Perempuan adalah rumah bagi rindu. Tempat bersandar lelah di seulas senyum. Senja mengantar hangat se cangkir kopi dari rekah bibir rumah yang menghamparkan cinta.
Perempuan adalah cangkir bagi kopi, penyulut bara yang menjerang api . Menjadi muara bagi kata yang tak harus mengundang gerimis.
Rumah adalah atap pembatas langit dan rintik sendu halaman senja, maka sulutlah api dalam dada penerang segenap langkah. Menabur benih-benih asa yang kadang luput tersemai.
Perempuan adalah sunyi paling sufi, penyusun kayu-kayu menjadi bara. Rumah bukan sekedar tempat pulang, rumah adalah matahari sekalian bulan.
Bandung, 2023
Ikuti tulisan menarik Rizal De Loesie lainnya di sini.