x

Finlandia

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 3 Februari 2023 18:21 WIB

Tentang Kopi, Ada Sejarah Istri Bisa Ceraikan Suami, Lho?

Sebagai penikmat kopi, kira-kira apakah selama ini saya termasuk yang membuat kopi menjadi bermanfaat bagi tubuh? Atau kopi menjadi berbahaya bagi tubuh? Apakah selama ini, kopi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan saya ikut meminum kopi di kedai-kedai?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Minum kopi, kini sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup moderen. Karenanya, di seluruh dunia, tempat minum kopi sebagai bagian dari gaya hidup, bukan hanya di rumah-rumah. Tetapi, sudah menjamur rumah-rumah minum khusus untuk minum kopi, yang disebut sebagai kedai kopi.

Bicara soal kedai kopi moderen, masyarakat dunia tentu sudah sangat akrab dengan Starbucks. Starbucks, adalah fenomena di industri kopi dan membuka gerai pertamanya di Seattle Amerika Serikat pada 1971.

Sejak itu mereka terus berkembang dan melebarkan diri hingga ke 8.000 gerai di seluruh dunia. Kedai kopi lain pun, hingga kini terus menjamur dan berkembang di seluruh belahan dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia sendiri banyak bertumbuh kedai-kedai kopi independen yang menyajikan kopi dan membangun kedainya dengan konsep yang berbeda-beda.

Sejarah kedai kopi, istri bisa ceraikan suami

Sebagai penikmat kopi, tentu sudah banyak yang tahu tentang kopi. Tetapi, rasanya tidak afdol bila tidak mengetahui sejarah tentang kedai kopi dan kapan sebenarnya kedai kopi pertama di dunia mulai beroperasi.

Zaman sekarang kedai kopi adalah sebuah rumah nyaman tempat kita menikmati bercangkir-cangkir kopi kesukaan. Ada yang memakai nama Coffee shop. Dibuat dengan kenyamanan dan didesain dengan konsep menarik yang membuat pengunjung tak hanya menikmati kopi tetapi juga melebur dalam suasana yang melingkupinya.

Jauh sebelum kedai kopi nyaman yang tak lepas dari WiFi dan mesin espresso paling canggih, kedai kopi mengalami evolusi dari zaman ke zaman. Sejarah kedai kopi telah ada sejak zaman dahulu. Melebar dan melebur menjadi budaya dan ritual manusia dalam cangkir-cangkir kopi.

Dalam sejarahnya, kedai kopi pertama di dunia yang tercatat diketahui muncul pada 1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan berada di Kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) Turki. Kedai kopi ini diketahui menjadi coffee shop pertama yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki.

Pada masa itu, kopi adalah unsur penting dalam kebudayaan Turki. Begitu pentingnya pentingnya, ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak memberikan pasokan kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan sang suami.

Kopi di Turki ini disajikan kuat, hitam dan tanpa filter. Orang-orang Turki gemar menikmati kopi mereka, memasaknya dengan ibrik (pot ala Turki).

Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki hingga sekarang. Namun, hukum menceraikan suami bila kurang dalam memasok kopi, sudah tidak terdengar. Setelah Turki, muncul ide minum kopi pertama dengan krim dan gula, awalnya ada di Eropa pada 1529.

Bersamaan dengan kedai kopi pertama di Eropa didirikan, yaitu di Wina, Austria. Pada masa itu, Kota Wina Austria diserbu oleh tentara Turki. Para tentara ini meninggalkan banyak sekali pasokan kopi di Wina, saat mereka melarikan diri. Adalah Franz Georg Kolschitzky yang mengklaim kopi-kopi tentara Turki ini sebagai rampasan perang.

Lalu Kolschitzky membuka sebuah kedai kopi yang diketahui sebagai kedai kopi pertama di Eropa. Kolschitzky ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia merupakan satu-satunya orang Wina yang mengetahui betapa berharganya biji kopi mengingat tidak popularnya kopi pada masa itu. Di kedai kopinya ini, Kolschitzky memperkenalkan gagasan minum kopi dengan menggunakan penyaring dan juga menikmati kopi dengan susu dan gula.

Minuman yang digagas Kolschitzky ini mendapat sambutan baik dan sejak itu mulailah bermunculan kedai-kedai kopi yang tak hanya menjual kopi tetapi juga makanan manis sebagai teman minum kopi.

Popularitas kopi pun merebak dan berkembang hingga ke Inggris. Kedai kopi pertama di Inggris muncul pada 1652 dan tetap berkiblat dari Turki. Kisahnya, ada pedagang Inggris yang menjual barang-barang asal Turki (termasuk kopi) ditinggakan oleh dua budaknya yang berniat membuka bisnis mereka sendiri. Dan sejak itu sebuah kedai kopi bernama “The Turk’s Head” lahir di Inggris.

Menariknya, ternyata Inggris-lah yang pertama kali menggunakan kata “tips”. Sebuah toples bertuliskan “tips” biasa kita lihat di coffee bar. Pada masa itu orang-orang Inggris meletakkan uang koin ke dalam sebuah toples kaca agar dilayani dengan cepat saat memesan kopi.

Dan ya, budaya itu dipakai di kedai-kedai kopi modern sebagai ucapan terima kasih terhadap barista.   Orang-orang Inggris pun, pada masa itu menyebut kedai kopi mereka dengan sebutan “penny universities” karena harga kopinya dan para bisnisman kelas atas sering nongkrong di sana.

Faktanya, sebuah coffee shop kecil yang didirikan oleh Edward Llyoyd pada 1668 menjadi sebuah pusat bisnis. Dan akhirnya dioperasikan sebagai tempat perusahaan asuransi London. Dari sana, ide kedai kopi menyebar lebih jauh di dataran Eropa.

Masuk ke Italia pada 1654 lalu menyebar ke Paris pada 1672. Sedangkan di Jerman kedai kopi pertama dibuka pada 1673. Perkembangan kedai kopi pun kian menjamur, ke luar dari Benua Eropa, hingga menjamah Benua Amerika. Ceritanya pun terus berkait. Mulai dari kopi Turki, menyebar ke Wina, lalu Inggris hingga negara Eropa lainnya.

Ternyata, saat Amerika dijajah oleh Inggris, budaya kedai kopi pun masuk ke sana. Peran kedai kopi di Amerika awalnya sama dengan yang ada di Inggris yaitu sebagai pusat komunitas bisnis. Dia adalah The Tontine Coffee House pada 1792 di New York adalah lokasi awal dari New York Stock Exchange dikarenakan banyakannya transaksi bisnis yang dilakukan di sana.

Pada saat itu kedai kopi masih menyajikan kopi biasa sampai datanglah sebuah jenis kopi baru bernama espresso. Pada 1946, Gaggia menemukan mesin piston espresso komersial yang jauh lebih mudah digunakan dari model sebelumnya.

The Gaggia Coffee Bar di Italia adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan melayani penjualan kopi biasa dan juga espresso. Di titik inilah kedai kopi modern akhirnya lahir. Muncullah kedai kopi aneka nama.  

Bahaya dan manfaat kopi

Penikmat kopi, selain memahami sejarah kedai kopi, juga wajib memahami tentang bahaya dan manfaat kopi bagi kesehatan tubuh.

Sudah banyak sekali literasi tentang bahaya dan manfaat kopi bagi tubuh. Salah satu literasi itu, saya kutip dari Livestrong.com, Senin (30/1/2023), Ternyata dibanding bahayanya, manfaat kopi bagi tubuh lebih banyak.

Di antara bahayanya adalah Dapat meningkatkan risiko penyakit kolesterol. Lemak dalam biji kopi, terutama dalam minyak seperti kafestol dan kahweol, dapat berkontribusi pada peningkatan kolesterol, terutama LDL atau kolesterol jahat. Dikenal sebagai diterpen, zat berminyak dalam kopi ini dapat melumpuhkan kemampuan alami tubuh dalam memproses dan menghilangkan kolesterol. Diterpen lebih banyak terdapat pada kopi tanpa filter dibanding kopi yang disaring.

Bahaya berikutnya, dapat meningkatkan tekanan darah. Kafein memiliki efek vasokonstriksi, yaitu dapat menyempitkan pembuluh darah. Oleh karena itu, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dalam 30 menit pertama setelah konsumsi. Ada satu hipotesis yang menyatakan bahwa kafein dapat memblokir hormon yang memperlebar arteri Anda. Teori lain adalah bahwa stimulan meningkatkan adrenalin, yang akan secara otomatis meningkatkan tekanan di arteri. Namun, kopi biasa, dapat membangun toleransi terhadap efek peningkatan tekanan darah dari kafein.

Selanjutnya, kebiasaan minum kopi, membuat ketergantungan kafein. Beberapa literasi menyebut, kafein mirip dengan obat sejenis nikotin atau alkohol. Semakin banyak yang dikonsumsi, efeknya dapat membuat ketergantungan. Namun, terjadi ketergantungan atau tidak pada peminum, sering kali berhubungan dengan genetika, usia, kebiasaan gaya hidup, tingkat aktivitas, kesehatan umum dan massa tubuh.

Bahaya minum kopi lainnya adalah dapat mengacaukan jam tidur. Hal ini terjadi bila, meminum lebih dari 4 cangkir kopi berkafein sehari. Biasanya membuat efek kegugupan, jantung berdebar, kegelisahan dan insomnia. Beberapa orang sangat sensitif terhadap stimulan, bahkan dalam jumlah kecil, yang dapat memicu efek samping yang tidak diinginkan seperti gelisah dan sulit tidur.

Sejatinya, bahaya meminum kopi adalah bila meminumnya tidak sesuai aturan. Sebab, di balik bahaya, nyatanya meminum kopi juga banyak manfaatnya. Di antara manfaat meminum kopi adalaah:

Meningkatkan kesehatan jantung. Ketika kopi dikonsumsi dalam jumlah sedang hingga maksimal empat cangkir sehari, pada kebanyakan orang sehat takaran ini akan memiliki banyak manfaat kardioprotektif. Menurut studi ‌‌‌Circulation: Heart Failure‌‌‌ Februari 2021, minum setidaknya satu cangkir kopi berkafein sehari dikaitkan dengan insiden gagal jantung yang lebih rendah. Hal ini lantaran kopi mengandung polifenol yang kuat.

Senyawa nabati ini bertindak sebagai antioksidan dan membantu mengurangi kerusakan sel. Selain itu, biji kopi juga kaya akan magnesium, potasium, dan niasin, yang semuanya diperlukan untuk kesehatan jantung. Namun, dalam satu studi yang melibatkan lebih dari setengah juta orang, minum kopi tanpa filter ada risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung atau stroke.

Manfaat kopi berikutnya adalah mendukung kesehatan otak. Kafein mengikat reseptor di otak untuk memblokir kelelahan dan meningkatkan fungsi kognitif dan kesejahteraan. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Kopi juga dapat mendukung kesehatan mental dan meningkatkan suasana hati yang positif.

Berdasarkan penelitian Juli 2014 di ‌The World Journal of Biological Psychiatry‌‌, peneliti mengamati bahwa minum 2 hingga 4 cangkir kopi berkafein terkait dengan penurunan 50 persen risiko bunuh diri dibandingkan dengan minum kopi tanpa kafein atau tanpa kopi sama sekali. Meminum kopi juga bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit kronis. Biji kopi mengandung antioksidan penangkal penyakit. Polifenol dalam kopi dapat melindungi dari penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan alzheimer. Asupan kopi antara 2 hingga 5 cangkir per hari juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit parkinson, depresi dan kejadian kematian dini.

Manfaat berikutnya, meminum kopi dapat menyehatkan usus. Kafein dapat membantu meningkatkan pergerakan usus. Meningkatkan motilitas usus dan mengurangi waktu yang dibutuhkan kotoran untuk bergerak melalui saluran GI. Sebuah studi di ‌Nutrients‌‌ Mei 2020 menjelaskan polifenol dalam kopi bahkan dapat memengaruhi mikrobiota usus.

Selanjutnya, kopi juga bermanfaat meningkatkan kekuatan fisik. Kopi bisa menjadi penambah energi alami. Karenanya, meminum secangkir kopi sebelum berolahraga dapat meningkatkan kekuatan dan performa lebih baik. Kopi adalah salah satu alat bantu ergogenik paling alami dalam hal olahraga. Jika jumlah yang tepat dikonsumsi sekitar 30 hingga 60 menit sebelum latihan, kafein dapat meningkatkan aliran darah dan menurunkan tingkat aktivitas yang dirasakan. Kopi juga sangat bermanfaat untuk mengontrol nafsu makan. Pasalnya, kopi juga bisa memengaruhi rasa lapar.

Menyeruput secangkir kopi juga dapat menekan nafsu makan. Sebuah studi kecil pada bulan Juni 2012 di ‌Journal of American College of Nutrition‌ menyimpulkan bahwa kopi tanpa kafein dapat secara signifikan mengurangi rasa lapar dan meningkatkan hormon kenyang tertentu. Sebagai penikmat kopi, kira-kira apakah selama ini saya termasuk yang membuat kopi menjadi bermanfaat bagi tubuh?

Atau kopi menjadi berbahaya bagi tubuh? Apakah selama ini, kopi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan saya ikutan meminum kopi di kedai-kedai?

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler