x

Foto Majalah Tempo

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Minggu, 12 Maret 2023 05:56 WIB

Eskrim Pop Up (25)

Eskrim Pop Up (25) Obrolan iseng sembari jalan-jalan. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan, hati gembira sehat jasmani dan rohani. Hiburan buat kantong kalau lagi bolong. Klick. Salam baik saudaraku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1/

Mata bulatmu serupa matahari senja, kalau segaris sejajar memandangmu cengar cengir. "Namamu siapa?"
"Sana." Tanpa menoleh.

"Aku tanya loh, kok diusir sih."
"Namuku Sana." Tanpa menoleh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bertanya lagi pelan banget, lembut. "Namamu Siapa?"
"Sana..." Menjawab lebih lembut.

Bingung deh. "Sana? Itu namamu?" 
Mengangguk. "Iya. Sana." Tidak juga menoleh.

"Sejak kamu bilang Sana. Aku sudah mundur empat langkah."
"Iya Sana. Namaku Sana." Dia menoleh, binar mata itu seperti lampu Bajaj, redup-redup, gimana gituloh. Mata itu indah nian. "Namamu?"  

"Sini." Dia mendekat satu langkah.
"Namamu Sini?" Suaranya aboi kuy, indah kali, sembari aku mendekat satu langkah.

"Iya. Namaku Sini." Dia mendekat lagi satu langkah.
"Stop. Jangan sebut lagi namamu." 

"Kenapa?"
"Kalau kau sebut, kita tabrakan dong. Nenek bilang itu berbahaya." (Exit. Seiring tanpa menoleh)

**

2/

"Bilangan pangkat dua berbanding terbalik dikali dua pangkat dua hasilnya berapa ya Syantik? Ada pertanyaan gitu ke aku."
"Tergantung logika terbalik dong."

"Loh kok bisa sih."
"Kan kamu tanya dengan logika terbalik?"

"Kalau aku jawab, dalam kurung buka dua pangkat dua, kurung tutup minus dua, berbanding terbalik?"
"Tetap dengan logika terbalik dong ..."

"Kenapa?"
"Kan serba jungkir balik." (Exit. Sembari ngakak)

**

3/ 

"Kalau kau menghitung dengan kalkulator. Hasilnya eksak."
"Kalau berhitung menggunakan jari?"

"Noneksak."
"Kenapa begitu?"

"Karena motorik otakmu berjalan seiring perasaanmu."
"Loh gimana sih. Bukannya itu, sains."

"Apa iya sih."
"Kan motorik otak seiring dengan perasaan, bolak-balik. Gimana sih."

"Hah! Aku kagetloh."
"Kenapa kaget."

"Logika di otakku selalu jungkir balik."
"Kan lagi musim."

"Hah! Aku kaget lagiloh."
"Ngerumpi."

"Hah! Kalimat apa sih itu."
"Gosip tau." (Exit. Sembari ngakak)

**

4/

"Kalau hujan?"
"Basah."

"Kalau panas?"
"Ya kepanasanlah."

"Beli kipas angin dong."
"Makin berisik kuy."

"Kan enggak pake klakson."
"Tetep berisiklah."

"Kok berisik sih."
"Apa ada, mesin enggak pake berisik."

"Ada. Kalau lagi mikir."
"Tapi, hatimu bikin berisik otakmu kan?"

"Iya juga sih. Jadi?"
"Beli eskrim yuk. Biar adem." 

"Yuk!" (Exit. Kewarung sebelah)

***

Jakarta Indonesiana, Maret 11, 2023.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler