Aku belum mati!
Ucap sebuah puisi yang minta didengarkan.
Pagi yang mendung, luka - luka telah di lewati
Berserakan di jalan raya. Sisa - sisa dari mimpi semalam.
Pak tua, duduk diantara gaduh.
Muara apa yang sedang aku tunggu ?
Ada luka yang ingin aku cicipi selain sepi,
Adalah dingin, di dalam hati dan isi kepala
Apa yang sedang aku tanggalkan
Di sepanjang sisa kata dan aksara
Tidak ada lagi yang bisa aku genggam
Selain ruh yang minta cepat mati!
Apa yang aku tanggalkan
Sebuah obituari yang ku lukis untukmu
Sebagai hadiah, di hari sejarah puisi - puisi kita
29 Maret 23'/mertamerdeka/
Ikuti tulisan menarik Merta Merdeka lainnya di sini.