Ikuti tulisan menarik Nuhria Arsal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu