x

Iklan

Christian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juni 2022

Kamis, 16 Maret 2023 11:57 WIB

Gagrak Wayang Kronik alias Wayang Multikultural Karya Ki Jose Amadeus

Wayang Kronik adalah bentuk dari akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Jawa. Bentuknya mengambil Wayang Purwa Jawa, tetapi diberi ornamen-ornamen khas Tiongkok dan tidak meninggalkan tatanan serta komposisi Wayang Jawa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam dunia wayang kreativitas memadukan seni atau akulturasi, seperti Jawa dan Tiongkok biasanya disebut gagrak. Gagrak adalah model bentuk wayang sebagai hasil dari upaya mengotak-atik dan mempelajari wayang dari berbagai gaya.

Maka dari tangan Ki Jose Amadeus dalang peranakan lahirlah gagrak baru Wayang Kronik, akulturasi seni Jawa dengan Tiongkok. Pemuda kelahiran Semarang 21 Nopember 1998 ini betul-betul “jatuh cinta” pada wayang. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) jurusan Bisnis  Pertanian Salatiga ini tak tanggung-tanggung dalam mengakrabi jagat perwayangan.

Usianya memang mhttps://www.indonesiana.id/admin/foto#asih muda, namun Foe Jose Amadeus Krisna ini tak hanya bisa mendalang. Jose mengisahkan, sejak Imlek 2017 lalu, dirinya punya obesesi untuk membuat Wayang Kronik alias Wayang Multikultural. Sejak saat itu, Jose terus bergelut mematangkan konsep dan bentuk wayangnya agar bisa lebih sempurna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wayang Kronik adalah bentuk dari akulturasi kebudayaan Tionghoa dan Jawa. Bentuknya mengambil Wayang Purwa Jawa, tetapi diberi ornamen-ornamen khas Tiongkok dan tidak meninggalkan tatanan serta komposisi Wayang Jawa.

Hingga saat ini sudah ada beberapa tokoh wayang yang dihasilkannya antara lain, yakni Dewi Kwan Im Tangan Seribu, Sung Go Kong Wanda Prabu dan lainnya.

“Dengan candra sengkala; Eka Pancasila Wiwaraning Pancawiji. Wayang Kronik ini dapat menjadi wayang multikultural sekaligus alat pemersatu bangsa. Candra sengkala ini juga sekaligus sebagai tetenger kalau tahun ini merupakan tahun Jawa 1951, ” ujar Jose Amdeus yang selama ini trampil mendalang Wayang Kulit juga.

Dalam konsep Wayang Kronik, untuk musiknya berupa gamelan Jawa bernada slendro yang dikolaborasikan dengan musik tradisional Tiongkok yang biasanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang Potehi. Dalam pertunjukannya, menggunakan peralatan budaya Tiongkok, seperti gawangan yang dipakai dalam Wayang Potehi hanya dalam ukuran yang lebih besar dan menggunakan kelir.

Impian Ki Dalang Jose Terwujud

Jose Amadeus berharap, dengan dukungan berbagai pihak, dirinya punya obsesi bisa mementaskan Wayang Kronik .Ternyata impainnya mulai terwujud tahun 2022 panitia Fetival Qi Xi , Pantjoran, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, mengundangnya. Sesuai dengan impiannya ternyata Jose berkesmpatan pentas di depan altar Dewi Kwan Im -- Sang Dewi-- bertangan seribu yang menginpirasinya menciptakan wayang kronik.

Dalang muda yang banyak membukukan prestasi mengusung Kisah “Sugata Putrapuja” yang lakonnya mengisahkan terkait dengan Qi Xi dan bulan 7 Imlek yang dipercaya sebagai bulan arwah serta memuat piwulang (ajaran) yang terpahat di Candi Borobudur.

“Saya merasa bersyukur wayang Kronik akhirnya bisa pentas. Meskipun belum sempurna. Ini proyek besar, karena banyak tokoh yang harus digarapnya dan membutuhkan biaya besar. Terus terang saya butuh sponsor untuk mewujudkan gagasan saya ini,” ujar Jose yang diamini papanya Tirtoaji yang selalu mendukung  kiprah anaknya.

Terkini pada 10 Maret 2023,  Ki Jose ditanggap pentas di Vihara Avalokiteswara, Pamekasan, Madura mengusung lakon Kisah Putri Miao Shan. (Putri ketiga Raja Miao Zhuang Dinasti Zhou) dan lakon Babad Wonomarto (Kisah Pandawa Membangun sebuah Kerajaan).

Ki Jose sedang menyiapkan untuk mendaftarkan karyanya Wayang Kronik ke Dirjen HAKI untuk memperoleh Hak Cipta. Sudah beberapa tokoh sudah diciptakan dan diejawantahkan dalam sosok wayang.

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro, suka motret, tukang tulis dan suka berbagi kisah tinggal di Semarang.

 

Ikuti tulisan menarik Christian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler