x

Data Google

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Selasa, 31 Januari 2023 19:42 WIB

Eskrim Pop Up (23)

Eskrim Pop Up (23). Puisi, bisa kenangan, angan tiba, ataupun telah lalu. Sederhana saja. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Hadir, dari kebaikan hati. Salam kasih sayang saudaraku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1/

Kalau kamu bisa jadi matahari. Aku, mampir deh di hatimu. Beberapa waktu lalu kamu bilang gitukan. Iya kan. Nah kan. Bisu. 

Oke, aku mampir, seperti angkot parkir di terminal. Hihihi ... Terus loncat-loncat jadi kodok ujan-ujanan. Biarin, aku pilek, biar kamu sedih cari tiang pegangan ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini aku, duduk di hatimu. Loh hatiku hilang. Dicuri kamu ya. Boleh kok. Ambil aja. Kalau kamu rindu babak belur, aku, enggak bisa mampir lagi loh. Aku, jadi semut. Semut punya hati enggak yaa ...

Udah ya enggak boleh ceriwis lagi. Kangen panas-panasan di trotoar pulang sekolah. Lalu, kamu bilang "Angin, jangan bawa pergi pacarku ya." Lalu aku bilang "Ini aku, ngumpet di kotak pensilmu."

"Pulang sekolah terik matahari, sesejuk rindumu. Perut keroncongan." Lalu kamu bilang "Cuma punya cinta sepasang hati, enggak tiga hati." 

Loh. Berarti hatimu kotak-kotak tekateki silang dong ... 


2/

Jangan percaya pada waktu, kalau telat semua bisa jungkir balik. Hatimu bisa merah saga ... Lantas kamu mengaum kangen.

Ini aku sudah memelukmu dari samping kiri, berpindah-pindah kanan kiri, sekarang memeluk dari belakang agak berjarak menyamping di belakang daun telingamu. Enggak keliatan ya. Nih, aku didepanmu. Nih, aku dekat di hidungmu. Nih, hatimu di kantongku. 

Matamu melotot mengejar, aku lari terbang. Matamu terus mengejarku, kemanapun aku berlari-larian terbang sana-sini. Lompat ke sepeda jengki. Hatimu bilang kau cuma ingin aku tak menghilang lagi. Hatiku, meleleh jadi eskrim. 


3/

Ini balon. Ini biji delima. Mana mau kau tanam.. 
Enggak satupun.

Oke, kalau gitu aku nyerah.
Enteng banget.

Biar jadi kapas.
Lalu aku plester.

Biar kangen nempel di keningmu.
Salah.

Apa dong.
Aku, mau ke Bonbin.

Dari kangen kok ke Bonbin.
Kita jadi monyet yuk.

(Exit. Ke Bonbin)


4/

Jangan berpolitik.
Politik cinta (?)

Bukan.
Politik kangen.

Bukan.
Politik rindu.

Bukan.
Politik gincu.

Bukan.
Politik lagu sendu.

Bukan.
Politik asal bunyi.

Bukan.
Politik suit-suit.

Bukan.
Politik kupu-kupu (?)

Bukan.
Politik capung.

Bukan.
Give up deh ...

Politik cinta boongan.
(Keduanya ngakak. Exit)

***
 
Jakarta Indonesiana, Januari 31, 2023.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler